4 Kebijakan dividen dapat menurunkan nilai modal saham korporasi karena dividen
akan dibayarkan dari laba yang ditahan sehingga akan meningkatkan utangmodal debtequity rasio korporasi.
c. Jenis Kebijakan Dividen
Menurut Gitosudarmo 2002:231, secara umum kebijakan dividen yang ditempuh perusahaan adalah salah satu dari 3 kebijakan ini, yaitu stable dividend policy, fluctuating
dividend policy, kombinasi stable dividend policy dan fluctuating dividend policy. 1
Stable Dividend Policy. Pada kebijaksanaan ini besarnya dividen yang dibayarkan selalu stabil dalam jumlah yang tetap, stabil yang makin naik dan stabil yang semakin
menurun. Jadi, besarnya dividen yang dibayarkan dalam jumlah yang selalu stabil walaupun terjadi fluktuasi dalam net income. Apabila pada suatu saat kondisi
perusahaan mengalami kerugian, pembayaran dividen akan diambilkan dari cadangan stabilisasi dividen.
2 Fluctuating Dividend Policy. Pada kebijaksanaan ini besarnya dividen yang
dibayarkan mendasarkan pada tingkat keuntungan pada setiap akhir periode. Apabila tingkat keuntungan tinggi maka besarnya dividen yang akan dibayarkan relatif tinggi,
dan sebaliknya bila tingkat keuntungan rendah maka besarnya dividen yang dibayarkan juga rendah, atau bisa dikatakan selalu proporsional dengan tingkat
keuntungannya.
3 Kombinasi Stable Dividend Policy dan Fluctuating Dividend Policy. Pada
kebijaksanaan ini besarnya dividen yang dibayarkan sebagian ada yang bersifat stabil atau tetap, tetapi sebagian yang lain bersifat proporsional dengan tingkat keuntungan
yang dicapai. Apabila perusahaan tidak mendapatkan laba para pemegang saham masih mendapatkan dividen tetap dan apabila didapatkan keuntungan dari hasil
operasinya didapatkan bagian dari keuntungan. Bagian dividen yang bersifat proporsional besarnya tidak sama dengan dividen yang menggunakan kebijakan
fluktuatif.
d. Teori Kebijakan Deviden
Beberapa teori yang relevan dikemukakan oleh Harahap 2004:230 yang telah teruji secara empiris, yaitu:
a. Smoothing Theory
Teori ini dikembangkan oleh Lintner. Lintner mengatakan bahwa jumlah dividen bergantung akan keuntungan perusahaan sekarang dan dividen tahun sebelumnya.
b. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini diperkenalkan oleh Miller dan Modigliani dalam papernya Dividend Irrelevance Preposition. Paper tersebut menjelaskan bahwa dalam dunia tanpa pajak,
Universitas Sumatera Utara
dan tidak diperhitungkannya biaya transaksi serta dalam kondisi pasar yang sempurna, maka kebijakan dividen tidak akan memberikan pengaruh apa pun
terhadap harga pasar saham tersebut.
c. Bird In Hand Theory
Gordon mengatakan bahwa dengan mendapatkan dividen a bird in hand adalah lebih baik daripada saldo laba a bird in the bush karena pada akhirnya saldo laba
tersebut mungkin tidak akan pernah terwujud di masa depan it can fly away.
d. Tax Preference Theory
Teori ini diungkapkan oleh Bhattacharya yang menjelaskan bahwa berkaitan dengan pajak, investor lebih memilih pembayaran dividen rendah dibandingkan dengan
dividen yang tinggi.
e. Clientele Effect Theory
Teori ini diungkapkan oleh Black dan Scholes yang mengasumsikan jika perusahaan membayar dividen, investor seharusnya mendapatkan keuntungan dari dividen
tersebut untuk menghilangkan konsekuensi negatif dari pajak.
e. Keputusan Dividen Dalam Praktek