Metode Penyusutan Aktiva Tetap
length transaction. 6.
Jumlah tercatat carrying amount adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
7. Jumlah yang dapat diperoleh kembali recoverable amount adalah
jumlah yang diharapkan dapat diperoleh kembali dari penggunaan suatu aktiva di masa yang akan datang, termasuk nilai sisanya atas pelepasan
aktiva. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan besarnya
beban penyusutan setiap periode. Berikut ini akan disajikan beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan oleh perusahaan.
1. Metode Garis Lurus Straight Line Method
Menurut metode garis lurus, bahwa beban penyusutan aktiva tetap adalah sama setiap periode sepanjang masa manfaat aktiva tetap.
Adapun rumus untuk menentukan besarnya beban penyusutan per tahun adalah :
Penyusutan per tahun = Sebagai contoh, Tanggal 2 Januari 2006 PT. Axjel membeli
aktiva tetap – kendaraan dengan harga perolehan sebesar Rp 80.000.000,- dengan estimasi nilai sisa sebesar Rp 10.000.000,- dan
estimasi masa manfaat adalah 5 tahun. Dengan demikian penyusutan per tahun adalah :
Penyusutan per tahun =
2. Metode Saldo Menurun Ganda Double Declining Balance Method
Menurut metode saldo menurun ganda, bahwa beban penyusutan aktiva tetap semakin menurun dari waktu ke waktu. Hal ini didasarkan
pada asumsi bahwa semakin lama produktivitas aktiva tetap akan semakin menurun.
Dengan menggunakan contoh yang sama pada PT. Axjel maka persentase penyusutan pada metode saldo menurun ganda adalah 40
20 x 2, harga perolehan sebesar Rp 80.000.000,- dan nilai sisa sebesar Rp 10.000.000,- Beban penyusutan tahun pertama dihitung
dengan cara : Beban penyusutan = Harga perolehan x Persentase penyusutan
= Rp 80.000.000 x 40 = Rp 32.000.000
3. Metode Jumlah Angka Tahun Sum of The Years Digit Method
Menurut metode jumlah angka tahun, bahwa beban penyusutan akan semakin menurun dari waktu ke waktu. Hal tersebut didasarkan
pada asumsi bahwa kemampuan aktiva tetap dalam menghasilkan pendapatan semakin menurun. Dengan demikian beban penyusutan
akan tinggi pada awal pemakaian aktiva tetap dan akan semakin menurun pada tahun-tahun berikutnya. Jumlah angka tahun dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut. Jumlah Angka Tahun =
Dengan menggunakan contoh PT. Axjel seperti sebelumnya, yakni
harga perolehan sebesar Rp 80.000.000,- nilai sisa sebesar Rp 10.000.000,- dan masa manfaat 5 tahun maka beban penyusutan tahun
pertama dapat dihitung dengan cara : Jumlah angka tahun =
Beban penyusutan tahun I = HP – Nilai sisa x Pecahan angka tahun = Rp 80.000.000 – Rp 10.000.000 x 515
= Rp 23.333.300 4.
Metode unit produksi Metode unit produksi ini didasarkan pada kapasitas produksi yang
dihasilkan oleh aktiva tetap yang bersangkutan. Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian,
kilometer pemakaian. Sebagai contoh aktiva tetap – kendaraan yang dibeli oleh PT.
Axjel diestimasi mampu digunakan sejauh 200.000 km. pada tahun pertama operasional, kendaraan digunakan sejauh 65.000 km, maka
perhitungan beban penyusutannya adalah : Beban penyusutan per satuan =
Beban penyusutan per tahun = Beban penyusutan per satuan x Hasil kegiatan
= Rp 350 x 65.000 km = Rp 22.750.000
Tabel III.1 Hasil perbandingan keempat metode penyusutan
Tahun Metode penyusutan dalam Rp
Garis Lurus Saldo Menurun Angka Tahun Unit Produksi
2006 14.000.000
32.000.000 23.333.300
22.750.000 2007
14.000.000 19.200.000
18.666.700 15.750.000
2008 14.000.000
11.520.000 14.000.000
17.500.000 2009
14.000.000 6.912.000
9.333.300 10.500.000
2010 14.000.000
368.000 4.666.700
3.500.000 Jumlah
70.000.000 70.000.000
70.000.000 70.000.000
Dengan demikian kesimpulan perbandingan metode penyusutan aktiva tetap tersebut adalah :
1. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan periodic
yang sama sepanjang umur aktiva; 2.
Metode saldo menurun ganda menghasilkan jumlah beban penyusutan yang lebih tinggi pada tahun awal pemakaian aktiva, yang kemudian
menurun; 3.
Metode angka tahun menghasilkan jumlah beban penyusutan yang lebih tinggi pada tahun awal pemakaian aktiva, yang kemudian menurun.
Tetapi jumlah penurunannya sama untuk setiap tahunnya. 4.
Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban penyusutan periodic
yang beragam tergantung dari tingkat pemakaian aktiva. PT. KPBN Cabang Medan melakukan penyusutan terhadap aktiva
tetapnya sebagai cerminan pemanfaatan keekonomian aktiva matching cost against revenue dan penurunan manfaat ekonomisnya. Metode penyusutan
aktiva tetap yang digunakan oleh PT. KPBN Cabang Medan adalah metode Garis Lurus Straight Line Method karena penyusutan aktiva tetap setiap
bulannya adalah sama. Dengan metode ini diharapkan tidak terjadi perbedaan antara perhitungan penyusutan menurut akuntansi dan untuk tujuan
perpajakan.