Alat dan Bahan Variabel dan Definisi Operasional

P 2 = Proporsi efek yang diteliti P 1 -P 2 = 25 diharapkan effect size tidak melebihi 50 P = P 1 + P 2 2 Q = 1 – P Q 1 = 1 – P 1 Q 2 = 1 – P 2 Maka n = 1,96 √0,28875 + 1,282 √0,2575 2 0,25 2 = 1,053 + 0,651 2 0,0625 = 2, 904 0,0625 = 46,5 ≈ 47 pasang Dengan perhitungan rumus, didapatkan jumlah sampel minimal adalah sebesar 46,5 pasang dan digenapkan menjadi 47 pasang model studi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti cekat.

3.5 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Gambar 2 a. Jangka kedua ujung runcing merek Joyko b. Penggaris besi merek XM-8020 dengan ketelitian 0,5 mm c. Pulpen d. Pensil e. Penghapus f. Kalkulator merek Casio fx-350MS Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah: Gambar 2 a. Model studi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti cekat b. Lembar penilaian ICON Gambar 2. Alat dan bahan penelitian. A Jangka kedua ujung runcing merek Joyko, B Penggaris besi, C Alat tulis pulpen, pensil, penghapus, D Kalkulator, E Model studi, F Lembar penilaian ICON

3.6 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas: komponen ICON komponen estetik, berjejal atau diastema rahang atas, crossbite, openbite atau overbite anterior, relasi anteroposterior segmen bukal . b. Variabel terikat: tingkat keparahan maloklusi dan keberhasilan perawatan ortodonti cekat. c. Variabel terkendali: usia. d. Variabel tidak terkendali: lama waktu perawatan, kooperatif pasien, ketrampilan operator dan teknik perawatan. Definisi operasional: 1. Penilaian ICON terdiri dari lima komponen: A B C D E F a. Komponen estetik adalah penampilan estetik susunan gigi geligi yang mengacu pada 10 foto hitam putih pada Gambar 1, yang menunjukkan tingkatan derajat estetik yang berbeda . b. Berjejal rahang atas adalah maloklusi berupa ketidakteraturan susunan gigi geligi rahang atas yang disebabkan jumlah lebar mesiodistal gigi yang lebih besar dari panjang lengkung rahang. Diastema rahang atas adalah maloklusi berupa adanya celah pada susunan gigi geligi rahang atas yang disebabkan jumlah lebar mesiodistal gigi yang lebih kecil dari panjang lengkung rahang. c. Crossbite adalah suatu keadaan oklusi di mana satu atau lebih gigi geligi anterior atau posterior rahang atas berada dalam keadaan tonjol lawan tonjol atau lebih ke lingual dari gigi geligi rahang bawah. d. Openbite anterior adalah suatu keadaan oklusi di mana gigi insisivus atas tidak beroklusi dengan gigi insisivus bawah gigitan terbuka. Overbite anterior adalah jarak vertikal antara insisal gigi insisivus atas dengan gigi insisivus bawah. e. Relasi anteroposterior segmen bukal adalah hubungan anteroposterior dari cusp gigi caninus, premolar dan molar atas dengan gigi caninus, premolar dan molar bawah. 2. Keparahan maloklusi adalah penilaian secara objektif terhadap derajat maloklusi berdasarkan tingkat keparahan maloklusi menurut ICON , yaitu easy 29, mild 29 - 50, moderate 51 - 63, difficult 64 – 77, dan very difficult 77. 3. Keberhasilan perawatan ortodonti cekat adalah penilaian secara objektif terhadap keberhasilan perawatan maloklusi yang menggunakan piranti yang dicekatkan ke gigi. Tingkat keberhasilan perawatan menurut ICON, yaitu greatly improved -1, substantially improved -25 sampai -1, moderately improved -53 sampai -26, minimally improved -85 sampai -54, dan not improved or worse -85.

3.7 Pelaksanaan Penelitian