dan paling khasnya selalu dikaitkan dengan pertamasyaan, rekreasi dan tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjungi.
2.2 Industri dan Produk Wisata
2.2.1 Industri Pariwisata
Bila kita mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan adalah suatu bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya yang mempunyai cerobong asap
dengan mempergunakan mesin. Demikianlah gambaran industri pada umumnya, tetapi tidak demikian dengan industri pariwisata. Industri pariwisata adalah kumpulan
dari bermacam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang dan jasa goods and service yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travel
pada umumnya. Yoeti, 1996 : 172 . Sedangkan menurut Parmadji dalam Yoeti 1996 : 153 , “Industri Pariwisata adalah rangkuman daripada berbagai macam
bidang usaha yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa pelayanan atau service, yang nantinya baik secara langsung maupun secara tidak
langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perlawatannya”. Industri pariwisata mulai dikenal di indonesia setelah dikeluarkan instruksi
Presiden RI No. 9 tahun 1969, di mana dalam Bab II pasal 3 disebutkan usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri
pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas
bila kita mempelajari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wisatawan dimana ia sedang dalam perjalanan atau perlawatannya.
2.2.2 Produk Pariwisata
Produk Pariwisata dibanding dengan jenis-jenis produk barang dan jasa lainnya memiliki ciri-ciri berbeda, tidak hanya barang melainkan fasilitas- fasilitas
untuk memenuhi kebutuhan hidup wisatawan selaku konsumen selama ia dalam
mengadakan perjalanan. Untuk memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata tersebut, ada beberapa pendapat ahli yang akan menjadi acuan.
Menurut Burkat dan Medlik, produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata,
transportasi, akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada
konsumen wisatawantourist. Sedangkan Medlik dan Middleton menyatakan bahwa, produk pariwisata
terdiri dari bermacam-macam unsur yang merupakan suatu paket yang satu sama lainnya tidak terpisahkan serta memenuhi kebutuhan wisatawan sejak meninggalkan
tempat tinggalnya sampai ketempat tujuannya dan kembali lagi ketempat asalnya. Berdasarkan kedua pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
3tiga unsur yang membentuk suatu Produk Pariwisata, yaitu : • Daya Tarik dari Destinasi
• Fasilitas dari Destinasi • Kemudahan dari Destinasi
Ketiga unsur tersebut menyatu dan menghasilkan citra terhadap suatu destinasi, baik atau buruk. Berikut terdapat 6 enam unsur produk pariwisata yang
membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan berdasarkan kebutuhan wisatawan, antara lain:
• Objek dan Daya Tarik Wisata. • Jasa Travel Agent Tour Operator.
• Jasa Perusahaan Angkutan. • Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan.
• Jasa Souvenir Cinderamata. • Jasa Perusahaan Pendukung.
Memahami produk pariwisata secara mendalam dapat dilakukan dengan terlebih dahulu memahami ciri-ciri produk pariwisata, antara lain:
• Produk pariwisata tidak dapat dipindahkan. • Produk pariwisata tidak memerlukan perantara middlemen untuk
mencapai kepuasan. • Produk pariwisata tidak dapat ditimbun atau disimpan.
• Produk pariwisata sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomis. • Produk pariwisata tidak dapat dicoba atau dicicipi.
• Produk pariwisata sangat tergantung pada faktor manusia. • Produk pariwisata memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam hal
investasi. • Produk pariwisata tidak memiliki standar atau ukuran yang objektif
dalam menilai tingkat mutu produk. serta yang ditujukan untuk pembinaan cinta alam, baik dalam kegiatan alam
maupun setelah pembudidayaanya Suwantoro 1997 : 6 .
2.2.3 Pengertian Wisata Alam