Karakteristik yang keempat adalah mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Artinya adalah apabila aktiva tersebut mempunyai manfaat kurang dari
satu tahun maka dapat dikategorikan sebagai aktiva lancar. Memang rata-rata yang disebut aktiva tetap memiliki masa manfaat lebih dari satu periode
akuntansi.
B. Penggolongan Aktiva Tetap
PT. KPBN Cabang Medan menggolongkan aktiva tetap ke dalam 4 golongan yaitu :
1. Tanah
2. Bangunan Rumah
3. Jalan, Jembatan, Saluran Air
4. Kendaraan Dinas
5. Inventaris Kantor
Menurut Hermawan 2008 : 93 aktiva tetap diklasifikasikan menjadi empat kelompok yakni :
1. Tanah Land sebagai tempat berdirinya bangunan untuk operasional
perusahaan, seperti untuk pabrik dan perkantoran. Tanah ini tidak disusutkan karena memiliki nilai harga yang semakin tinggi tidak
semakin menyusut. 2.
Bangunan Building, seperti gedung yang digunakan untuk pabrik, kantor, gudang, dan toko.
3. Pengembangan Tanah Land Improvement, seperti tempat parkir,
taman, car port, pagar, selokan, jalan di seputar lokasi pabrik.
4. Peralatan, seperti peralatan kantor, peralatan pabrik, mesin-mesin,
kendaraan, dan furnitur. Aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan digolongkan ke
dalam dua kategori yaitu aktiva berwujud dan aktiva tidak berwujud. Penggolongan semacam ini dikemukakan oleh Nafarin 2004 : 371 adalah
sebagai berikut : 1.
Aktiva tetap yang berwujud tangible fixed assets Aktiva tetap berwujud merupakan harta berwujud yang bersifat jangka
panjang dalam aktivitas operasi perusahaan, didalamnya meliputi; tanah, bangunan, perabot, mesin-mesin, dan peralatan lain yang
digunakan untuk menghasilkan atau memudahkan penjualan barang dan jasa.
2. Aktiva tetap tidak berwujud intangible fixed assets
Aktiva ini tidak dapat diobservasi atau dilihat secara langsung, didalamnya berbentuk persetujuan, kontrak, atau paten, tetapi harta itu
sendiri tidak memiliki eksistensi fisik. Harta tak berwujud termasuk pos-pos seperti hak cipta, paten, goodwill, dan perjanjian monopoli.
C. Cara Perolehan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan dapat diperoleh dengan berbagai cara antara lain :
1. Pembelian tunai
Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku- buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan termasuk harga
faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tetap tersebut siap untuk dipakai dan semua biaya-biaya di atas dikapitalisasi sebagai
harga perolehan aktiva tetap. 2.
Pembelian angsuran Aktiva tetap yang diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam
harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga yang dalam kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembelian akan
dilakukan dalam beberapa kali angsuran ditambah dengan pembayaran bunga.
3. Ditukar dengan surat-surat berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau
obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan
sebesar harga pasar aktiva tersebut. 4.
Ditukar dengan aktiva tetap yang lain Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara tukar menukar, atau sering
disebut “tukar tambah”, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian serta
kekurangannya dibayar tunai. Dalam hal ini, prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan
jumlah sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima. Dalam hal pertukaran ini akan dipisahkan menjadi dua yaitu pertukaran aktiva