Mesin Pencacah Chopper Mesin Pembuburan Musher Rolling Drying Mesin Pencetak Printing Mesin Pemotong Cutting Mesin Pengepakan Packing

7. Packing Proses ini merupakan proses akhir pada pembuatan kertas budaya cina. Kertas yang sudah dipotong sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan kemudian dibawa ke stasiun pengepakan packing secara manual dan kemudian dibungkus menggunakan plastik dan diikat dengan menggunakan tali plastik. Proses pengepakan dilakukan dengan ukuran tiap bungkus sebanyak 550 lembar kertas budaya cina.

2.5.3. Mesin Produksi

Mesin-mesin produksi yang digunakan pada PT. Bamindo Agrapersada dapat dilihat sebagai berikut:

1. Mesin Pencacah Chopper

Fungsi : Memotong bambu menjadi ukuran lebih kecil. Jumlah : 2 unit Kapasitas : 2 tonjam Daya : 18-22 Kw Ukuraan chop : 10-30 mm

2. Mesin Pembuburan Musher

Fungsi : Menggiling potongan bambu menjadi bubur kertas Jumlah : 2 unit Kapasitas : 0,1 tonjam Daya : 18-22 Kw Universitas Sumatera Utara

3. Rolling Drying

Fungsi : Mengubah bubur kertas menjadi lembaran kertas. Jumlah : 4 unit Kapasitas : 65 mmenit Putaran : 1430 rpm Tegangan : 220 volt

4. Mesin Pencetak Printing

Fungsi : Mencetak simbol kaligrafi pada lembaran kertas. Jumlah : 4 unit Kapasitas : 55 mmenit Putaran : 700 rpm Tegangan : 220 Volt

5. Mesin Pemotong Cutting

Fungsi : Memotong lemabaran kertas Jumlah : 6 unit Kapasitas : 2 tonjam Daya : 2 HP Tegangan : 380 Volt Putaran : 1720 rpm Universitas Sumatera Utara

6. Mesin Pengepakan Packing

Fungsi : Mengemas dan mengikat kertas dalam 1 bag. Jumlah : 4 unit Daya : 2HP Tegangan : 380 Volt Universitas Sumatera Utara

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Lean Manufacturing

Lean manufacturing atau lean production atau lebih dikenal sebagai lean, merupakan metode optimal untuk memproduksi barang melalui peniadaan waste pemborosan 2 Karakteristik dari lean meliputi struktur lantai produksi yang aktif melakukan pemecahan masalah dengan penerapan kaizen dan continuous improvement, serta pelaksanaan lean manufacturing melalui tingkat inventory yang rendah, manajemen kualitas yang mengutamakan tindakan preventive pencegahan dibandingkan tindakan corrective perbaikan, penggunaan pekerja yang sedikit, ukuran lot yang kecil serta penerapan konsep Just-in-Time JIT . Lean manufacturing adalah filosofi manajemen proses yang berasal dari Toyota Production System TPS, yang terkenal karena menitikberatkan pada peniadaan waste dengan tujuan peningkatan kepuasan konsumen secara keseluruhan. 3 Dari seluruh aktivitas untuk menghasilkan produk dari tahap awal hingga akhir dapat dikategorikan atas value added yang memberikan nilai tambah . Konsep dasar dalam lean manufacturing dapat diringkas sebagai berikut: 1. Pendefenisian waste pemborosan 2 Lonnie, Wilson. 2010. “How To Implement Lean Manufactuirng”. Mc. Graw Hill. New York. 3 William M Feld. 2001. “Lean Manufacturing: Tools, Techniques and How To Use Them”. CRC Press Universitas Sumatera Utara