19
Matematika secara umum, didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari struktur, perubahan dan ruang, secara informal
disebut sebagai ilmu tentang bilangan dan angka. Ada pula pandangan lain bahwa, matematika ialah ilmu dasar yang mendasari ilmu
pengetahuan lain Hariwijaya, Sutan, 2007: 20. Bahasa berhitung disebut juga bahasa bahasa logika, dipergunakan
untuk komunikasi ilmu. Untuk komunikasi ilmu, diperlukan ketepatan, ketajaman penalaran, bahkan apabila perlu, mengorbankan kemudahan
dan kelancaran komunikasi, seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, bahasa untuk kehidupan sehari-hari lebih
mengutamakan kemudahan dan kelancaran komunikasi, walaupun penalarannya menjadi tidak tajam dan tepat lagi.
Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematika merupakan kemampuan yang berkenaan dengan ide-idekonsep-
konsep, logika, penalaran yang tersusun secara singkat, cermat, hirarkis dan deduktif.
2. Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Matematika
Belajar matematika akan berhasil bila, proses belajarnya baik, yaitu melibatkan intelektual peserta didik secara optimal. Agar proses
belajar matematika dapat berjalan dengan baik, maka faktor-faktor sebagai berikut perlu untuk dikelola.
20
a. Peserta didik
Kegagalan atau keberhasilan belajar, sangat tergantung kepada peserta didik. Misalnya, bagaimana kemampuan dan kesiapan peserta didik
untuk mengikuti kegiatan belajar matematika, bagaimana sikap dan minat peserta didik terhadap matematika. Di samping itu, bagaimana
kondisi peserta didik. Misalnya, kondisi fisiologis, orang yang dalam keadaan segar jasmaninya, akan lebih baik belajarnya dari pada orang
yang dalam keadaan lelah. Kondisi psikologisnya, seperti perhatian, pengamatan, ingatan, juga berpengaruh terhadap kegiatan belajar
seseorang. Intelegensi peserta didik juga berpengaruh terhadap kelancaran belajarnya.
b. Pengajar
Pengajar melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga proses belajar diharapkan dapat berlangsung efektif. kemampuan pengajar
dalam menyampaikan menyampaikan materi maematika, sekaligus menguasai materi yang diajarkan sangat mempengaruhi terjadinya
proses belajar. Kepribadian, pengalaman, dan motivasi pengajar dalam mengajar matematika juga berpengaruh terhadap efektivitasnya proses
belajar.
21
c. Pra sarana dan sarana
Pra sarana yang nyaman seperti, ruangan yang sejuk dan bersih, dengan tempat duduk nyaman biasanya, lebih memperlancar
terjadinya proses belajar. Sedangkan sarana yang lengkap, seperti adanya buku teks dan alat bantu belajar, merupakan fasilitas belajar
yang penting. Penyediaan sumber belajar yang lain, seperti majalah tentang pelajaran matematika, laboratorium matematika, akan
meningkatkan kualitas belajar peserta didik.
d. Penilaian
Penilaian dipergunakan, bukan sekedar untuk melihat bagaimana hasil belajarnya, tetapi juga untuk melihat bagaimana berlangsungnya
interaksi antara pengajaran dan peserta didik Hudojo, 1988: 6-8.
3. Syarat Belajar Matematika