Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Komunikasi

Bagaimanakah peranan Komunikasi Horizontal terhadap efektifitas kerja pegawai pada kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara?

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan memperjelas masalah yang dibahas dalam penelitan sehingga lebih terarah, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut: a. Komunikasi Horizontal dalam organisasi yang akan akan diteliti adalah pertukaran pesan yang berlangsung di antara para pegawai ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau tujuan kemanusiaan seperti Memperbaiki koordinasi tugas, Upaya pemecahan masalah, Saling berbagi informasi, Upaya pemecahan konflik, Membina hubungan melalui kegiatan bersama. b. Efektivitas Kerja terbatas pada aspek pencapaian kinerja sesuai dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara tahun 2010. c. Objek penelitian adalah kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara. d. Penelitian dilakukan mulai bulan April 2011-selesai. I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

I.4.1 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah sudah pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Demikian juga dengan penelitian ini yang memiliki tujuan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Untuk mengetahui bagaimanakah komunikasi horizontal yang terjadi pada kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera. b. Untuk mengetahui apakah komunikasi horizontal berperan terhadap efektifitas kerja pegawai di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera.

1.4.2 Manfaat penelitian

a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dibidang Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai komunikasi horizontal dalam organisasi. b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama ini. c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.

I. 5. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan dan menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995 : 40. Menurut Kerlinger, teori merupakan himpunan konstruk konsep, yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dan menjabarkan relasi diantara variable untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut. Rakhmat, 2004 : 6. Dengan adanya kerangka teori akan membantu peneliti dalam menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi 2. Komunikasi Organisasi 3. Jaringan Komunikasi dalam Organisasi Universitas Sumatera Utara 4. Komunikasi Horizontal dalam Organisasi 5. Efektifitas Kerja

I.5.1 Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan unsur penting dalam kehidupan manusia. Kegiatan komunikasi akan timbul jika seorang manusia mengadakan interaksi dengan manusia lain, jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi timbul sebagai akibat dari adanya hubungan social. Pengertian tersebut mengandung arti bahwa komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Komunikasi hakikatnya adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan the content of the message, kedua adalah lambing symbol, Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambing adalah bahasa Effendy,1993:28. Harold laswell dalam karyanya Strukture and Function of Communication in Society dalam Effendy, 1993:253, mengatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. who says what in which channel to whom and with what effect. Jadi unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi menurut paradigma Laswell ada lima, yaitu: 1. Komunikator communicator, source, sender 2. Pesan Message Universitas Sumatera Utara 3. Media channel, media 4. Komunikan communicant,communicate,receiver, recipient 5. Efek Effect, impact, influence Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, keragu-raguan, kekawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Unsur-unsur yang terlibat dalam proses komunikasi dalam Ruslan,1998:79 adalah: - Sender komunikator, yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. - Encoding penyandian, yaitu proses pengalihan pikiran kedalam bentuk lambang. - Message pesan, merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. - Media Saluran, yaitu tempat berlalunya pesan dari komunikator ke komunikan - Decoding pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. - Receiver, yakni komunikan yang menerima pesan dari komunikator. - Response tanggapan, yaitu seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan. Universitas Sumatera Utara - Feedback umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. - Noise, yaitu gangguan yang tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh komunikator harus bertauan dengan proses pengawasandian oleh komunikan. Wilbur Schramm melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus dikenal oleh komunikan. Semakin tumpang tindih bidang pengalaman Field of experience komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektif pesan yang dikomunikasikan. Komunikator akan dapat menyandi dan komunikan akan dapat mengawasandi hanya dalam istilah- istilah pengalaman yang dimiliki masing-masing. Dalam teori komunikasi dikenal istilah empathy, yang berarti kemampuan memproyeksikan diri kepada peranan orang lain. Jadi, meskipun antara komunikator dengan komunikan terdapat perbedaan dalam kedudukan, jenis pekerjaan, agama, suku, bangsa, tingkat pendidikan, ideologi, dan lain-lain, jika komunikator bersikap empatik, komunikasi tidak akan gagal. Komunikasi efektif harus direncanakan dengan memperhatikan situasi, waktu, tempat dan pendengarnya. dalam Effendy, 2000:18

I.5.2 Komunikasi Organisasi