22 Merujuk pendapat dari ahli di atas, dapat ditarik benang merah bahwa
bentuk konflik politik dapat dibagi enjadi empat, yaitu senjata-senjata pertempuran, strategi politik, kekerasan, dan bukan kekerasan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan teori konflik politik Duverger. Teori yang digunakan disesuaikan dengan data yang tersedia tentang bentuk-bentuk konflik politik yang
terdapat dalam novel
Pulang
karya Leila S. Chhudori.
4. Hakikat Nilai Pendidikan Karakter
a. Pengertian Nilai
Nilai berasal dari bahasa Latin vale’re yang artinya berguna, mampu
akan, berdaya, berlaku, sehingga nilai diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik, bermanfaat dan paling benar menurut keyakinan seseorang
atau sekelompok orang. Menurut Kaelan 2004: 92 nilai adalah kualitas dari suatu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik lahir maupun batin. Dalam kehidupan manusia nilai dijadikan landasan, alasan, atau motivasi dalam
bersikap dan bertingkah laku baik disadari maupun tidak. Sutomo Ismawati, 2013: 18 menyatakan nilai menjadi acuan tingkah laku sebagian besar
masyarakat yang bersangkutan, mengkristal dalam alam pikiran dan keyakinan mereka, cenderung bersifat langgeng, dan tidak mudah berubah atau
tergantikan. Proses nilai-nilai kehidupan manusia disadari, diidentifikasi, dan diserap menjadi milik yang lebih disadari untuk kemudian dikembangkan,
sehingga yang terjadi dalam proses pendidikan. Pendidikan bukan menciptakan dan memberikan atau mengajarkan nilai-nilai pada peserta didik, tetapi
membantu peserta didik agar dapat menyadari adanya nilai-nilai itu, mengakui, mendalami, dan memahami hakikat dan kaitannya antara yang satu dengan
yang lainnya, serta peranan dan kegunaannya bagi kehidupan. Nilai merupakan kadar relasi positif antara sesuatu hal dengan orang tertentu.
Ismawati 2013: 18 menyatakan nilai bisa dipahami sebagai sesuatu yang penting dan mendasar dalam kehidupan manusia. Nilai juga dapat
diartikan sebagai sebuah sifat atau kualitas dari sesuatu yang bermanfaat untuk
23 kehidupan manusia lahir dan batin. Bagi manusia, nilai dijadikan landasan,
alasan atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku, baik disadari maupun tidak Darmodiharjo dan Shidarta, 2006: 233. Meski nilai yang hidup dalam
masyarakat berbeda-beda namun nilai tersebut bersifat universal, artinya kebenaran nilai itu diterima secara luas dan mutlak.
Merujuk pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat dipahami bahwa nilai merupakan sesuatu atau hal-hal yang berguna bagi kemanusiaan. Nilai
berkaitan erat dengan kebaikan yang ada pada sesuatu hal. Namun kebaikan itu berbeda dengan sesuatu yang baik belum tentu bernilai.
b. Pengertian Pendidikan