d Memantapkan kepribadian dan mandiri. e Mempertebal rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka diperlukan pengelolaan yang baik, dimana pengelolaan ini merupakan suatu
rangkaian kegiatan mulai dari proses merencanakan, mengatur atau mengorganisasikan, melaksanakan dan mengembangkan sesuatu
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ini semua akan terwujud apabila didukung oleh kepemimpinan yang baik. Pemimpin
atau pengurus OSIS adalah pemimpin siswa yang dipilih oleh siswa di sekolah melalui perwakilan kelas dan memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan. Keaktifan dalam kegiatan OSIS adalah dalam rangka
meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, kedisiplinan,bakat dan minat serta kreatifitas dengan demikian
kegiatan OSIS dapat menambah wawasan yang luas, pengalaman, ketrampilan, kedisiplinan kritis dan kreatif. Dengan dasar tersebut
siswa lebih banyak untuk ingin tahu, sehingga mendorong mereka untuk lebih giat belajar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
prestasi belajar. Apa yang diperoleh dalam proses belajar mengajar akan ditunjang dari pengetahuan, kedisiplinan dan keaktifan dalam
OSIS.
Dengan memperhatikan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara keaktifan dalam kegitan OSIS
dan kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar.
F. HIPOTESIS
Hipotesis menurut Maman Rachman diuraikan bahwa”hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris”. Maman Rachman,1997: 47.
Selanjutnya Suharsimi Arikunto berpendapat hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang
harus diuji atau dibuktikan kebenarannya melalui pengumpulan data- data yang dilakukan dalam proses penelitian. Suharsimi Arikunto, 2006:
71 Berdasarkan keterangan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini
adalah : Ada pengaruh antara Aktivitas Siswa dalam OSIS dan Kedisiplinan Siswa terhadap Prestasi Belajar Pengurus OSIS.
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu dimana teori atau paradigma digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah
penelitian, menemukan hipótesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan menemukan alat-alat análisis data. Karena
itu, sangat penting teori dibicarakan dalam setiap pembahasan kuantitatif, mengingat perannya yang dominan itu.penelitian kuantitatif dimulai
dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti. Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka didesain
rancangan penelitian yaitu desain model penelitian. Desain inilah yang nantinya akan menuntun pelaksanaan penelitian secara keseluruhan mulai
dari awal sampai akhir penelitian. Dalam penelitian kuantitatif ini dilakukan pengumpulan data
penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka perlu didesain instrumen pengumpulan penelitian yang sesungguhnya merupakan
seperangkat alat perekam data penelitian di lapangan. Alat ini digunakan oleh peneliti untuk menghimpun data dilapangan sesuai dengan bentuk
instrumen itu. Kesimpulan dalam penelitian kuantitatif akan lebih baik apabila
disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Adapun