Pengertian Pariwisata, Wisatawan, dan Kepariwisataan

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Pariwisata, Wisatawan, dan Kepariwisataan

Sihite dalam Marpaung dan Bahar 2000 : 46-47 menjelaskan pengertian pariwisata sebagai berikut : “Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam”. Undang- Undang tahun 1990, tentang kepariwisataan menyebutkan defenisi dari wisata, wisatawan, kepariwisataan, dan pariwisata sebagai berikut : a. Wisata adalah: kegiatan perjalanan atau sebagaian dari kegiatan tersebut yang di lakukan secara suka rela bersifat sementara untuk memilih objek dan daya tarik wisata. b. Wisatawan adalah : orang yang melakukan kegiatan wisata yang tujuannya bukan untuk menetap dan untuk tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjungi. c. Pariwisata adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengelola objek daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggara pariwisata. d. Kepariwisataan adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggara pariwisata, yang artinya semua kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan pariwisata baik yang di lakukan pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat. e. Objek dan Daya Tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi perjalanan wisata meliputi : • Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna seperti pemandangan alam, panorama indah hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang- binatang langka. • Karya buatan manusia yang berwujud dalam beberapa bentuk, berupa museum, peninggalan purba kala,peninggalan sejarah, seni budaya, wisata pertanian agro, wisata air tirta wisata petualangan minat khusus, taman rekreasi dan tempat hiburan. • Sasaran wisata minat khusus, seperti berburu, mendaki gunung, goa, sungai air deras, tempat ibadah, perbelanjaan, dan lain-lain. Selain batasan tersebut diatas, banyak defenisi lain yang dikemukakan oleh ahli pariwisata antara lain adalah Kodhyat : 1983 : 4 menjelaskan bahwa “Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu”. Sedangkan menurut pendapat Spillane 1982 : 20 , “ pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain”. Menurut Sihite dalam Marpaung dan Bahar 2000 : 46-47 , “Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam”. Dari beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri- ciri pengertian pariwisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, dilakukan untuk sementara waktu, berpinda h-pindah, dan paling khasnya selalu dikaitkan dengan pertamasyaan, rekreasi dan tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjungi.

2.2 Industri dan Produk Wisata