3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain
Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar aktiva lebih besar dari pada nilai
buku, maka diperoleh keuntungan.
F. Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap
Sistem pengendalian internal, pada hakikatnya adalah suatu mekanisme yang didesain untuk menjaga preventif, mendeteksi detektif, dan
memberikan mekanisme pembetulan korektif terhadap potensikemungkinan terjadinya kesalahan kekeliruan, kelalaian, error
maupun penyalah-gunaan kecurangan, fraud. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin kebenaran data akuntansi, mengamankan harta kekayaan dan
catatan pembukuannya, dalam upaya meningkatkan efisiensi usaha, serta mendorong ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.
Karena aktiva tetap bernilai tinggi dan berumur ekonomis panjang, adalah penting untuk merancang dan menerapkan pengendalian internal yang
efektif atas aktiva tetap. Pengendalian internal adalah suatu proses,yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi, yang
dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.
Menurut Mulyadi 2001 : 165 pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut Horngren, Harrison, dan Bamber 2006 : 372 pengendalian internal adalah perencanaan organisasi dan semua tindakan measure yang
terkait yang diterapkan oleh entitas entity untuk mencapai empat tujuan : 1.
Mengamankan aktiva. 2.
Mendorong para karyawan untuk mengikuti kebijakan perusahaan. 3.
Meningkatkan efisiensi operasional. 4.
Memastikan pencatatan akuntansi yang akurat dan dapat diandalkan. Menurut Gondodiyoto dan Hendarti 2007 : 71 sistem pengendalian
internal dapat dikelompokkan beberapa kategori berikut : 1.
Pengendalian Administratif Meliputi struktur organisasi dan prosedur-prosedur dan catatan-catatan
yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang dengan pengesahan transaksi-transaksi oleh manajemen.
2. Pengendalian Akuntansi
Meliputi struktur organisasi, prosedur-prosedur dan catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dipercayainya catatan
finansial, dan konsekuensinya. Menurut Hall 2011 : 186 pengendalian internal yang dijelaskan
dalam SAS 78 terdiri atas lima komponen : 1.
Lingkungan Pengendalian Control Environment Lingkungan pengendalian adalah dasar dari empat komponen
pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan memengaruhi kesadaran pengendalian pihak
manajemen dan karyawan. 2.
Penilaian Resiko Risk Assessment Perusahaan harus melakukan penilaian resiko untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan mengelola berbagai resiko yang berkaitan dengan laporan keuangan.
3. Informasi dan Komunikasi Information and Communication
Sistem Informasi Akuntansi SIA terdiri atas berbagai record dan metode yang digunakan untuk melakukan, mengidentifikasi,
menganalisis, mengklasifikasi, dan mencatat berbagai transaksi perusahaan serta untuk menghitung berbagai aktiva dan kewajiban yang
terkait di dalamnya. 4.
Pengawasan Monitoring Pengawasan adalah proses yang memungkinkan kualitas desain
pengendalian internal serta operasinya berjalan. 5.
Aktivitas Pengendalian Control Activities Aktivitas pengendalian adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang
digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi resiko perusahaan yang telah diidentifikasi.
PT. KPBN Cabang Medan melakukan pengendalian internal aktiva tetapnya dengan cara sebagai berikut :
1. Prosedur atas pengendalian internal.
Manajer melakukan bimbingan ataupun lokakarya bagi seluruh staf-staf berupa prosedur-prosedur dan pelatihan-pelatihan tentang cara