2.4. Daerah Pemasaran
Pemasaran produk PT. Bamindo Agrapersada hanya dilakukan pada pasar internasional yaitu beberapa Negara di Asia Tenggara antara lain Vietnam, India,
Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja dan Taiwan.
2.5. Proses Produksi
2.5.1. Bahan yang Digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi dapat dikelompokkan
atas bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan. 1.
Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk
yang memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan lainnya dan akan mengalami perubahan fisik maupun kimia dalam proses produksi
sampai dihasilkannya barang jadi. PT. Bamindo Agrapersada
menggunakan bahan baku berupa bambu yang bersumber dari daerah Bohorok, Pematang Siantar dan Telaga.
2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi tetapi tidak ikut dalam proses, baik itu dikenakan langsung
maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Bahan penolong yang digunakan PT. Bamindo Agrapersada adalah Air
soda untuk melunakkan bambu pada saat proses perendaman.
Universitas Sumatera Utara
3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan.
Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah: 1.
Plastik Digunakan untuk membungkus kertas doa yang telah selesai
diproduksi dan siap untuk dikirim. 2.
Tali Plastik Digunakan untuk mengikat plastik yang membungkus kertas doa yang
telah siap diproduksi. 3.
Tinta Digunakan untuk membuat kaligrafigambar pada kertas.
2.5.2. Uraian Proses Produksi
Blok diagram dari proses pembuatan kertas budaya cina pada PT. Bamindo Agrapersada dapat dilihat pada gambar 2.2.
Bahan Baku Bambu
Proses Chopping
Proses Extenuation
Proses Mushing
Rolling Drying
Printing Cutting
Packing
Gambar 2.2. Block Diagram Proses Pembuatan Kertas Budaya Cina
Berikut ini adalah urain proses pembuatan kertas budaya cina uang doa pada PT. Bamindo Agrapersada.
Universitas Sumatera Utara
1. Chopping
Proses ini disebut dengan pencacahan. Gelondongan-gelondongan bambu dicacah dengan menggunakan chopper dengan kapasitas 2 tonjam hingga
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil 10-30 mm dan dikumpulkan dalam bak penampungan. Pada proses ini, gelondongan-gelondongan
bambu dimasukkan ke dalam chopper dengan cara manual hingga gelodongan-gelondongan tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil.
2. Extenuation
Proses ini disebut juga dengan proses perendaman ataupun pelunakan. Bambu yang dicacah dan dikumpulkan dalam bak penampungan,
kemudian disiram dan direndam dengan air dan ditambahkan dengan soda api NaOH dengan konsentrasi 7 serta direndam selama 3-4 hari hingga
bambu menjadi lebih lunak dan lebih mudah untuk dibuburkan. 3.
Mushing Proses ini merupakan proses pembuburan kertas. Bambu yang sudah
direndam dengan soda selama 3-4 hari dipindahkan ke bagian pembuburan dengan menggunakan truk. Pada proses ini, bambu yang sudah lunak
dihaluskan hingga menjadi bubur kertas dengan menggunakan musher untuk selanjutnya diproses pada bagian rolling drying.
4. Rolling Drying
Proses ini adalah proses pembentukan kertas dari bubur kertas. Bubur kertas selanjutnya diproses hingga menjadi lembaran-lembaran kertas.
Pada proses ini kualitas kertas yang dihasilkan harus selalu dijaga dengan
Universitas Sumatera Utara
ketebalan kertas 100-124 gram dan kadar air harus dijaga antara 18-22. Warna kertas yang dihasilkan juga harus selalu diperhatikan yaitu warna
kuningputih. Apabila kualitas kertas yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, maka proses dihentikan.
5. Printing
Pada proses ini, lembaran-lembaran kertas yang dihasilkan dari proses rolling drying selanjutnya dibawa ke bagian pencetakan printing
dengan menggunakan konveyor. Proses ini merupakan proses pencetakan kaligrafi pada lembaran-lembaran kertas yang dihasilkan. Kaligrafi yang
dibuat disesuaikan dengan pesanan. 6.
Cutting Proses ini merupakan proses pemotongan kertas menjadi ukuran yang
lebih kecil. Kertas doa yang dihasilkan dari proses pencetakan kemudian dibawa ke proses pemotongan cutting dengan menggunakan kereta
sorong dan kemudian dilakukan pemotongan sesuai dengan ukuran berdasarkan kaligrafi yang dibuat. Adapun ukuran pemotongan yang
ditetapkan dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Ukuran Pemotongan Kertas No
Nama Produk Ukuran
1 KongmaKMY
3,05 x 3,55 2
FuluksoFLSY 2,65 x 3,45
3 Zupai SD
3,45 x 5,35
Sumber: PT. Bamindo Agrapersada
Universitas Sumatera Utara
7. Packing
Proses ini merupakan proses akhir pada pembuatan kertas budaya cina. Kertas yang sudah dipotong sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan
kemudian dibawa ke stasiun pengepakan packing secara manual dan kemudian dibungkus menggunakan plastik dan diikat dengan
menggunakan tali plastik. Proses pengepakan dilakukan dengan ukuran tiap bungkus sebanyak 550 lembar kertas budaya cina.
2.5.3. Mesin Produksi