kas perusahaan tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke tahun. Karena itu penerimaan dan pengeluaran kas dapat diterima sebagai alat yang baik untuk
memperkirakan penerimaan dan pengeluaran di masa yang datang.
b Untuk mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Jika manager membuat
keputusan investasi yang bijaksana maka perusahaannya akan sejahtera. Tetapi jika manajer membuat keputusan yang tidak bijaksana maka perusahaan akan menderita
lainnya. Laporan arus kas akan melaporkan kegiatan investasi perusahaan sehingga memberikan informasi arus kas kepada investor dan kreditur untuk mengevaluasi
keputusan manajer.
c Untuk menentukan kemampuan perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham, pembayaran bunga, dan pokok pinjaman kepada kreditur.
Pemegang saham tertarik pada penerimaan dividen dari investasinya dalam saham perusahaan. Kreditur ingin menerima bunga dan pokok pinjamannya tepat waktu.
Laporan arus kas membantu investor dan kreditur untuk mengetahui apakah perusahaan mampu melakukan pembayaran-pembayaran ini.
d Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan. Biasanya kas dan laba bersih bergerak bersama. Tingginya tingkat laba
cenderung menyebabkan peningkatan kas dan sebaliknya. Akan tetapi, nilai sisa kas bisa menurun ketika laba bersih tinggi dan kas bisa meningkat ketika laba bersih
rendah. Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba bersih yang cukup tetapi kas yang rendah, menyebabkan diperlukannya informasi arus
kas. Biasanya kas dan laba bersih bergerak sama.
5 Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan sebagaimana dikemukakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No.1 paragraf 69 IAI, 2004
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas harus saling berkaitan dengan informasi yang
terdapat dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:
a informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting, b
informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan lapran perubahan ekuitas,
c informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan
dalam rangka penyajian secara wajar.
2. Laba Bersih
Laba bersih adalah bersih sebelum akun-akun luar biasa selama tahun buku sebagaimana tercantum dalam Laporan Laba Rugi Pradhono: 2004. Laba bersih net income atau
Universitas Sumatera Utara
earnings dapat dijadikan sebagai suatu ukuran kinerja perusahaan selama 1 periode tertentu. Laba bersih merupakan suatu ukuran berapa besar harta yang masuk pendapatan dan
keuntungan melebihi harta yang keluar beban dan kerugian. Baik pendapatan maupun beban dicatat atas dasar akrual, yaitu pada saat terjadinya, tidak
peduli apakah sudah ada kas yang dihasilkan atau dikeluarkan oleh perusahaan. Pada kenyataannya, laba yang tinggi akibat penjualan yang baik belum menjamin penerimaan yang
baik juga pada perusahaan. Piutang yang terjadi akibat penjualan kredit belum tentu dapat ditagih di kemudian hari, atau dapat juga ditagih tetapi tidak tepat pada waktu perusahaan
membutuhkan dana untuk kegiatan usahanya akibatnya kegiatan perusahaan dapat terhambat dan justru memperburuk kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba pada periode
mendatang, maka diperlukan informasi yang lebih dapat menyajikan informasi tentang laba dan kondisi kas perusahaan. Informasi tersebut ditemukan pada laporan arus kas.
3. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi operating activities merupakan aktivitas perusahaan yang terkait dengan laba. Selain pendapatan dan beban yang disajikan dalam laporan laba rugi, aktivitas
operasi juga meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar bersih yang berasal dari aktivitas operasi terkait, seperti pemberian kredit kepada pelanggan, investasi dalam persediaan, dan
perolehan kredit dari pemasok. Aktivitas operasi terkait dengan pos-pos laporan laba rugi dengan beberapa pengecualian kecil dan dengan pos-pos operasi dalam neraca, umumnya
pos modal kerja seperti piutang, persediaan, pembayaran dimuka prepayment, utang, dan beban akrual. Aktivitas operasi juga meliputi transaksi dan peristiwa yang tidak cocok untuk
dikelompokkan ke dalam aktivitas investasi atau aktivitas pendanaan. Arus kas operasi adalah selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar yang berasal
dari aktivitas operasi perusahaan. Stice 2004:320 mengikhtisarkan jenis-jenis utama dari
Universitas Sumatera Utara
penerimaan dan pengeluaran kas yang termasuk dalam kategori aktivitas operasi dan memasukkan akun-akun neraca dan laba rugi yang berhubungan dengan aktivitas operasi
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Aktivitas Operasi
Kas Diterima dari: Kas dikeluarkan untuk:
1. penjualan barang atau jasa, 1. pembelian persediaan,
2. penjualan efek yang diperdagangkan, 2. gaji dan upah,
3. pendapatan bunga, 3. pajak,
4. pendapatan dividen. 4. beban bunga,
5. beban lainnya, 6. pembelian efek.
Sumber: Stice, Stice, Skousen Arus kas dari aktivitas operasi sebagaimana dikemukakan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan PSAK No.2 paragraf 12 IAI, 2004 Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pandanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain,
berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
Jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan salah satu dari dua metode, yaitu metode langsung dan metode tidak lansung.
Kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan dalam
Universitas Sumatera Utara
metode langsung, sedangkan dalam metode tidak langsung, laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penagguhan deferral atau akrual dari
penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan di masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Kedua metode tersebut menghasilkan jumlah yang sama, yaitu jumlah arus kas bersih yang disediakan oleh arus kas operasi. Metode tidak langsung lebih disukai dan digunakan
oleh kebanyakan perusahaan karena relatif mudah digunakan dan merekonsiliasikan perbedaan antara laba bersih dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Pemakai laporan
keuangan juga banyak yang menyukai metode langsung karena metode ini melaporkan secara langsung sumber dari arus kas masuk dan keluar tanpa harus dibingungkan dengan
penyesuain-penyesuaian dengan laba bersih. Menurut Stice 2004:331 kedua metode tersebut memiliki kelebihan masing-masing.
”Kelebihan utama dari metode langsung adalah sangat mudah dipahami dan intuitif. Sementara kelebihan utama dari metode tidak langsung adalah metode ini menandai faktor-
faktor yang menyebabkan perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi”. Ikatan Akuntan Indonesia secara khusus mengatur arus kas dari bunga dan dividen yang
diterima dan dibayarkan, sebagaimana dikemukakan dalam PSAK No. 2 paragraf 32-33 IAI, 2004
Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga keuangan biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi perusahaan
lain belum ada kesepakatan mengenai kualifikasi arus kas. Bunga yang dibayarkan dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasikan sebagai arus kas operasi karena
mempengaruhi laba dan rugi bersih. Sebagai alternatif, bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi, masing-masing sebagai arus kas
pendanaan, dan arus kas investasi karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan atau sebagai hasil investasi return on investment. Dividen yang dibayar dapat
diklasifikasikan sebagai arus kas pendanaan karena merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang dibayar dapat diklasifikasikan sebagai
Universitas Sumatera Utara
komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan maksud untuk membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai kemampuan perusahaan membayar dividen dari arus kas
operasi.
4. Return yang Diterima oleh Pemegang Saham