36 membaca dan mengapresiasinya. Guru hendaknya membantu siswa untuk
memberikan pentahapan bab-bab yang akan dipelajari. Salah satu tugas utama guru dalam memberikan pengajaran novel adalah membantu siswa menemukan
konsep yang benar tentang novel yang disajikan. Selain itu, guru juga harus menggunakan metode yang bervariasi dan kreatif agar siswa memiliki minat
belajar yang tinggi. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam
kegiatan apresiasi sastra khususnya novel ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu pemahaman materi dan kemampuan guru dalam melakukan
pembelajaran.
c. KI dan KD Pembelajaran Apresiasi Novel
Badan Standar Nasional Pendidikan menyebutkan bahwa ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa
dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, bercerita, membaca, dan menulis. Pada akhir pendidikan di SMA, peserta didik telah
membaca sekurang-kurangnya 15 buku sastra dan nonsastra. Buku sastra itu baik berupa karya sastra asli Indonesia maupun karya terjemahan yang
tentunya disesuaikan dengan kriteria yang ada. Batasan-batasan materi akan mempermudah guru dalam memilih materi yang tepat untuk diajarkan sehingga
guru mampu memberikan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
Berikut ini Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran apresiasi sastra novel yang ada di SMA sesuai dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013, yang berkaitan dengan sastra, khususnya novel.
Pembelajaran apresiasi novel di dalam Kurikulum 2013 dilaksanakan di kelas XII. Menurut Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum
2013 tujuan pembelajaran apresiasi novel adalah 1 siswa mampu mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya
37 sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis
informasi lisan dan tulis melalui teks cerita fiksi dalam novel; dan 2 siswa mampu mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan
menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks cerita fiksi dalam novel.
Adapun rinciannya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2.1 KI dan KD Pembelajaran Apresiasi Novel SMA Kelas XII Semester 2 Kurikulum 2013
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa
Indonesia dan
menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan
konteks untuk
mempersatukan bangsa
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa
Indonesia dan
menggunakannya sebagai
sarana komunikasi
dalam memahami,
menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks cerita sejarah,
berita, iklan, editorialopini, dan cerita fiksi dalam novel
1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan
keberadaan bahasa
Indonesia dan
38
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3.Memahami, menetapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
procedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untukmemecahkan masalah menggunakannya
sebagai sarana
komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis
melalui teks cerita sejarah, berita, iklan, editorialopini, dan cerita fiksi dalam
novel.
3.3 Menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorialopini dan cerita fiksi
dalam novel berdasarkan kaidah-kaidah baik melalui lisan maupun tulisan.
39
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran sastra di SMA selama ini kurang mendapat perhatian. Dalam pemilihan bahan ajar, masih banyak guru yang kurang memperhatikan kesesuaian
antara bahan ajar dengan tingkat perkembangan peserta didik. Pemilihan novel sebagai materi ajar pengajaran sastra hendaknya memperhatikan aspek bahasa,
kejiwaanpsikologi siswa, dan latar budaya. Penelitian ini mengkaji mengetahui unsur-unsur intrinsik yang terkandung
dalam novel
Pulang
karya Leila S. Chudori, memberikan gambaran kepada pembaca tentang konflik politik serta nilai pendidikan karakter novel Pulang
karya Leila S. Chudori. Karya sastra yang akan dibahas pada penelitian ini adalah novel
Pulang
karya Leila S. Chudori. Sebuah novel yang menceritakan tentang kisah suka duka para ekstil politik yang melarikan diri ke luar negeri karena sudah diharamkan
menginjak tanah air sendiri. Empat pria yang menyebut diri mereka Empat Pilar Tanah Air: Nugroho, Tjai, Risjaf, dan Dimas Suryo melarikan diri dari Indonesia
dan luntang –lantung di Kuba, Cina, dan Benua Eropa sampi akhirnya
memutuskan untuk menetap di Paris. Melalui surat-menyurat dan telegram, mereka terus memantau teman-teman di Indonesia yang harus menderita karena
dikejar dan diintrogasi aparat. Selain itu, novel ini bertemakan kisah cinta yang dibungkus dengan isu politik. Kisah cinta antara Dimas Suryo-Surti Anandari-
Vivienne Deveraux, Lintang Utara-Narayana Lafebvre-Segara Alam dan beberapa tokoh lainnya yang kisahnya tak kalah rumit.
Dalam novel tersebut juga banyak mengandung nilai pendidikan karakter. Nilai pendidikan karakter yang akan mengajarkan pembacanya untuk mampu
mengetahui, memahami, dan menghayati kondisi lingkungan dengan segala permasalahannya. Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel diharapkan
dapat sesuai dengan nilai-nilai karakter yang dirancang oleh Kementrian Pendidikan Nasional, yakni: 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5
kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12 menghargai prestasi, 13
bersahabatkomunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli