2.3.1 Index of Orthodontic Treatment Need IOTN
Index of Orthodontic Treatment Need IOTN yang dikemukakan oleh Brook dan Shaw pada tahun 1989 merupakan kombinasi dari The Standardized Continuum
of Aesthetic Need SCAN dan The Swedish System. IOTN mengkategorikan maloklusi dalam berbagai ciri-ciri oklusal yang berkaitan dengan kesehatan gigi
individu dan sifat oklusal yang dapat menurunkan nilai-nilai estetik, dengan tujuan untuk mengidentifikasi pasien-pasien yang akan sangat mungkin memperoleh
manfaat dari perawatan ortodonti.
20
IOTN menggabungkan komponen kesehatan gigi DHC dan komponen estetik AC. Komponen kesehatan gigi dikembangkan oleh Brook dan Shaw dan
komponen indeks estetik dikembangkan oleh Evans dan Shaw. Kedua komponen tidak dapat digabungkan dan keduanya dicatat secara terpisah. Dalam
penggunaannya, komponen kesehatan gigi DHC dipergunakan terlebih dahulu baru kemudian komponen estetik AC. Komponen AC menunjukkan kebutuhan subjektif
pasien dan komponen DHC mengungkapkan kebutuhan objektif perawatan ortodonti.
12,18,20-2
2.3.1.1 Dental Health Component DHC
Dental Health Component DHC sebenarnya didasarkan pada Index of the Swedish Dental Board. The Swedish Index dimaksudkan sebagai pedoman dasar dan
dalam penerapan praktisnya mampu mencatat berbagai variasi keadaan oklusal dari maloklusi yang akan meningkatkan morbiditas gigi dan struktur sekitarnya. Setiap
sifat oklusal memberikan suatu kontribusi untuk mempertahankan dan mengembalikan fungsi gigi menjadi lebih memuaskan. Dengan menggunakan suatu
penggaris yang didesain khusus, berbagai variasi maloklusi dapat dicatat dan diukur.
11,20,21
Dental Health Component diajukan untuk mengatasi subjektifitas pengukuran dengan batas ambang yang jelas. DHC mengukur sifat-sifat maloklusi seperti overjet,
reverse overjet, overbite, openbite, crossbite, pergeseran gigi-gigi displacement of teeth, erupsi gigi yang terhambat, buccal occlusion, hipodontia, cacat akibat celah
bibir dan palatum. Gangguan fungsional juga tercatat dalam DHC seperti inkompetensi bibir, mandibular displacement, traumatik oklusi, serta kesulitan
penguyahan dan bicara.
11,18
Tingkatan derajat DHC menunjukkan berapa besar prioritas untuk perawatan, dengan perincian sebagai berikut:
12,21
Skor 1-2: tidak perlu perawatanperawatan ringan Tabel 1. Skor 3: perawatan borderlinesedang Tabel 2.
Skor 4-5: memerlukan perawatansangat memerlukan perawatan Tabel 3-4.
Tabel 1. Skor 1-2 Dental Health Component DHC dari IOTN
21
Skor 1 tidak perlu perawatan 1.
Maloklusi yang sangat ringan, termasuk pergeseran kontak poin 1mm Skor 2 perawatan ringan
2.a. Overjet 3,5 mm tetapi ≤ 6 mm disertai bibir yang kompeten
2.b. Reverse overjet 0 mm tetapi ≤ 1 mm
2.c. Crossbite anterior atau posterior
≤ 1 mm diskrepansi antara posisi kontak retrusi dan posisi interkuspal
2.d. Pergeseran titik kontak gigi 1 mm, tetapi ≤ 2 mm
2.e. Openbite anterior atau posterior 1 mm, tetapi ≤ 2 mm
2.f. Overbite
≥ 3,5 mm tanpa kontak gingiva 2.g. Pre-normal atau post-normal oklusi dengan atau tanpa anomali
Tabel 2. Skor 3 Dental Health Component DHC dari IOTN
21
Tabel 3. Skor 4 Dental Health Component DHC dari IOTN
21
Skor 3 perawatan borderlinesedang
3.a.
Overjet 3,5 mm tetapi ≤ 6 mm disertai bibir yang tidak kompeten
3.b.
Reverse overjet 1 mm tetapi ≤ 3,5 mm
3.c.
Crossbite anterior atau posterior 1 mm tetapi ≤ 2 mm diskrepansi antara posisi
kontak retrusi dan posisi interkuspal
3.d.
Pergeseran titik kontak gigi 2 mm tetapi ≤ 4 mm
3.e.
Openbite anterior atau lateral 2 mm tetapi ≤ 4 mm
3.f.
Komplit overbite tanpa trauma gingiva atau palatal
Skor 4 memerlukan perawatan 4.a. Overjet 6 mm tetapi
≤ 9 mm 4.b. Reverse overjet 3,5 mm tanpa kesulitan pengunyahan atau bicara
4.c. Crossbite anterior atau posterior 2 mm diskrepansi antara posisi kontak retrusi dan
posisi interkuspal 4.d. Pergeseran titik kontak gigi yang parah 4 mm
4.e. Openbite anterior atau lateral yang ekstrim 4 mm 4.f.
Komplit overbite dengan trauma gingiva atau palatal 4.h.
Daerah hipodontia yang tidak begitu luas yang membutuhkan perawatan pre-restorasi ortodonti atau penutupan ruang untuk meniadakan kebutuhan perawatan prostetik
4.i. Crossbite lingual posterior tanpa kontak fungsional oklusal pada salah satu atau
kedua segmen bukal 4.m. Reverse overjet 1 mm tetapi
≤ 3,5 mm dengan kesulitan pengunyahan atau bicara 4.t.
Gigi erupsi sebagian, miring atau terpendam terhadap gigi yang berdekatan 4.x. Gigi supernumerary
Tabel 4. Skor 5 Dental Health Component DHC dari IOTN
21
Skor 5 sangat memerlukan perawatan 5.a. Overjet 9 mm
5.h. Daerah hipodontia yang luas dengan implikasi restorasi lebih dari 1 gigi
pada setiap kuadran yang membutuhkan perawatan ortodonti pre-restorasi
5.i. Gigi terpendam kecuali molar tiga yang disebabkan karena gigi
berjejal,pergeseran titik kontak gigi, gigi supernumerary, gigi desidui yang persisten dan penyebab patologi lainnya
5.m. Reverse overjet 3,5 mm dengan kesulitan pengunyahan dan bicara 5.p. Cacat akibat celah bibir dan palatum
5.s. Gigi desidui yang terpendam
2.3.1.2 Aesthetic Component AC