3.3.3. Pengendalian Visual Visual Control
Sistem kendali visual adalah alat komunikasi tentang prosedur dan status produksi yang digunakan dalam lingkungan kerja, untuk menunjukkan bagaimana
pekerjaan seharusnya dilakukan dan apakah terjadi penyimpangan terhadap standar, sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaannya secara efektif.
Pengendalian visual lebih dari sekedar mengungkapkan penyimpangan dari target atau tujuan melalui bagan dan grafik dan menempatkannya agar dapat dilihat oleh
orang banyak. Beberapa alat yang termasuk ke dalam sistem kendali visual adalah:
a. Visual displays, berupa grafik, tabel, prosedur dan dokumentasi proses sebagai referensi bagi pekerja produksi.
b. Visual controls, merupakan indikator yang berfungsi sebagai pengendali atau sinyal. Termasuk ke dalamnya dalah informasi status produksi, informasi
kualitas. Contohnya kartu kanban. c. Visual process indicators, mengkomunikasikan proses produksi atau aliran
bahan baku yang benar. Contohnya area lantai produksi yang dicat untuk menyimpan produk yang tidak cacat.
3.3.4. Continuous Improvement dengan 5S
Konsep dalam 5S adalah bagaimana mencari pemborosan dan kemudian mencoba menghilangkannya. Dalam penerapan konsep 5S ini diharapkan tidak
adanya waktu yang terbuang untuk mencari peralatan yang hendak digunakan. 5S terdiri dari 5 kata dalam bahasa Jepang, yaitu:
a. Seiri, terkait dengan memindahkan item-item yang sudah tidak terpakai lagi.
Universitas Sumatera Utara
b. Seiton, terkait dengan peletakkan item yang tepat pada area yang tepat.
c. Seiso, terkait dengan membersihkan seluruh tempat kerja.
d. Seiketsu, memperbaiki standar yang tinggi dalam pengaturan housekeeping
dan tempat kerja. e.
Shitsuke, kemampuan manajemen dalam melatih pekerja untuk mengikuti aturan housekeeping.
3.3.5. SMED Single-Minute Exchange of Dies
Salah satu metode Lean yang dapat memperbaiki tempat kerja adalah Single-Minute Exchange of Dies SMED yang merupakan sebuah metodologi
yang dikhususkan dalam pengurangan waktu setup. Tujuan akhir dari SMED adalah zero setup. Manfaat dari SMED antara lain dapat mengurangi persediaan,
memperbaiki fleksibilitas, meningkatkan kapasitas, dan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. SMED terdiri atas beberapa
langkah,yaitu : a.
mengidentifikasi langkah-langkah pengerjaan setup internal dan setup eksternal
b. menkonversikan atau merubah langkah-langkah setup internal menjadi
langkah-langkah setup eksternal. c.
memperbaiki atau meningkatkan seluruh aspek-aspek dari operasi setup d.
menghilangkan setup yang ada.
Universitas Sumatera Utara
3.3.6. Value Stream Mapping