Unsur Ekstrinsik Hakikat Struktur Novel

16 Nurgiyantoro, 2013: 336. Sudut pandang point of view adalah cara pengarang memandang siapa yang bercerita di dalam cerita itu. Stanton dan Kenney dalam Sayuti, 2003: 117 mengemukakan bahwa ada empat macam sudut pandang point of view, yaitu 1 sudut pandang first- person-central atau akuan sertaan, 2 sudut pandang firstperson- peripheral atau akuan-taksertaan, 3 sudut pandang third-person 40 omniscient atau diaan-mahatahu, dan 4 sudut pandang third-person- limited atau diaan-terbatas. Dapat dikatakan, bahwa dalam sudut pandang point of view seperti halnya, akuan-sertaan, tokoh sentral utama cerita adalah pengarang secara langsung terlibat dalam cerita. Sudut pandang akuan- taksertaan, tokoh ―aku: di sana berperan sebagai figuran atau pembantu tokoh lain yang lebih penting, sedangkan sudut pandang diaan-mahatahu, pengarang berperan sebagai pengamat saja yang berada diluar cerita. Hal ini berkebalikan dengan sudut pandang diaanterbatas yakni, pengarang memakai orang ketiga sebagai pencerita yang terbatas dalam bercerita. Menurut Abrams dalam Nurgiantoro, 2013: 338, sudut pandang, point of view menunjuk pada cara sebuah cerita dikisahkan. Ia merupakan cara dan atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Merujuk dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sudut pandang merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita. Sudut pandang juga merupakan bagaimana pengarang memandang sebuah cerita.

b. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar teks sastra itu, tetapi tidak langsung memengaruhi bangun atau sistem organisme teks sastra, atau secara khusus dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangunan cerita sebagai karya sastra, namun sendiri tidak ikut 17 menjadi bagian di dalamnya Nurgiyantoro 2007: 30. Faktor lingkungan dan sejarah menjadi salah satu pembentuk unsur ekstrinsik sebuah karya. Unsur Ekstrinsik adalah unsur-unsur yang ada di luar karya sastra yang secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Secara lebih khusus unsur ekstrinsik dapat dikatakan sebagai unsurunsur yang mempengaruhi bangunan cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Unsur ekstrinsik tersebut ikut berpengaruh terhadap totalitas sebuah karya sastra. Wellek dan Warren Herman. J. Waluyo, 2002: 61 menyebutkan ada empat faktor ekstrinsik yang saling berkaitan dalam karya sastra yaitu. a Biografi Pengarang Bahwa karya seorang pengarang tidak akan lepas dari pengarangnya. Karya-karya tersebut dapat ditelusuri melalui biografinya. b Psikologis Proses Kreatif Aktivitas psikologis pengarang pada waktu menciptakan karyanyaterutama dalam penciptaan tokoh dan wataknya. c Sosiologis kemasyarakatan sosial budaya masyarakat. Bahwa cerita rekaan adalah potret atau cermin kehidupan masyarakat. Yang dimaksud dengan kehidupan sosial adalah profesi atau institusi, problem hubungan sosial, adat istiadat antarhubungan manusia satu dengan lainnya, dan sebagainya. d Filosofis Bahwa pengarang menganut aliran filsafat aliran tertentu dalam berkarya seni. Dengan aliran filsafat yang dianut oleh pengarang itu berkarya, pembaca akan lebih mudah menangkap makna karya sastra tersebut. Faktor biografi, psikologis, sosiologis, dan filosofis itu tidak dapat dianalisis secara terpisah dalam karya sastra karena karya sastra itu begitu komplek dan terpadu. Keempat faktor tersebut mungkin dapat juga dikaitkan dengan faktor religius. 18

2. Hakikat Latar Sosio-Historis Pengarang

Dokumen yang terkait

KONFLIK POLITIK DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILASALIKHA CHUDORI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Konflik Politik Dalam Novel Pulang Karya Leila Salikha Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 12

PENDAHULUAN Konflik Politik Dalam Novel Pulang Karya Leila Salikha Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 3 7

KONFLIK POLITIK DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILASALIKHA CHUDORI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Konflik Politik Dalam Novel Pulang Karya Leila Salikha Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 17

Novel Amelia Karya Tere Liye (Kajian Stilistika, Nilai-nilai Pendidikan Karakter dan Relevansinya sebagai Materi Ajar Sastra di Sekolah Menengah Atas.

1 5 6

NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA, NILAI PENDIDIKAN KARAKTER, DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.

0 0 9

ANALISIS STILISTIKA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILA S. CHUDORI.

5 23 1

ANALISIS TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA).

0 0 17

PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA, RESEPSI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILA S. CHUDORI.

0 0 13

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PULANG KARYA LEILA S. CHUDORI SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS | Primasari | BASASTRA 9973 21252 1 SM

0 0 15

Masalah-masalah sosial dalam Novel Pulang karya Leila S. Chudori: analisis sosiologi sastra - UWKS - Library

0 0 14