38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang menerapkan studi kasus terpancang
single-embeded case study
yaitu penelitian kualitatif yang sudah menentukan fokus penelitiannya berupa variabel utamanya yang
akan dikaji berdasarkan pada tujuan dan minat penelitiannya. Yin dalam Sutopo, 2006. Dalam penelitian kualitatif analisis yang dilakukan bersifat
induktif, bukan deduktif. Data yang dikumpulkan bukan dimaksudkan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian
dimulai, tetapi abstraksi disusun sebagai kekhususan yang telah terkumpul dan dikelompokkan bersama melalui proses pengumpulan data yang telah
dilaksanakan secara teliti. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan
rumusan masalah yang akan dikaji, yaitu penggunaan teknik penerjemahan unsur
pre-modifier
dalam novel TDVC
,
pengaruh teknik tersebut terhadap keakuratan terjemahannya, dan hubungan antara keakuratan dengan tingkat
kesepadanan terjemahan
pre-modifier
tersebut. Jadi tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan simpulan atas rumusan masalah yang disusun oleh
peneliti dan tidak ada hipotesis awal tentang suatu teori untuk kemudian didukung ataupun disanggah menggunakan hasil penelitian.
39
B. Data dan Sumber Data
Sutopo, 2006 menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif dikenal dua jenis data yaitu data kuantitatif berkaitan dengan
kuantitas dan data kualitatif berkaitan dengan kualitas. Terhadap data kuantitas, penelitian kualitatif tetap menempatkannya dalam kategori kuantitas
dan harus diolah dengan pola pikir kuantitatif dalam hitungan angka, sama sekali tidak dipaksakan untuk dianalisis secara kualitatif. Data kuantitas di sini
dihitung tidak dengan arahan pembuktian bagi suatu prediksi, tetapi posisinya hanya sebagai data yang digunakan sebagai fenomena pendukung analisis
kualitatif bagi kemantapan makna sebagai simpulan akhir penelitian. Penelitian kualitatif yang lebih mementingkan makna tidak ditentukan oleh kuantitasnya,
tetapi lebih ditentukan oleh proses terjadinya jumlah dalam bentuk angka dan cara memandangnya atau perspektifnya. Cara pengembangan
scoring system
berdasarkan cara tertentu adalah usaha untuk mengkuantifikasikan data mengenai kualitas dengan didasarkan pada tolok ukur yang bersumber dari
definisi operasionalnya, dengan menggunakan beragam kriteria yang wajib dikembangkan lebih dahulu dan selanjutnya membentuk skala yang dikaitkan
dengan penilaian angka. Dari skala dan
scoring system
ini data kualitas diubah menjadi data kuantitas. Teori ini diterapkan oleh peneliti dalam penelitian, yaitu
menggunakan data kuantitas untuk digunakan sebagai tolok ukur dalam deskripsi kualitatif. Hal ini sah-sah saja karena data kuantitas hanya digunakan
dalam tataran teknik, yang bersifat mikro saja. Penggunaan data kuantitas ini tidak mengubah jenis penelitian secara total menjadi penelitian kuantitatif. Data
40 dalam penelitian ini berupa dokumen yaitu
pre-modifier
dalam novel TDVC versi bahasa Inggris data Bsu dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia
data Bsa. Selain dokumen sebagai data objektif, penelitian ini juga melibatkan informan atau
raters
sebagai sumber data afektif yang akan menjadi tolok ukur dalam penarikan simpulan. Karena penelitian ini adalah penelitian yang
berorientasi pada produk maka peneliti tidak melakukan wawancara sebagai salah satu cara memeroleh data.
C. Teknik Pengumpulan Data dan Cuplikan