1.5. Kerangka Teori Penelitian
1.5.1. Globalisasi
Globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi antara aktor negara dan non-negara pada skala global sehingga hubungan sosial dalam suatu
masyarakat secara signifikan dibentuk dan dipengaruhi dimensi hubungan sosial yang lebih luas pada skala dunia.
8
Atau globalisasi adalah perluasan kegiatan ekonomi melintasi batas-batas poitik nasional dan regional dalam bentuk
peningkatan gerakan barang dan jasa termasuk buruh, modal, teknologi, dan informasi melalui perdagangan.
9
Scholte mendefinisikan bahwa globalisasi bisa bermakna sebagai internasionalisasi, liberalisasi, universalisasi, Westernisasi
dan deteritorialisasi yang masing-masingnya mempengaruhi karateristik interaksi aktor-aktor dalam
ekonomi politik internasional. Pertama, globalisasi mencakup fenomena internationalization,
maksudnya meningkatnya hubungan lintas batas antara aktor-aktor internasional seperti yang terwujud dalam aliran barang, jasa, modal,
teknologi, dan bahkan manusia. Atau, meningkatnya intensitas interaksi lintas batas dan saling ketergantungan antarnegara.
10
Kedua, liberalization atau pengurangan dan peniadaan hambatan tarif maupun non-tarif yang dikenakan oleh negara terhadap aliran barang dan jasa
dalam rangka menciptakan perekonomian global yang terbuka dan dikendalikan oleh mekanisme pasar. Atau proses untuk memindahkan larangan-larangan yang
8
John Art Scholte 2000. Globalization: A Critical Introduction, New York: Sin Martin’s Press. hal. 14.
9
Cornelis Rintuh dan Miar, M.S, Kelembagaan dan Ekonomi Rakyat, Yogyakarta: BPFE, 2005. hal. 116.
10
Yulius P. Hermawan, Transformasi Dalam Studi Hubungan Internasional; Aktor, Isu dan Metodologi
. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007. hal. 132.
Universitas Sumatera Utara
dibuat oleh negara dalam rangka membentuk ekonomi dunia yang lebih terintegrasi. Ketiga, globalisasi mengacu pada gagasan universalization dalam
bentuk penyebaran nilai-nilai yang bersifat universal seperti demokrasi. Atau, menyebarnya berbagai macam obyek dan pengalaman dari masyarakat di seluruh
dunia. Keempat, Westernization merupakan proses peniruan kebudayaan Barat yang sering mengingkari akar budaya mereka yang sebenarnya, atau bahkan
memaksakan sistem budaya, sistem politik, dan sistem ekonomi negara-negara Barat dalam panggung dunia. Kelima, menciptakan proses deterritorialization
atau a spread of supraterritoriality, yakni munculnya regulasi atau institusi yang melampaui territoriality Negara-bangsa. Ruang lingkup nasional tidak lagi dilihat
sebagai space yang relevan untuk pembuatan keputusan karena semakin banyaknya isu yang harus diselesaikan pada level yang lebih tinggi.
11
Kenyataan ini memaksa pemerintah untuk membangun strategi yang tepat dalam
mengintegrasikan ekonominya ke dalam kerjasama regional atau global demi penyelesaian berbagai masalah ekonomi dalam negeri.
12
Empat ciri dasar konsep globalisasi yaitu; pertama, meluasnya hubungan sosial stretched Social Relations : hal ini mengacu pada munculnya saling
keterhubungan antara jaringan sosial budaya, ekonomi dan politik di masyarakat yang melintasi batas negara-bangsa. Kedua, meningkatnya intensitas komunikasi
intensification of flous : berkaitan dengan makin meningkatnya intensitas hubungan antaraktor dengan munculnya perkembangan ilmu dan teknologi.
Ketiga, meningkatnya interpenetrasi increasing interpenetration : interpenetrasi yang terjadi dihampir segala bidang mengakibatkan budaya dan masyarakat yang
11
Ibid..
12
Aleksius Jemadu, Politik Global dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Garaha Ilmu, 2008. hal. 230.
Universitas Sumatera Utara
berada pada wilayah berbeda akan saling berhadapan pada level lokal dan internasional. Dan keempat, munculnya infrastruktur global global infrastucture
: pengaturan institusional yang bersifat formal dan informal yang diperlukan agar jaringan global bekerja.
13
Ada lima aktivitas ekonomi yang tercakup dalam globalisasi. Pertama, telah terjadi pertumbuhan yang pesat dari transaksi keuangan internasional. Kedua,
adanya peningkatan yang pesat dari Foreign Direct Investment FDI yang dilakukan perusahaan multinasional. Ketiga, terbentuknya pasar global yang
mengurangi segmentasi pasar melalui konvergensi harga pada skala global. Kelima, teknologi ke seluruh dunia melalui sistem transportasi dan komunikasi
yang mempersingkat jarak dan waktu.
14
Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan perniagaan dari suatu negara asal country of origin yang melintasi perbatasan
menuju suatu negara tujuan country of destination yang dilakukan oleh perusahaan multinasional untuk melakukan perdagangan barang dan jasa,
perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja, perpindahan teknologi dan perpindahan merk dagang. Perdagangan internasional terjadi karena setiap negara
Dari pengertian globalisasi ekonomi tersebut dapat kita lihat bahwa ukuran yang dipakai untuk menentukan apakah
suatu negara menjadi beneficiary dari proses globalisasi dapat dilihat dari peningkatan volume perdagangan internasional, jumlah FDI yang diterimanya,
serta aliran modal dalam bentuk lainnya.
1.5.2. Perdagangan Internasional