11
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR
A. KAJIAN TEORI 1. Hakikat Penerjemahan
1.1. Definisi Penerjemahan
Penerjemahan, suatu kegiatan pengalihan pesan dari Bsu ke Bsa diuraikan oleh para pakar penerjemahan ke dalam berbagai definisi. Larson
1998: 3 menjelaskan penerjemahan adalah suatu proses pengalihan makna dari Bsu ke dalam bahasa penerima dimulai dari pengalihan bentuk Bsu ke
dalam bentuk bahasa paenerima dengan mempertimbangkan struktur semantisnya. Bentuk dapat diubah sedemikian rupa, namun makna yang
disampaikan haruslah konstan. Nida dan Taber 1982: 12 menjelaskan bahwa penerjemahan adalah
sebuah proses untuk menghasilkan padanan alami yang paling mendekati dari pesan Bsu ke dalam bahasa penerima, pertama pada tingkat makna dan kedua
pada tingkat gaya. Penerjemahan haruslah bertujuan utama pada kegiatan reproduksi pesan. Penerjemah, dalam mereproduksi pesan ke dalam Bsa harus
melakukan banyak penyesuaian gramatikal dan juga leksikal. Untuk menghasilkan padanan alami yang ekuivalen, pesan Bsu lebih diutamakan
daripada bentuknya, sehingga kadang-kadang penerjemah melakukan perubahan yang cukup radikal terhadap bentuk teks demi menjaga pesan agar
tetap ekuivalen atau sepadan. Perubahan bentuk tersebut hanya terbatas pada struktur ujaran atau kalimat, karena penerjemah tetap harus menjaga
12 kesepadanan bentuk, dalam hal ini gaya, kedua teks. Sebagai contoh, sebuah
teks puisi harus diterjemahkan ke dalam behasa sasaran dalam bentuk atau gaya sebuah puisi.
Newmark 1981 menggambarkan penerjemahan sebagai suatu keahlian yang di dalamnya mencakup upaya untuk menggantikan pesan
tertulis dalam suatu bahasa dalam hal ini adalah Bsu dengan pesan yang sama dalam bahasa lain Bsa. Hakikatnya, sebuah terjemahan haruslah
menggambarkan pesan teks sumber dengan utuh tanpa adanya distorsi, namun menurut Newmark dalam praktiknya, sebuah proses penerjemahan akan
sedikit banyak menimbulkan hilangnya salah satu unsur dalam teks Bsa yang disebabkan oleh banyak faktor. Hilangnya unsur tersebut dapat ditelusuri
dalam sebuah rangkaian antara
overtranslation
dan
undertranslation.
Terlepas dari ketidaksempurnaan yang pasti akan terjadi pada sebuah karya terjemahan, satu hal yang harus diingat oleh penerjemah adalah bahwa
penerjemahan tidak hanya sekedar mengalihbahasakan suatu teks ke dalam bahasa lain. Hal yang menjadi fokus utama dalam penerjemahan adalah
tersampaikannya pesan secara akurat dari Bsu ke dalam Bsa, dengan sebisa mungkin menjaga kesepadanan gaya dan bentuk kedua teks tersebut.
13
1.2. Proses Penerjemahan