Tujuan Disiplin Terbentuknya Disiplin

sehingga ia bisa menerima apa yang diajarkan kepadanya. Hal ini berarti bahwa karakteristik penting dari situasi pembentukan disiplin adalah kehadiran gejala”kekuasaan-ketergantungan”. Lima jenis kekuasaan yang dapat dibedakan satu sama lain adalah: 1 Kekuasaan Ganjaran, dimiliki oleh orang yang mempunyai kekuasaan untuk memberi keuntungan-keuntungan kepada orang lain. 2 Kekuasaan Paksaan, dimiliki oleh orang yang memliki kekuasaan untuk menjatuhkan hukuman atau sanksi kepada orang lain. 3 Kekusaan Hukum, dimiliki oleh orang yang mempunyai hak berkuasa terhadap orang lain. 4 Kekuasaan Panutan, seseorang yang mempunyai kekuatan ini adalah orang yang dihormati atau disegani orang lain sehingga orang lain itu ingin seperti dia. Dengan kata lain, ia dijadikan tokoh panutan oleh orang lain. 5 Kekuasaan Keahlian, dimiliki oleh orang dengan tingkat keahlian dan penguasaan informasi yang melebihi orang lain.

4. Peranan Kedisiplinan

Dari uraian di atas maka pada intinya peranan kedisiplinan adalah: 1 Menciptakan suatu kondisi di mana masyarakat dan aparat pemerintah mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang ada, sehingga tercapai suatu keadaan yang tertib dan teratur. 2 Menciptakan pranata yang ditaati dan dihormati oleh segenap anggota masyarakat dan aparat pemerintah dengan penuh kesadaran. 3 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sebagai prasyarat terciptanya produktivitas yang tinggi. 4 Sebagai upaya untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan bangsa Indonesia.

5. Pembinaan Kedisiplinan

Mangun Hardjana 1986: 11 memberikan definisi pembinaan adalah suatu proses belajar yang melepaskan hal-hal yang belum dimiliki dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan yang baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja yang sedang dijalani secara lebih efektif. Pembinaan menurut kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti: a Proses cara pembuatan b Pembaharuan dan Penyempurnaan c Usaha tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24