Routing Statis Routing Default Routing Dinamis

36 interface user. ICMP lalu mencoba lalu mencoba mengirimkan empat buah permintaan echo lagi ke host tujuan.

2.8 Protokol

Routing Protokol routing bertujuan mencari jalan tersingkat untuk mencapai tujuan. Sebuah protokol routing digunakan oleh router untuk secara dinamis menemukan sebuah jaringan di sebuah internetwork dan memastikan bahwa semua router memiliki tabel routing yang sama. Ada beberapa cara untuk mengkonfigurasi tabel routing sehingga paket dapat diteruskan ke network lain. Dengan memahami jenis- jenis routing yang berbeda akan membantu mendapatkan solusi yang terbaik. Jenis- jenis routing tersebut adalah: 1. Routing statis 2. Routing default 3. Routing dinamis

2.8.1 Routing Statis

Routing statis terjadi jika penambahan route-route di tabel routing dari setiap router dilakukan secara manual. Routing statis memiliki keuntungan sebagai berikut: 1. Tidak ada overhead waktu pemrosesan pada CPU router, yang berarti dapat membeli router yang lebih murah. 2. Tidak ada bandwidth yang digunakan diantara router, yang berarti mungkin dapat menghemat uang untuk link WAN. 3. Routing statis menambah keamanan karena administrator dapat memilih untuk mengizinkan akses routing ke network tertentu saja. Routing statis juga mempunyai kerugian-kerugian, yakni: 1. Administrator benar-benar harus memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasi router dengan benar. Universitas Sumatera Utara 37 2. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, maka administrator harus menambahkan sebuah route ke semua router secara manual. 3. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan yang lama.

2.8.2 Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket ke seluruh network tujuan yang remote yang tidak ada di tabel routing ke router hop berikutnya. Routing default hanya dapat digunakan pada network-network stub, yaitu network yang hanya memiliki satu jalur keluar exit path dari network itu. Untuk mengkonfigurasi sebuah route default dapat digunakan wildcards di alamat network dan lokasi mask dari sebuah route statis. Bahkan sebenarnya sebuah route default dapat dianggap sebagai sebuah route statis yang menggunakan wildcards ketimbang informasi network dan mask.

2.8.3 Routing Dinamis

Protokol routing adalah gabungan dari proses, algoritma, dan pesan yang digunakan untuk pertukaran informasi dan mengisi tabel routing dengan jalur terbaik pilihan protokol routing. Satu dari keuntungan menggunakan protokol routing dinamis adalah bahwa router bertukar informasi routing bahkan ketika terjadi perubahan topologi. Pertukaran ini mengizinkan router secara otomatis mempelajari tentang network baru dan juga menemukan jalur alternatif ketika link ke network yang ada mengalami kegagalan. Protokol routing dinamis membutuhkan lebih sedikit overhead administrative dibanding routing statis. Tapi bagaimanapun, biaya penggunaan protokol routing dinamis sebagian digunakan untuk operasi protokol termasuk waktu CPU dan bandwidth pada link network. Universitas Sumatera Utara 38 Untuk merepresentasikan jarak, routing dinamis menggunakan nilai metrik. Parameter-paramater yang biasa digunakan untuk menghasilkan sebuah nilai metrik, diantaranya adalah: 1. Hop count, berdasarkan pada banyaknya router yang dilewati. 2. Ticks, berdasarkan waktu yang diperlukan dengan satuan waktu ticks. 3. Cost, berdasarkan pada perbandingan sebuah nilai patokan standar dengan bandwidth yang tersedia. Protokol routing dinamis dapat diklasifikasikan menjadi Interior Gateway Protocol IGP dan Exterior Gateway Protocol EGP. Interior Gateway Protocol IGP dapat diklasifikasikan dalam tiga kelas, yakni: 1. Distance vector. Protokol distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah network remote dengan menilai jarak. Setiap kali sebuah paket melalui sebuah router disebut sebagai sebuah hop. Route dengan hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akan menjadi route yang terbaik. Vektor menunjukkan arah ke network remote. Baik RIP dan IGRP adalah protokol routing jenis distance vector. RIP dan IGRP mengirimkan semua tabel routing ke router-router tetangga yang terhubung secara langsung. 2. Link state. Pada protokol link-state atau yang disebut juga protokol shortest- path-first, setiap router akan menciptakan tiga buah tabel terpisah. Satu dari tabel ini mencatat perubahan dari jaringan-jaringan yang terhubung secara langsung, satu tabel lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan tabel yang terakhir digunakan sebagai tabel routing. Router yang link- state mengetahui lebih banyak tentang internetwork dibandingkan semua jenis protokol routing yang distance vector. OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protokol link-state mengirimkan update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di internetwork. Universitas Sumatera Utara 39 3. Hybrid. Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari protokol routing jenis distance-vector dan jenis link-state sebagai contoh adalah EIGRP.

2.8.4 Administrative Distance AD

Dokumen yang terkait

Analisis unjuk kerja perbandingan protokol routing Routing Information Protocol (RIP) dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP).

0 4 52

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 1 16

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 0 1

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 0 5

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

1 1 55

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer Chapter III V

0 0 34

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 2 4

Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Ring Degan Teknik Rip (Routing Information Protocol) Dalam Jaringan Lan (Local Area Network) Menggunakan Cisco Packet Tracer

0 0 15

Perbandingan Kinerja Protocol Routing Open Shortest Path First (OSPF) dan Routing Information Protocol (RIP) Menggunakan Simulator Cisco Packet Tracer

0 1 7

Ruang Lingkup RIP (Routing Information Protocol)

0 0 33