Sarana Pelengkap kepariwisataan Pengembangan Objek dan Atraksi Wisata

• Restoran, bar, rumah makan dll. • Objek dan atraksi wisata Yoeti, 1996 :193 .

b. Sarana Pelengkap kepariwisataan

Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan yang menyediakan fasilitas- fasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedmikian rupa sehingga berfungsi untuk dapat memperpanjang masa tinggal wisatawan di tempat atau di daerah yang di kunjunginya , yang termasuk dalam sarana pelengkap adalah sarana olahraga yaitu, lapangan golf, lapangan tenis, kolam renang, daerah perburuan, permainan bilyard, jackpot dan lain-lain.

c. Sarana penunjang

Sarana penunjang kepariwisataan adalah fasilitas- fasilitas yang di perlukan wisatawan , khususnya wisata bisnis yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok tetapi juga membuat para wisatawan lebih betah tinggal di daerah yang di kunjungi tersebut, Yoeti 1996 : 203 yang termasuk dalam kelompok ini : • Nigth club. • Casino. • Steambath. • Olahraga ketangkasan.

2.5.2 Prasarana Pariwisata

Prasarana Pariwisata di Berastagi Baik prasarana maupun sarana kepariwisataan sesungguhnya merupakan Tourist Supply yang perlu dipersiapkan atau di sediakan bilamana akan mengembangkan suatu industri pariwisata karena dalam kepariwisataan pada hakekatnya tidak lain adalah salah satu kegiatan dari sektor perekonomian juga dengan prasarana, semua fasilitas yang memungkinkan proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat memudahkan manusia memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah untuk melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Yoeti, 1996 : 193. Yang termasuk dalam prasarana kepariwisataan adalah : a. Prasarana umum, yaitu Prasarana yang menyangkut kebutuhan bagi perekonomian, dan yang termasuk dalam prasarana umum adalah : • System penyediaan air bersih. • Pembangkit tenaga listrik. • Jaringan jalan raya dan jembatan. • Airport, seaport, terminal dan stasiun. • Telekomunikasi. • Alat angkutan seperti pesawat terbang, bus, dan lain-lain. b. Kebutuhan masyarakat banyak, yaitu Prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak, dan yang termasuk dalam hal ini adalah : • Rumah sakit, apotik. • Bank. • Pompa bensin. • Kantor polisi. Prasarana – prasarana di atas diperuntukkan bagi umum dan secara tak langsung juga mendukung dunia pariwisata di suatu daerah, karena keberadaannya dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang tak terduga selama kegiatan wisata berlangsung. Tanpa adanya prasarana tersebut, sukarlah sarana-sarana kepariwisataan untuk dapat memenuhi fungsinya dan memberikan pelayanan bagi wisatawan. Berastagi juga memiliki prasarana – prasarana seperti di atas yang dikelola negara dan juga pihak swasta. Prasarana – prasarana tersebut sangat membantu pariwisata yang ada di daerah Berastagi.

2.6 Pengembangan Objek dan Atraksi Wisata

Objek wisata merupakan salah satu unsur terpenting dalam pengembangan suatu daerah, karena tujuan merupakan tujuan wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Oleh sebab itu, pengembangan perlu di kelola sebaik-baiknya. Pengelolaan itu tidak saja semata-mata untuk mengelola objek dan daya tarik wisata itu sendiri, namun juga perlu usaha-usaha untuk membangun dan mengembangkan serta mengelola sarana dan prasarana yang mendukung objek dan atraksi wisata. Seorang wisatawan tidak akan dapat menikmati objek dan atraksi wisata apabila untuk mencapai objek itu sendiri sangat sulit dan memakan biaya yang sangat besar. Pengembangan objek wisata adalah suatu usaha untuk dapat meningkatkan pendapatan ekonomi nasional di bidang pariwisata sebagai suatu industri penghasil devisa Yoeti :1985: 64. Perlu kita sadari bahwa ada berbagai alasan utama orang untuk melakukan suatu kegiatan wisata antara lain , alasan kesehatan, kesenangan, pendidikan, agama, kebudayaan, hobi, olahraga, konverensi, semiar dan lain-lain. Dan pada umumnya mereka sangat mengharapkan kenyamanan, serta keindahan dan kebersihan pada objek yang mereka tuju. Maka untuk itu perlu usaha pengembangan dan pembinaan terhadap objek-objek dan daya tarik wisata tersebut Yoeti, 1985 :5 . Ada beberapa unsur-unsur yang sangat kuat untuk pengembangan suatu daerah tujuan wisata, antara lain : a. Harus mampu bersaing dengan obyek wisata yang ada dan serupa dengan objek wisata di tempat lain. b. Harus tetap, tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan. c. Harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. d. Harus menarik dalam pengertian secara umum bukan pengertian dari subjektif dan sadar wisata masyarakat setempat. Dan menurut UU No. 91990 yang merupakan prinsip dasar dalam usaha pengembangan objek dan atraksi wisata antara lain : a. Mampu mendorong peningkatan dan perkembangan kehidupan ekonomi sosial budaya dalam masyarakat. b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan nilai-nilai yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat. c. Memperhatikan kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup. d. Memperhatikan kelestarian usaha pariwisata itu sendiri. Untuk mengelola, mengembangkan suatu objek dan daya tarik wisata tersebut bukanlah hal yang mudah. Karena melibatkan berbagai potensi yaitu potensi sumber daya alam, potensi flora dan fauna, dan potensi sumber daya manusia. Hal ini merupakan tugas masyarakat Indonesia baik dari pemerintah, dunia usaha, juga masyarakat sekitar harus saling mendukung serta memperhatikan potensi sumber daya alam yang dimiliki menjadi tidak rusak dan dapat di gunakan dalam jangka waktu yang lama. Hal yang terpenting agar usaha pengelolaan dan pengembangan objek dan atraksi wisata tersebut dapat memberikan suatu hal yang menarik dan memotivasi wisatawan untuk berkunjung adalah terpenuhinya tiga syarat utama yang harus ada di objek wisata tersebut yaitu : a. Something to do sesuatu untuk di lakukan . Artinya di tempat tersebut selain banyak yang dapat di lihat dan di saksikan, harus pula di sediakan fasilitas rekreasi dan hiburan yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama di tempat itu. b. Something to see sesuatu untuk di lihat. Artinya di tempat tersebut harus ada obyek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki oleh daerah lain , daerah itu harus mempunyai daya tarik khusus yang tersendiri. Disamping itu harus mempunyai pula atraksi wisata yang dapat di jadikan sebagai entertainments bila orang datang kesana. c. Somethig to buy sesuatu untuk di beli. Artinya di tempat tersebut selain banyak di lihat dan di lakukan di daerah objek wisata tersebut, harus pula di sediakan fasilitas penjualan souvenir untuk buah tangan dari tempat kunjungan tersebut ke pengunjung, agar nantinya bisa teringat dan kembali lagi mengunjungi objek tersebut Yoeti : 1996 : 178 . Selain dari ketiga hal di atas, dukungan masyarakat adalah yang utama dalam pengembangan objek dan atraksi wisata, baik dukungan dalam bentuk moril maupun materil. Agar terciptanya tujuan dari kegiatan pariwisata seperti dalam GBHN 1993 : “ Mengamanatkan peranan penting kepariwisataan sebagai sektor andalan, memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan berusaha, mendorong pembangunan daerah,melestarikan keindahan alam,budaya dan menjalin kerjasama antar bangsa”.

BAB III WISATA MINAT KHUSUS DAN AKTIVITASNYA

3.1 Wisata Minat Khusus Alternatif

Pariwisata minat khusus adalah suatu kegiatan pariwisata yang berbentuk alternatif pilihan lain dari pariwisata konvensional dan lebih condong ke arah konservasi alam, dan edukasi budaya. Pariwisata alternatif juga merupakan respon atas kepedulian masyarakat akan keseimbangan lingkungan, budaya, sumber daya alam, serta minat masyarakat untuk melakukan kegiatan di alam terbuka. Dalam pariwisata ini, wisatawan secara fisik mengeluarkan dan menguras tenaga dan ada unsur tantangan yang harus dilakukan. Kadang-kadang ada kalanya bahaya yang harus dihadapi. Bentuk adventuring tourism ini, antara lain safari di daerah terpencil, hiking, pendakian gunung, rafting di sungai, penelusuran gua caving . Berburu dan memancing di laut juga dapat dikategorikan sebagai bentuk pariwisata minat khusus dan pariwisata petualangan. Wisata minat khusus dan wisata petualangan tidak memerlukan fasilitas yang mahal dan pengembangan infrastruktur dalam skala besar. Oleh banyak penulis, wisata minat khusus diberikan banyak istilah seperti perjalanan aktif dan memberi pengalaman baru, perjalanan kepedalaman untuk bertemu masyarakat terasing atau wisata sosial, wisata pendidikan, berwisata yang berbasis alam atau wisata yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan. Pariwisata secara umum dapat diandaikan sebagai dua kotak besar. Kotak besar pertama yaitu pariwisata mass yang selama ini kita kenal, lihat dan berkembang. Wisatawan didatangkan sebanyak-banyaknya ke suatu daerah. Semua sumber daya alam dan budaya dikomersialisasikan besar-besaran tanpa memperhatikan kelestariannya lingkungan sekitar. Nilai edukasi tidak diperhatikan baik bagi wisatawan sebagai tamu guest maupun penyedia sebagai tuan rumah host. Pariwisata masal ini kemudian terbukti membawa banyak dampak negatif dibandingkan dampak positifnya baik bagi masyarakat lokal, kelestarian alam dan budaya, hingga bagi ekonomi masyarakat lokal. Salah satu dampak negatifnya adalah