Kinerja Usaha Terkini Sistem Pengendalian Internal atas Aktiva Tetap pada PT. KPBN Medan

22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKTIVA TETAP PADA PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA KPBN CABANG MEDAN

A. Pengertian Aktiva Tetap

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2004 dalam PSAK No. 16, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Menurut Soemarso 2005 : 20 aktiva tetap adalah aktiva berwujud tangible fixed assets yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, sertanya nilainya cukup besar. Menurut Warren, Reeve, dan Fess 2006 : 504 aktiva tetap merupakan aktiva berwujud tangible fixed assets yang berjangka panjang atau relatif permanen, dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal. Berdasarkan pengertian di atas maka karakteristik yang melekat pada aktiva tetap adalah : 1. Aktiva atau harta perusahaan yang berwujud. 2. Digunakan dalam operasi perusahaan. 3. Tidak untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan. 4. Mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Karakteristik yang pertama, bahwa aktiva tetap adalah aktiva atau harta perusahaan yang berwujud. Berwujud dapat juga diartikan berbentuk, ada wujudnya. Bahkan yang lebih ekstrim lagi ada yang menyebutkan bahwa aktiva berwujud adalah aktiva yang dapat diraba. Misalnya tanah, bangunan, kendaraan, meisn-mesin. Karakteristik yang kedua, bahwa aktiva tetap tersebut digunakan dalam operasi perusahaan. Artinya penggunaan aktiva tetap tersebut dalam upaya memperoleh atau menghasilkan pendapatan perusahaan. Hal tersebut yang membedakan antara aktiva tetap dengan investasi jangka panjang. Misalnya perusahaan membeli tanah tapi tidak didirikan bangunan pabrik diatasnya dan bahkan untuk tujuan dijual kembali pada masa datang maka hal tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap tetapi sebagai investasi jangka panjang. Karakteristik yang ketiga adalah tidak dijual kembali dalam rangka kegiatan normal perusahaan. Artinya adalah pembelian aktiva tetap tersebut tidak untuk diperjual belikan seperti halnya persediaan barang dagangan tetapi digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Misalnya kendaraan di showroom mobil. Kendaraan tersebut dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap dan juga sebagai persediaan barang dagangan. Digolongkan sebagai aktiva tetap bila digunakan dalam aktivitas operasi perusahaan dan digolongkan sebagai persediaan barang dagangan bila kendaraan tersebut diperjualbelikan karena barang yang dijual di showroom mobil adalah kendaraan.