43 dalam teks terjemahan. Terjemahan tersebut sama sekali tidak sesuai
dengan struktur Bsa maupun budaya Bsa. Atau terdapat penghilangan atau pelesapan unsur
pre-modifier
dalam Bsa yang memengaruhi isi kalimat. Pemertahanan teks Bsu dalam Bsa juga
membuat terjemahan menjadi tidak berterima.
Untuk skor 2 dan 3, para
rater
diminta untuk membarikan penjelasan tentang skor tersebut dan bila mungkin memberikan alternatif lain untuk terjemahan
yang dirasa kurang berterima tersebut.
D. Teknik Pengembangan Validitas Data
Trianggulasi adalah cara yang paling umum digunakan dalam proses validasi data. Untuk memantapkan data temuan, peneliti perlu untuk
meningkatkan validitas data tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi sumber data dan trianggulasi metode untuk
meningkatkan validi tas data penelitian. Dalam menganalisis teknik penerjemahan yang dalam data penelitian
peneliti melakukan trianggulasi sumber data dengan cara melibatkan informan ahli yang dianggap memenuhi kriteria yaitu menguasai teori penerjemahan dan
pemahaman yang mendalam dalam hal teknik penerjemahan. Hal tersebut dilakukan agar peneliti dapat memeroleh jawaban rumusan masalah pertama
yaitu teknik penerjemahan dengan lebih mantap. Untuk data yang diolah, berkaitan dengan kualitas terjemahan yang
mencakup tingkat keakuratan dan keberterimaan, peneliti juga melakukan trianggulasi sumber data lain dengan cara melibatkan informan ahli atau
raters
44 agar data yang diperoleh dapat dijamin keabsahannya. Para
raters
tersebut merupakan informan yang selain menguasai Bsu dan Bsa, juga memiliki
peng`etahuan di bidang penerjemahan.
Raters
dilibatkan untuk membantu peneliti dalam menganalisis data yang berhubungan dengan kualitas terjemahan
pre-modifier
dalam novel TDVC
.
Dalam trianggulasi metode, peneliti mengkonsultasikan data yang akan dikaji melalui studi kepustakaan atau
content analysis
dan membagikan kuesioner kualitatif kepada para informan atau
raters
tersebut. Kuesioner tersebut berisi data yang akan dianalisis oleh para
raters
. Dari komentar- komentar yang diberikan
raters
kepada data tersebut, peneliti kemudian mendeskripsikannya untuk kemudian ditarik simpulan. Berikut ini adalah
contoh kuesioner yang dibagikan kepada para
rater
dan respon yang diberikan oleh
rater
tersebut.
No Kode
Data Bsu
Bsa keakuratan
keberterimaan 1
2 3
1 2
3
76 076-
TDVC17 0`221
Beyond them, a well-oiled
black man in a G-string turned
and flexed his buttocks.
Di belakang
mereka, seorang lelaki
berkulit hitam yang
berminyak dan
mengenakan
G-string
berpaling dan memamerkan
bokongnya. V
V
Komentar:
Well-oiled
dalam Bsu merupakan istilah
slang
yang berarti ‗mabuk‘.
Kuesioner tersebut adalah contoh kuesioner yang diberikan kepada
rater
untuk direspon, yang terdiri dari
close-ended questionnaire
untuk skor keakuratan
45 dan keberterimaan dan
open-ended questionnaire
untuk komentar yang dituliskan oleh
rater
terkait skor yang diberikan. Pada contoh data di atas, salah seorang
rater
memberikan skor 3 untuk tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan
pre-modifier well-oiled
karena terjemahan tersebut tidak akurat sehingga maknanya juga menjadi tidak berterima.
Rater
1 berpendapat bahwa kata
well- oiled
dalam kalimat tersebut merupakan istilah
slang
yang dalam Bsu berarti ‘mabuk‘.
E. Teknik Analisis Data