Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air

95

7. Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Nilai karakter rasa ingin tahu dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori tersirat pada kutipan berikut. Kebetulan Ibu dan aku hanya sempat dipanggil bebrapa kali ke Guntur, tetapi kami diperbolehkan pulang setelah seharian menjawab pertanyaan yang itu-itu saja. Kebanyakan pertanyaan mereka berkisar tentang kegiatan Mas Dimas dan apakah kamu mengenal Mas Hananto, Mas Nug, Bung Tjai, dan Bang Risjaf. Mereka juga bertanya apa yang dilakukan Mas Dimas di Peking beberapa tahun lalu Chudori, 2015: 19. Kutipan di atas membuktikan adanya nilai rasa ingin tahu. Nilai rasa ingin tahu pada kutipan di atas mendeskripsikan Tentara yang selalu bertanya kepada Surti tentang Hananto, Nugroho, Tjai, dan Risjaf terutama saat mereka berada di Peking. Aku belum yakin. Aku baru melempar ide Maman. Karena pengalaman satu jam di pesta peringatan Kartini itu membuatku berpkir, ada sesutau yang jatuh lebih penting yang harus kupelajari daripada sekadar akibat-akibat yang kusaksiskan di Eropa Chudori, 2015: 211. Kutipan di atas membuktikan adanya nilai rasa ingin tahu. Hal tersebut dideskripsikan Lintang yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai bagian Indonesia yang lain tentang sejarah ayahnya.

8. Semangat Kebangsaan

Semangat kebangsaan merupakan cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Karakter semangat kebangsaan yang terdapat dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori dapat dilihat pada beberapa kutipan di bawah ini. 96 Rama melihat ke Adnan Buyung dan ikut bertepuk tangan ketika dia mengucapkan bahwa apa pun yang terjadi, reformasi harus dimulai Chudori, 2015: 313. Kutipan di atas membuktikan adanya karakter semangat kebangsaan dari para tokoh nasional berkumpul di Kampus Trisakti untuk mengenang mahasiswa yang tertembak oleh aparat, selain itu dibahas pula mengenai masa depan bangsa agar lebih baik lagi dengan cara reformasi. Para aktivis dan media dengan suka cita mendukung karena memiliki tuntutan yang sama: Reformasi Chudori, 2015: 395. Kutipan di atas membuktikan adanya karakter semangat kebangsaan dengan mendeskripsikan semua kalangan baik mahasiswa maupun media berkeinginan untuk reformasi dan menuntut Presiden Soeharto mundur.

9. Cinta Tanah Air

Cinta tanah air merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Karakter cinta tanah air novel Pulang karya Leila S. Chudori terdapat dalam kutipan berikut. Jika saja dia jatuh, aku yakin, dari ketempat sahabat itu hanya Dimas yang pertama-tama mengatakan akan pulang dan menikmati hari tua di Indonesia. Chudori, 2013: 204 Kutipan di atas membuktikan adanya karakter cinta tanah air. Kutipan tersebut mendeskripsikan adanya rasa kesetiaan dan cinta yang besar Dimas terhadap tanah air Indonesia sebagai orang pertama yang menyatakan ingin menghabiskan masa tuanya di Indonesia. Di ruang tengah apartemen kami, ada Indonesia yang ditanamkan Dimas Suryo. Dua sosok wayang kulit yang di gantung di dinding: Ekalaya dan Bima. Ada beberapa topeng yang dibawa kawan-kawan yang kembali dari Indonesia, alas batik di atas rak buku dan peta batik Indonesia di kamar Lintang. Chudori, 2015: 213 97 Kutipan di atas menujukkan adanya karakter cinta tanah air. Kutipan tersebut memperlihatkan adanya rasa kesetiaan dan cinta yang besar terhadap tanah air Indonesia sehingga hal tersebut dikategorikan sebagai nilai karakter cinta tanah air. Karakter cinta tanah air pada kutipan di atas menjelaskan Dimas Suryo yang menanamkan segala segala sesuatu tentang Indonesia kepada keluarga kecilnya meskipun mereka sekarang tinggal di Paris. Dimas menggantung dua sosok wayang kulit yang di senanginya. Selain wayang kulit, Dimas juga membawa alas bermotif batik dan peta batik Indonesia yang dipasang di kamar Lintang.

10. Bersahabat Komunikatif

Dokumen yang terkait

KONFLIK POLITIK DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILASALIKHA CHUDORI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Konflik Politik Dalam Novel Pulang Karya Leila Salikha Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 1 12

PENDAHULUAN Konflik Politik Dalam Novel Pulang Karya Leila Salikha Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 3 7

KONFLIK POLITIK DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILASALIKHA CHUDORI: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Konflik Politik Dalam Novel Pulang Karya Leila Salikha Chudori: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 17

Novel Amelia Karya Tere Liye (Kajian Stilistika, Nilai-nilai Pendidikan Karakter dan Relevansinya sebagai Materi Ajar Sastra di Sekolah Menengah Atas.

1 5 6

NOVEL BUNDA LISA KARYA JOMBANG SANTANI KHAIREN: ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA, NILAI PENDIDIKAN KARAKTER, DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.

0 0 9

ANALISIS STILISTIKA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILA S. CHUDORI.

5 23 1

ANALISIS TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA).

0 0 17

PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA, RESEPSI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILA S. CHUDORI.

0 0 13

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PULANG KARYA LEILA S. CHUDORI SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS | Primasari | BASASTRA 9973 21252 1 SM

0 0 15

Masalah-masalah sosial dalam Novel Pulang karya Leila S. Chudori: analisis sosiologi sastra - UWKS - Library

0 0 14