Patofisiologi Efusi Pleura Ganas

c. Efusi pleura yang sifat keganasannya hanya dapat dibuktikan secara klinis, yaitu hemoragis, masif, berulang dan tidak responsif terhadap pengobatan antiinfeksi Efusi pleura ganas merupakan masalah klinis di dunia, dimana diestimasi ada sekitar 200.000 pasien di Amerika Serikat yang mengalami efusi pleura ganas. Meskipun belum ada penelitian epidemiologi untuk efusi pleura ganas tetapi insidensinya dapat diestimasi berdasarkan data-data yang ada yaitu sekitar 15 dari seluruh penyakit keganasan. Efusi pleura ganas dapat disebabkan oleh hampir semua jenis keganasan, hampir sepertiga kasus efusi pleura ganas disebabkan oleh kanker paru. Syahruddin E dkk; 2009 Efusi pleura ganas sering ditemukan pada kanker paru jenis adenosarkoma 40, sel skuamosa 23 dan karsinoma sel kecil 17,6. Subagyo dkk; 1998 Penelitian di Rumah Sakit Persahabatan pada bulan Juli 1994 – Juli 1997, didapatkan kasus efusi pleura ganas sebanyak 120 dari 229 kasus efusi pleura 52,4. Mangunnegoro H; 1998

2.1.1. Patofisiologi

Rongga pleura dalam keadaan normal mengandung cairan dengan kadar protein rendah 1,5gdl yang dibentuk oleh pleura viseral dan parietal. Cairan kemudian diserap oleh pleura parietal melalui pembuluh limfe dan pleura viseral melalui pembuluh darah mikro. De Camp MM dkk; 1997 Light, Broaddus; 2000 Produksinya sekitar 0,01 mlkgBBjam hampir sama dengan kecepatan penyerapan dan dalam rongga pleura volume cairan pleura lebih kurang 10 – 20 ml. Light; 2000 Mekanisme ini mengikuti Universitas Sumatera Utara hukum Starling yaitu jumlah pembentukan dan pengeluaran seimbang sehingga volume dalam rongga pleura tetap. Cairan pleura berfungsi sebagai pelicin agar paru dapat bergerak dengan leluasa saat bernapas. De Camp MM dkk; 1997, Light, Broaddus; 2000, Light; 2000 Patofisiologi efusi pleura ganas belum jelas benar tetapi berkembang beberapa hipotesis untuk menjelaskan mekanisme efusi pleura ganas itu. Akumulasi efusi di rongga pleura terjadi akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah karena reaksi inflamasi yang ditimbulkan oleh infiltrasi sel kanker pada pleura parietal dan atau viseral. Mekanisme lain yang mungkin adalah invasi langsung tumor yang berdekatan dengan pleura, obstruksi pada kelenjar limfe, penyebaran hematogen atau tumor primer pleura mesotelioma. Gangguan penyerapan cairan oleh pembuluh limfe pada pleura parietal akibat deposit sel kanker itu menjadi penyebab akumulasi cairan di rongga pleura. Teori lain menyebutkan terjadi peningkatan permeabilitas yang disebabkan oleh gangguan fungsi beberapa sitokin antara lain tumor necrosing factor- α TNF-α, tumor growth factor- β TGF-β dan vascular endothelial growth factor VEGF. Penulis lain mengaitkan efusi pleura ganas dengan gangguan metabolisme, menyebabkan hipoproteinemia dan penurunan tekanan osmotik yang memudahkan perembesan cairan ke rongga pleura. Syahruddin E dkk; 2009

2.1.2. Epidemiologi