Teori Hubungan Internasional Kerangka Teori Penelitian

1.5.3. Teori Hubungan Internasional

Istilah hubungan internasional diciptakan oleh Jeremy Bantham. 25 Sebagai suatu ilmu, hubungan internasional merupakan satu kesatuan disiplin dan memiliki ruang lingkup serta konsep-konsep dasar. 26 Definisi ilmu hubungan internasional yang dibuat oleh Stanley Hoffmann menyebutkan bahwa hubungan internasional sebagai subyek akademis terutama memperhatikan hubungan politik antarbangsa. 27 Dalam arti yang luas, definisi tersebut tidak terbatas pada hubungan-hubungan ytang beraspek politik saja, tetapi juga yang beraspek non- politik seperti hubungan yang beraspek ekonomi, sosiologi, pskilogis, ideology, budaya, dan militer. Dari sekian banyak aspek dalam hubungan internasional, akan muncul satu yang menonjol dalam suatu kasus atau peristiwa. Mengenai komponen-komponen studi hubungan internasional antara lain meliputi: analisis perbandingan politik luar negeri, hukum internasional, organisasi internasional, studi kawasan, studi-studi strategis, pembangunan internasional, komunikasi internasional, studi perdamaian dan penyelesaian konflik. 28 25 J. Frankel, Hubungan Internasional, Jakarta: ANS Sungguh Bersaudara, 1980. hal. 9. 26 R. Soeprapto, Hubungan Internacional, Sistem, Interaksi dan Perilaku, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997. hal. 12. 27 Mc. Clelland, C. A, Ilmu Hubungan Internasional, Teori dan Sistem, Jakarta: C.V Rajawali, 1981. hal. vii. 28 R. Soeprapto. Op. Cit. hal. 15. Ada banyak teori dalam menjelaskan hubungan internasional. Dalam hal ini, Penulis akan menggunakan teori Neoliberalisme mengingat penelitian ini berkisar pada perdagangan bebas dan kerjasama antarnegara dalam ekonomi. Universitas Sumatera Utara Neoliberalisme Membicarakan neoliberalisme sangat tidak mungkin kita lakukan tanpa menyinggung liberalisme. Liberalisme, awal mulanya adalah ekspresi ideologis kaum borjuis dalam menghadapi kubu konservatif. Jadi, tidak salah bila kita katakana bahwa liberalisme merupakan ideology kaum borjuis kota. pada dasarnya, odeologi ini memperjuangkan leissez faire persaingan bebas, yakni paham yang memperjuangkan hak-hak atas pemilikan dan kebebasan individual. Mereka juga lebih percaya pada kekuatan pasar untuk menyelesaikan masalah- masalah sosial ketimbang paket-paket kebijakan regulasi atau intervensi pasar oleh Negara. 29 Kata neo dalam neoliberalisme merujuk pada bangkitnya kembali bentuk aliran ekonomi liberalisme lama yang cikal bakalnya dipicu oleh karya Adam Smith, yang mempropagandakan pentingnya pentingnya penghapusan intervensi pemerintah dalam mekanisme ekonomi. Sebagai gantinya, Smith menganjurkan agar pemerintah membiarkan mekanisme pasar bekerja dengan logikanya sendiri, melakukan deregulasi, serta menghilangkan seluruh hambatan tariff dan non tarif dan restriksi. Kompetisi dan kekuatan individu yang bekerja dalam mekanisme pasar akan menciptakan keteraturan ekonomi. Smith menggunakan teorinya tentang “tangan-tangan tersembunyi” invisible hand yang menurutnya bakal mengatur dan mengorganisir seluruh relasi dan kehidupan ekonomi dan juga mendorong setiap individu untuk mencari sebanyak-banyaknya keuntungan ekonomi. 30 29 Fakir. M, Bebas dari Neoliberalisme, Yogyakarta: Insist Press, 2003. hal. 4. 30 Setawan, B. Peralihan Kapitalisme di Dunia Ketiga, Yogyakarta: Insist Press, 1999. hal. 11. Kebebasan dalam upaya pemenuhan kepentingan pribadilah yang telah membawa kemajuan dan kesejahteraan rakyat. Jika semua orang, selama Universitas Sumatera Utara tidak melanggar hukum yang adil, dapat secara bebas berupaya memenuhi kepentingan pribadi mereka dengan cara mereka, maka kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat akan dapat dicapai. Dengan demikian, apabila dorongan untuk mencari keuntungan individual adaah kapasitas yang alamiah, maka tidak boleh ada intervensi negara atau monopoli negara karena hal itu hanya akan menggangggu kebebasan idividu dalam berkompetisi. Dari gagasan inilah lahir konsep pasar bebas. 31 Di tahun 1950, proses integrasi regional sedang berjalan di Eropa Barat yang memikat perhatian dan imajinasi kaum neoliberal. Dengan ‘integrasi’ kami mengacu khususnya pada bentuk intensif kerjasama internasional. Teoritisi integrasi terdahulu mempelajari bagaimana aktivitas-aktivitas fungsional lintas batas tertentu menawarkan kerjasama jangka panjang yang saling menguntungkan. Teoritisi kaum neoliberal lainnya mempelajari bagaimana integrasi menghidupi dirinya sendirti; kerjasama di satu wilayah transaksi membuka jalan bagi kerjasama di wilayah lainnya. Pembangunan Negara yang sejahtera memerlukan tingkat perdagangan, komunikasi, pertukaran budaya, dan hubungan dan transaksi lintas batas lainnya yang lebih tinggi. Hal ini memberikan dasar bagi liberalisme sosiologis, suatu aliran pemikiran neoliberal yahng menekankan dampak dari aktivitas-aktivitas lintas batas ini. 32 31 Khudori, Neoliberalisme Menumpas Petani Menyingkap Kejahatan Industri Pangan, Yogyakarta: Nailil Printika, 2004. hal. 2. 32 Robert Jackson dan Georg Sorensen, Loc. Cit. Aktivitas-aktivitas yang saling terkait itu membantu mebentuk nilai-nilai dan identitas bersama di antara masyarakat dari negara-negara yang berbeda dan membuka jalan bagi hubungan kooperatif. Universitas Sumatera Utara Robert Keohane dan Joseph Nye berpendapat bahwa hubungan antarnegara Barat dicorakkan oleh Interdepedensi Kompleks. Ketika terdapat derajat interdepedensi yang tinggi, negara-negara akan membentuk institusi-institusi internasional untuk menghadapi masalah-masalah bersama. Institusi-institusi memajukan kerjasama lintas batas-batas internasional dengan menyediakan informasi dan mengurangi biaya. Instituís-institusi itu dapat berupa organisasi internacional formal atau dapat berupa serangkaian persetujuan yang agak formal yang menghadapi aktivitas-aktivitas atau isu-isu bersama. 33 Neoliberalisme sangat memuja pasar. Neoliberalisme percaya bahwa tidak hanya faktor produksi, konsumsi, dan distribusi yang tunduk pada hukum pasar, tapi seluruh aspek kehidupan. Dia juga mengkriktik dan menolak segala campur tangan negara, termasuk minggir dari aktivitas program kesejahteraan karena program ini menimbulkan déficit. Dengan mengurangi program kesejahteraan, kas negara akan diringankan. Situasi ini memungkinkan pemerintah untuk menurunkan pajak pada para pelaku bisnis, yang pada gilirannya akan memicu gairah baru berproduksi. 34 Tujuan utama suatu negara melakukan kerjasama internasional adalah untuk memenuhi kepentingan nasionalnya yang tidak dimiliki di dalam negeri. Untuk itu, negara tersebut perlu memperjuangkan kepentingan nasionalnya di luar negeri. Dalam kaitan itu, diperlukan suatu kerjasama untuk mempertemukan

1.5.4. Kerjasama Internasional