Cara Perolehan Aktiva Tetap

yang tidak sejenis dan pertukaran aktiva tetap yang sejenis. 5. Diperoleh dari hadiah donasi Aktiva tetap yang diperoleh dari hadiahdonasi, pencatatannya dilakukan dengan mencatat sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independen. 6. Aktiva yang dibuat sendiri Dalam pembuatan aktiva, semua biaya yang langsung biaya variable, yaitu bahan dan upah langsung serta overhead pabrik digunakan untuk pembangunan ini harus dikapitalisasi. Dari beberapa cara perolehan aktiva tetap diatas PT. KPBN Cabang Medan memperoleh aktiva tetapnya dengan tiga cara yaitu : 1. Pembelian tunai, dimana perusahaan membayar sejumlah uang sesuai harga perolehan aktiva tetap tersebut. Keuntungan yang diperoleh dari pembelian aktiva tetap secara tunai adalah perusahaan terbebas dari pembayaran bunga yang timbul pada pembayaran kredit. Sedangkan kerugian dari pembelian aktiva tetap secara tunai adalah perusahaan harus mengeluarkan sejumlah uang dalam jumlah besar untuk membayar aktiva tetap tersebut. Oleh sebab itu, perusahaan harus dapat mengevaluasi secara cermat dan bijaksana dalam menentukan pembelian aktiva tetap, apakah dilakukan secara tunai ataupun kredit. 2. Diperoleh dari hadiah donasi. Aktiva tetap yang diterima PT. KPBN Cabang Medan sebagai hadiahdonasihibah harus dicatat sebesar harga perolehan, harga taksiran, atau harga pasar yang layak dengan mengkredit kekayaan. 3. Membangun sendiri. Aktiva tetap yang dibangun sendiri oleh PT. KPBN Cabang Medan adalah perumahan. Harga komponen penambahan harga perolehan aktiva tetap dengan cara ini adalah segala macam biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sehubungan dengan pembangunan aktiva tetap tersebut, mulai dari tahap perencanaan sampai perumahan tersebut siap untuk digunakan. Biaya-biaya tersebut antara lain biaya pembelian bahan bangunan, upah pekerja, fasilitas- fasilitas gedung, dan biaya lainnya.

D. Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Menurut Soemarso 2005 : 24 penyusutan depresiasi adalah pengakuan adanya penurunan nilai aktiva tetap berwujud. Menurut Dunia 2005 : 154 penyusutan adalah proses mengalokasikan atau memindahkan harga perolehan cost dari aktiva tetap ke akun beban expense selama jangka waktu pemakaian dari aktiva tetap. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penyusutan adalah proses mengalokasikan penurunan nilai aktiva tetap selama jangka waktu pemakaian dari aktiva tetap. Menurut Dunia 2005 : 154 faktor yang mempengaruhi menurunnya kemampuan suatu aktiva tetap untuk memberikan jasa dapat dibagi dalam dua bagian : 1. Penyusutan fisik yang disebabkan oleh pemakaian dan keausan karena penggunaan yang berlebihan. 2. Penyusutan fungsi yang disebabkan oleh ketidakcukupan kapasitas yang tersedia dengan yang diminta demands, dan adanya kemajuan teknologi yang mengakibatkan suatu aktiva tetap menjadi usang. Misalnya ada mesin yang lebih baru yang dapat menghasilkan produk dengan mutu yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah. Beberapa konsep terkait dengan penyusutan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia 2004 dalam PSAK No. 16, antara lain : 1. Penyusutan atau depresiasi adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat. 2. Jumlah yang dapat disusutkan depreciable amount adalah biaya perolehan suatu aktiva atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya perolehan dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisanya. 3. Masa manfaat adalah : a. Periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan. b. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan. 4. Nilai sisa adalah jumlah netto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aktiva setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan. 5. Nilai wajar adalah suatu jumalh, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memahami danberkeinginan untuk melakukan transaksi wajar arm’s length transaction. 6. Jumlah tercatat carrying amount adalah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi akumulasi penyusutan. 7. Jumlah yang dapat diperoleh kembali recoverable amount adalah jumlah yang diharapkan dapat diperoleh kembali dari penggunaan suatu aktiva di masa yang akan datang, termasuk nilai sisanya atas pelepasan aktiva. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan besarnya beban penyusutan setiap periode. Berikut ini akan disajikan beberapa metode penyusutan yang dapat digunakan oleh perusahaan. 1. Metode Garis Lurus Straight Line Method Menurut metode garis lurus, bahwa beban penyusutan aktiva tetap adalah sama setiap periode sepanjang masa manfaat aktiva tetap. Adapun rumus untuk menentukan besarnya beban penyusutan per tahun adalah : Penyusutan per tahun = Sebagai contoh, Tanggal 2 Januari 2006 PT. Axjel membeli aktiva tetap – kendaraan dengan harga perolehan sebesar Rp 80.000.000,- dengan estimasi nilai sisa sebesar Rp 10.000.000,- dan estimasi masa manfaat adalah 5 tahun. Dengan demikian penyusutan per tahun adalah : Penyusutan per tahun =