Awal Kerjasama ASEAN – China

Indonesia dan China melihat hubungan satu dengan lainnya sebagai mitra ekonomi yang potensial. Dari kacamata para pembuat kebijakan Indonesia, populasi penduduk China yang mencapai 1,2 milyar jiwa merupakan kesempatan ekonomi yang perlu digali.

2.2. Awal Kerjasama ASEAN – China

Hubungan China dengan Asia Tenggara yang secara tradisional disebut Nanyang atau laut Selatan dapat ditelusuri kembali ke jaman purbakala. Pada waktu dinasti Sung 960 – 1280 kekaisaran China telah mempunyai hubungan upeti tributary relations dengan banyak negara di Asia Tenggara. Para pedagang China pada abad ke-16 telah aktif di semua pelabuhan dan pada rute-rute perdagangan utama Asia Tenggara. Banyak aktivitas komersil para pedagang China ini berasal langsung atau tak langsung dari sistem upeti tradisional itu yang merupakan alat utama Kekaisaran China menyelenggarakan hubungan dengan negara-negara tetangganya. Sistem upeti semata-mata suatu alat diplomatik yang dipakai China untuk mencapai hubungan antarnegara dengan masyarakat non- China dibawah konsep ’tatanan dunia China’. 57 Perekonomian China adalah bersifat agraria saat itu, swasembada dan pada dasarnya terasing dari aktivitas ekonomi internasional. Keterlibatan komersil awal China dengan Nanyang, umumnya terdiri dari usaha-usaha individual yang tidak terorganisir. Sesudah abad ke-19, perdagangan China dengan Nanyang mulai meningkat lebih pesat, bersamaan dengan terus masuknya migran China ke wilayah ini. Sejak itu, China telah memainkan peranan yang menentukan crucial 57 Dr. John Wong, Politik China di Negara Asia Tenggara, Jakarta: Pustaka Pelajar. hal. 5 Universitas Sumatera Utara role bukan saja dalam perkembangan ekonomi dan kemajuan sosial dari negara- negara yang dimasukinya di Asia Tenggara, tetapi juga mempengaruhi hubungan ekonomi dan politik antara negara-negara ini dengan China. 58 Setelah berdirinya Republik Rakyat China dalam tahun 1949, hubungan China dengan negara-negara tetangganya di Selatan, menempuh suatu dimensi baru dengan masuknya unsur-unsur ideologi dan geo-politik yang rumit. China segera mulai mengambil suatu sikap umum general posture yang dipandang sebagai ancaman oleh sebagian negara-negara ASEAN terhadap keamanan mereka, baik riil ataupun khayali. Tanggapan mereka berbeda terhadap China baru ini yang berciri-ciri impuls revolusioner yang kuat dan dipersenjatai dengan ideologi Marxist. Itulah kecemasan mereka terhadap China komunis ini. Perbedaan ekonomi dan sosial ini semakin memperlebar jarak politik dan mempertajam perbedaan ideologi mereka. 59 Tidak mengherankan jika ideologi dan agama menjadi penghalang hubungan ASEAN dan China pada awalnya. 60 Di samping mencairnya Perang Dingin, kekuatan-kekuatan geopolitik baru yang muncul dalam akhir tahun 1970-an telah cenderung meningkatkan hubungan China – ASEAN. China telah secara konsisten dan terbuka menyatakan sokongannya kepada organisasi ASEAN, dan ada pula issu-issu untuk diskusi terhadap issu mana kepentingan China dan ASEAN cenderung sama. Titik perubahan hubungan ASEAN – China dimulai setelah Deng Xiou Ping melancarkan reformasi politik ekonominya. Sejak akhir dekade 70-an, Deng membuat China mulai terbuka dengan dunia luar dan mulai membuka pintu bagi 58 Ibid. hal. 6. 59 Ibid . hal. 8. 60 Ho Khai Leong and Samuel C.Y. Ku eds, China and Southeast Asia: Global Changes and Regional Challenges, Singapura: ISEAS, 2005. hal. 217. Universitas Sumatera Utara investasi asing. 61 Maka perdagangan China – ASEAN telah melonjak menjadi 7-8 dari total omset China. Selama bertahun-tahun, dua ciri utama telah masuk ke dalam struktur perdagangan China – ASEAN. Pertama, pasar ASEAN telah merupakan saluran yang sangat penting bagi hasil pertanian dan produk industri ringan yang diekspor China ke luar negeri. Kedua, China telah mengembangkan suatu pola perdagangan yang tangguh dengan mana ia berusaha mencapai surplus perdagangan dengan negara-negara berkembang dengan mendorong ekspor beras, bahan pangan, produk-produk tradisional dan berbagai barang manufaktur yang padat karya, sementara defisit perdagangan dengan negara-negara industri dengan mengimpor pangan murah gandum, peralatan modal dan teknologi. 62 Tahun 1982, perekonomian China telah secara progresif terbuka terhadap perdagangan luar negeri yang lebih besar dan pemasukan modal asing serta dibolehkan bereaksi terhadap kebebasan yang lebih besar dari kekuatan-kekuatan pasar. 63 61 Bambang Cipto, Hubungan Internasional di Asia Tenggara, Teropong Dinamika terhadap Dinamika, Realitas dan Masa Depan, Yogyakarta: Pustaka Pelaajar, 2007. hal. 169-170. 62 Dr. John Wong, Op. Cit. hal. 8. 63 Ibid. hal. 10. Meningkatnya fleksibilitas politik dan ekonomi mempermudah China memasuki dialog politik yang konstruktuif atau memasuki kerjasama pembangunan yang sesungguhnya dengan ASEAN atas dasar non-ideologis. Manfaat perdagangan itu tentu saja timbal balik. Dari sudut pandang ASEAN, peningkatan perdagangan dengan China dianggap sebagai salah satu cara terpenting untuk mendiversifikasikan konsentrasi perdagangannya yang sangat geografis itu. Salah satu cara bagi ASEAN untuk mencapai diversifikasi pasar yang lebih sukses itu adalah dengan meningkatkan promosi perdagangan intra- Universitas Sumatera Utara regional dan mempererat hubungan dengan kelompok-kelompok negara lain, seperti negara-negara sosialis atau Timur Tengah. Dilihat dari sudut ini, porsi negara sosialis dalam perdagangan ASEAN adalah kira-kira 3, dan China mengambil lebih tiga per empat daripadanya. Sehingga perdagangan China – ASEAN dapat berkembang pesat. Pertumbuhan China – ASEAN pada umumnya adalah sesuai dengan strategi diversifikasi pasar jangka panjang yang hendak dilaksanakan oleh pemerintah negara-negara ASEAN itu sendiri. Secara keseluruhannya dipandang dari perspektif ASEAN, perdagangan China – ASEAN adalah didasarkan atas landasan ekonomis yang kuat. 64 Bagi ASEAN, China adalah pasar raksasa bagi produk yang dihasilkan ASEAN. 65 Sementara ASEAN merupakan pasar bagi produk China seperti tekstil, barang-barang konsumen, sepeda motor, dan barang elektronik. ASEAN juga kawasan menarik bagi para turis asal China. Lebih dari dua juta turis China mengunjungi negara-negara ASEAN sepanjang tahun 2000. 66 Kemenangan Partai Komunis China atas Partai Nasionalis China sering disebut Kuomintang dalam ”perang saudara kedua” 1945-1949, melahirkan negara Republik Rakyat China yang diproklamasikan pada 1 Oktober 1949. Mao Dinamika perluasan hubungan ekonomi China – ASEAN dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan ekonomi internalnya sendiri. Prospek untuk pertumbuhan perdagangan China – ASEAN dapat sangat bergantung pada keberhasilan usaha modernisasi China yang sedang berlangsung.

2.3. Kebangkitan Ekonomi China