50
3. Metode Analisis Regresi Berganda
Menurut Riduwan 2004: 152 analisis regresi berganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya, untuk
meramalkan nilai variabel terikat Y, apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
Ŷ= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 Keterangan:
Ŷ : Prestasi belajar a : Konstanta
X1 : Kemampuan verbal X2 : Kemampuan matematika
X3 : Motivasi b1 : Koefisien regresi kemampuan verbal terhadap prestasi belajar yang
dianggap tetap b2 : Koefisien regresi kemampuan matematika terhadap prestasi belajar
yang dianggap tetap b3 : Koefisien regresi motivasi terhadap prestasi belajar yang dianggap
tetap.
1 Uji t atau Uji Parsial
Uji t uji parsial digunakan untuk membuktikan apakah ada pengaruh antara variabel bebas kemampuan verbal, kemampuan
51
matematika, motivasi belajar, terhadap variabel terikat prestasi belajar akuntansi secara parsial.
Hipotesis yang akan diuji dengan taraf nyata α = 5
Ho: β = 0, tidak ada pengaruh antara X1, X2, dan X3 terhadap
variabel terikat yaitu Y seacara parsial. a
Dasar pengambilan keputusan: Bila statistik t hitung statistik t tabel, maka Ho diterima
- Bila statistik t hitung statistik tabel, maka Ho ditolak atau Ha
diterima. Atau
- Bila probabilitas t 0,05 maka Ho diterima.
- Bila probabilitas t 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima.
2 Uji F atau Simultan
a Perumusan Hipotesis
- H
O
: Variasi perubahan nilai variabel independen tidak dapat
menjelaskan variasi perubahan nilai variabel dependen. -
H
a
: Variasi perubahan nilai variabel independen dapat menjelaskan
variasi perubahan nilai variabel dependen. b
Nilai kritis dalam distribusi F dengan tingkat siginifikansi α 5 dan
degree of freedom D.F. adalah: 95 -
Pengambilan keputusan
52
Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan antara nilai F
hitung
F RATIO dengan nilai F
tabel
nilai kritis, sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Jika F
hitung
lebih kecil dari pada F
tabel,
maka keputusannya adalah menerima daerah penerimaan hipotesis nol H
. Artinya, secara statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel independen X
1
, X
2
dan X
3
tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel dependen Y. Sedangkan jika F
hitung
lebih besar dari pada F
tabel,
maka keputusannya adalah menolak hipotesis nol H
dan menerima hipotesis alternatif H
a
. Artinya, secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua
variabel independen X
1
, X
2
dan X
3
berpengaruh terhadap nilai variabel dependen Y.
Nilai F
hitung
pada pengujian ini lebih besar dari pada F
tabel
sehingga keputusannya adalah menolak hipotesis nol H , dan
menerima hipotesis alternatif H
a
Algifari, 2000: 72-73.
3 Menentukan Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, maka perlu dicari koefisien determainasi. Koefisien
determinasi keseluruhan R
2
, digunakan untuk mengukur ketetapan yang paling baik dari analisis regresi linear berganda. Jika R
2
mendekati 1 satu, maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan
variasi variabel bebas terhadap variabel terikat.
53
Sebaliknya, jika R
2
mendekati 0 nol maka, semakin lemah variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan koefisien determinasi
R
2
, digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing prediktor secara parsial, yaitu mengetahui besarnya
sumbangan yang diberikan variabel kemampuan verbal, kemampuan matematika dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Letak Lokasi Penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Demak. Secara administratif SMA Negeri 2 Demak terletak dijalan
Kudus Nomor 182 Demak 59511. b.
Kondisi Sekolah 1
Jumlah kelas Jumlah kelas yang terdapat di SMA Negeri 2 Demak, untuk
kelas X ada 7 ruang, untuk kelas XI ada 5 kelas IPS, dengan jumlah keseluruhan siswa 191. Kelima kelas inilah, yang dijadikan
populasi dalam penelitian ini, dan 3 kelas IPA. Untuk kelas XII, ada 4 kelas IPS, dan 3 kelas IPA. Sumber: Data profil SMA N 2
Demak 2
Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana yang menunjang proses pembelajaran
di SMA N2 Demak adalah kelas yang terdiri dari 14 ruang, laboratorium IPA, ruang UKS, ruang koperasi, ruang BPBK, ruang
kepala sekolah, ruamg guru, ruang TU, ruang OSIS, kamar mandi dan WC guru, kamar mandi dan WC siswa, gudang, ruang ibadah,