Uji Keberartian Regresi Koefisien Korelasi

Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, maka koefisien – koefisien a, a 1 , a 2 dapat dihitung dengan sistem persamaan :  Y =     2 2 1 1 X a X a na  1 YX =      2 1 2 2 1 1 1 X X a X a X a  2 YX =      2 2 2 2 1 1 2 X a X X a X a Untuk mendapatkan harga – harga a, a 1, dan a 2 dari persamaan di atas disusun menurut datanya dan kemudian dapat diselesaikan dengan metode eliminasi dan substitusi.

2.3 Uji Keberartian Regresi

Uji keberartian regresi diperlukan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tak bebas. Langkah – langkah untuk pengujian keberartian regresi adalah sebagai berikut: 1. Kumpulkan data dalam bentuk tabel. 2. Statistik uji adalah: F = 1   k n JKres k JKreg Universitas Sumatera Utara Dengan: F = Statistik F yang menyebar mengikuti distribusi derajat kebebasan V 1 = k dan V 2 = n – k – 1 Jkreg = Jumlah kuadrat regresi: b 1  i i x y 1 +b 2  i i x y 2 +b  i i x y 3 3 +  ... b k  ki i x y x i 1 = X X i  1 , X X i  2 , X X i  3 , X X ki  y = Y Y  1 dengan derajat kebebasan dk = k JKres = Jumlah Kuadrat Residu sisa =   2 ˆ Y Y Dengan derajat kebebasan n – k – 1 3. Kriteria Pengujian. a. 0 ... : 2 1     k o B B B H ini berarti bahwa antara Y dengan X 1 dan X 2 tidak ada hubungan : 1  j B H ini berarti bahwa Y tergantung pada X 1 dan X 2 atau kedua – duanya b. Tolak H Jika Hitung F Tabel F Terima H Jika Hitung F Tabel F

2.4 Koefisien Korelasi

Dalam kehidupan, kadang kita dihadapkan pada situasi dimana harus mencari hubungan antara dua variabel yang kita amati. Misalkan bagaimana hubungan antara ketersediaan beras dengan jumlah produksi beras. Untuk melihat hubungan tersebut kita dapat menggunakan analisa korelasi. Universitas Sumatera Utara Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antar variabel. Analisa korelasi adalah nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara dua peubah acak random variable. Apabila terdapat hubungan antara variabel maka perubahan – perubahan yang terjadi pada salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya. Jadi, dari analisis korelasi dapat diketahui hubungan antara variabel tersebut. Korelasi yang terjadi antara dua variabel dapat berupa korelasi positf, korelasi negatif, tidak ada korelasi ataupun korelasi sempurna. 1. Korelasi Positif. Korelasi Positif adalah Korelasi dua variabel, dimana apabila variabel bebas X meningkat maka variabel tak bebas Y cenderung meningkat pula. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke +1, maka semakin kuat korelasi positifnya. 2. Korelasi Negatif. Korelasi Negatif adalah Korelasi dua variabel, dimana apabila variabel bebas X meningkat maka variabel tak bebas Y cenderung menurun. Semakin dekat nilai koefisien korelasi ke -1, maka semakin kuat korelasi negatifnya. 3. Tidak ada Korelasi Tidak adanya korelasi terjadi apabila variabel bebas X dan variabel tak bebas Y tidak menunjukkan adanya hubungan. Hasil perhitungan korelasi mendekati 0 atau sama dengan 0. Universitas Sumatera Utara 4. Korelasi Sempurna Korelasi Sempurna adalah korelasi dua variabel dimana kenaikan atau penurunan harga variabel X berbanding dengan kenaikan atau penurunan harga variabel tak bebas Y. Hasil perhitungan korelasi +1 atau -1, maka menunjukkan berkolerasi positif atau negatif yang sempurna Jika yang diukur korelasi antara variabel X dengan variabel Y dinotasikan xy r , maka rumus yang digunakan adalah: 2 2 2 2            i i i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X n r Dimana : n = Banyaknya pasangan data X dan Y  i X = Jumlah nilai – nilai dari variabel X  1 Y = Jumlah nilai – nilai dari variabel Y  2 i X = Jumlah kuadrat nilai – nilai dari variabel X  2 i Y = Jumlah kuadrat nilai – nilai dari variabel Y  i i Y X = Jumlah hasil kali nilai-nilai variabel X dan Y Sedangkan untuk menghitung korelasi antara variabel tak bebas dengan dua variabel bebas adalah : Universitas Sumatera Utara 1 .x y r =           2 2 2 1 2 1 1 1 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n 2 . x y r =           2 2 2 2 2 2 2 2 i i i i i i i i Y Y n X X n Y X Y X n Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan antara dua variabel atau lebih terutama untuk data kuantitatif disebut koefisien korelasi. Besar kecilnya hubungan antara dua variabel dinyatakan dengan bilangan. Koefisien Korelasi ini bergerak antara 0,000 sampai 1,000 atau antara 0,000 sampai -0,000 tergantung kepada arah korelasi. Koefisien yang bertanda positif menunjukan arah korelasi yang positif, koefisien korelasi yang bertanda negatif menunjukkan arah korelasi yang negatif, sedang koefisien yang bernilai 0,000 menunjukkan tidak adanya hubungan. Untuk lebih memudahkan mengetahui bagaimana sebenarnya keeratan hubungan antara variabel – variabel tersebut, dapat dilihat perumusan sebagai berikut: -1,00 ≤ r ≥ -0,80 Berarti Berkorelasi Kuat -0,79 ≤ r ≥ -0,50 Berarti Berkorelasi Sedang -0,49 ≤ r ≥ 0,49 Berarti Berkorelasi Lemah 0,50 ≤ r ≥ 0,79 Berarti Berkorelasi Sedang 0,80 ≤ r ≥ 1,00 Berarti Berkorelasi Kuat Universitas Sumatera Utara

2.5 Uji Keberartian Koefisien Korelasi