Pembentukan Future State Map

1. Chopping 2. Mushing

3. Rolling Drying

4. Printing

5.2.3. Pembentukan Future State Map

5.2.3.1. Penyusunan Tindakan Perbaikan

Setelah diketahui penyebab dari pemborosan yang terjadi yang menyebabkan tingginya nilai non value added time, maka selanjutnya akan diupayakan perbaikan untuk mengurangi non value added time yang ada berdasarkan analisis akar penyebab terjadinya pemborosan yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan akar permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dibuat rancangan tindakan perbaikan untuk meminimasasi waste berupa waktu menunggu waiting. Akar permasalahan menunjukkan terbatasnya jumlah material handling dan jumlah pekerja serta tidak teraturnya area kerja di lantai produksi sehingga perlu diperbaiki. Alternatif perbaikan yang memungkinkan dilakukan pada setiap aktivitas produksi utuk meminimisasi waste dalam bentuk waktu menunggu waiting dapat dilihat pada tabel 5.13. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Alternatif Perbaikan untuk Setiap Aktivitas Produksi No. Akar Permasalahan Alternatif Perbaikan 1 Potongan bambu hasil chopping menunggu untuk disiram dan direndam dengan soda api. Melakukan penambahan jumlah pekerja dan pengaturan pekerjaan pada bagian perendaman. 2 Bambu hasil rendaman menunggu untuk diangkut ke bagian mushing Melakukan penambahan material handling dari proses extenuation ke mushing 3 Cara pemindahan secara manual sehingga terjadi pemindahan yang berulang-ulang Melakukan penambahan jumlah material handling berupa kereta sorong untuk menghindari kelelahan pekerja dalam pemindahan bahan 4 Menghindari kegiatan mematikan atau menghidupkan mesin berulang-ulang Mempertimbangkan keuntungan penghematan setup mesin 5 6 7 Petugas QC terlambat datang untuk mengambil sampel Hasil pemeriksaan tidak segera disampaikan Pemeriksaan tidak segera dilakukan karena ada pekerjaan lain Melakukan perbaikan prosedur kerja di bagian QC dan menetapkan waktu standar pemeriksaan

5.2.3.2. Penggambaran Future State Map

Perbaikan yang dilakukan digambar dalam future state map dan dihitung leadtime hasil usulan perbaikan. Perubahan waktu yang disertakan adalah perubahan waktu yang dapat diamati atau diperkirakan dari kondisi saat ini. Gambar usulan future state map dapat dilihat pada gambar 5.10 Universitas Sumatera Utara Extenuation CT = 4320 min Rolling Drying CT = 125 min Printing CT = 148 min CO = 0 CO = 0 CO = 0 Uptime = 100 Uptime = 80 Uptime = 100 4 2 2 Cutting CT = 1,39 min Packing CT = 0,29 min CO = 0 CO = 0 Uptime = 100 Uptime = 100 1 1 Mushing CT = 120 min CO = 0 Uptime = 100 2 Chopping CT = 60 min CO = 0 Uptime = 100 2 I I I I I Customer Perencanaan Produksi Supplier I 2 Hari 25 25 3,81 0,95 1,79 I Daily Priorities 60 5760 120 125 148 1,39 0,29 1 Hari 25 1 Hari PLT = 3,04 Hari VA = 6.214,68 Menit 157 bags 55 bags 234 bags 25 Gambar 5.11. Usulan Future State Map Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis

Pembentukan future state map dibuat untuk mengurangi pemborosan yang dianalisa pada current state map. Usulan perbaikan dalam future state map bukan merupakan langkah singkat untuk mencapai kondisi ideal yang bebas dari pemborosan, melainkan merupakan bentuk perbaikan berkelanjutan continuous improvement. Perbaikan yang diusulkan yaitu: 1. Perbaikan prosedur kerja di beberapa stasiun kerja. 2. Mengembangkan aliran kontiniu pada proses cutting dan packing. 3. Penambahan jumlah material handling pada beberapa proses untuk menghindari terjadinya proses pengangkutan bahan secara berulang-ulang. 4. Pengurangan ukuran batch produksi untuk mengurangi waktu menunggu produk. 5. Melakukan pengendalian produksi di lantai pabrik untuk mengurangi waktu menunggu produk di setiap proses. Diharapkan dengan melakukan kegiatan perbaikan akan terjadi penurunan kegiatan yang tidak bernilai tambah yang akhirnya akan menurunkan lead time. Perubahan value added time dan non value added time antara current state map dengan future state map dapat dilihat pada Tabel 6.1. Universitas Sumatera Utara