untuk mengatasi halusinasi. Dan juga berikan informasi waktu kontrol ke rumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak
dapat diatasi di rumah. 5.
Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik: a. diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian bila tidak minum obat, nama, warna, dosis,
cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat, b. pantau klien saat penggunaan obat, c. berikan pujian bila klien menggunakan obat dengan
benar, d. diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter, e.anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokterperawatjika hal
yang tidak diinginkan terjadi Dalami,dkk, 2009.
2.3 Distraksi Pada Halusinasi
Distraksi adalah mengalihkan perhatian klien ke hal yang lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan toleransi
terhadap nyeri. Stimulus sensori yang menyenangkan akan merangsang sekresi endorphin. Perawat dapat mengkaji aktivitas-aktivitas yang dinikmati klien
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai distraksi. Aktivitas tersebut dapat meliputi kegiatan menyanyi, berdoa, menceritakan foto atau gambar dengan suara keras,
mendengarkan musik, dan bermain Young Koopsen 2007.
2.3.1 Tujuan dan Manfaat Distraksi
Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi keperawatan adalah untuk pengalihan atau menjauhi perhatian terhadap sesuatu yang sedang dihadapi,
misalnya rasa sakit nyeri. Sedangkan manfaat dari penggunaan teknik ini, yaitu agar seseorang yang menerima teknik ini merasa lebih nyaman, santai, dan
Universitas Sumatera Utara
merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan dan nyaman selama mungkin Young Koopsen 2007.
2.3.2 Jenis tehnik distraksi
Beberapa jenis distraksi menurut Young Koopsen 2007 antara lain: 1
Distraksivisual Melihat pertandingan, menonton televisi, membaca koran, melihat
pemandangan,dan gambar termasuk distraksi visual. 2
Distraksipendengaran Mendengarkan musik yang disukai, suara burung, atau gemercik air.
Kliendianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik yang tenang, sepertimusik klasik. Klien diminta untuk berkonsentrasi pada lirik dan irama lagu.
Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu, seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
3 Distraksi bernafas ritmik
Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu objek atau memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan
hitungan satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan dengan menghitungan satu sampai empat dalam hati. Anjurkan
klien untuk berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan
ritmik. Bernafas ritmik dan massase, instruksikan klien untuk melakukan pernafasan ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase pada bagian
Universitas Sumatera Utara
tubuh yang mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
4 Distraksi intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan kegemaran ditempat tidur seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita.
5 Distraksi imajinasi terbimbing
Adalah kegiatan klien membuat suatu bayangan yang menyenangkan dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta berangsur-angsur
membebaskan diri dari perhatian terhadap nyeri. Menurut Stuart dan Laraia2001, Modulasi stimulasi sensori ke tingkat
yang optimal merupakan tehnik yang berguna untuk membantu mengurangi kebingungan persepsi klien. Beberapa pasien skizofrenia dengan halusinasi
menggunakan dengan baik stimulasi lingkungan yang minimal, sedangkan yang lain menemukan bahwa kebisingan dan distraksi membantu menghilangkan
halusinasi.Buccheri et al.,1996 dalam Mandal, 2004 berbagai tehnik yang dapat dilakukan meliputi: pemantauan diri, membaca dengan suara keras dan
meringkas, mendengarkan kaset relaksasi, memakai plug telinga unilateral, berbicara dengan orang lain, menonton dan mendengarkan TV,mengataka
‘berhenti’ dan penamaan benda, mengataka ‘berhenti dan pergi’, mendengarkan music, dan bersenandung catatan.
Pendekatan distraksi telah berhasil digunakan untuk megurangi keparahan halusinasi pendengaran Margo et al.,1981; Nelson et al., 1991;
Gallagher et al., 1994 dalam Mandal,2004. Meskipun hanya memberikan
Universitas Sumatera Utara
pengurangan jangka pendek dalam keparahan halusinasi dan tidak mengatasi deficit moitoring realitas yang mungkin menggarisbawahi halusinasi Margo et
al.,1981; Nelson et al.,1991 dalam Mandal, 2004. Pada penelitian ini distraksi yang dilakukan adalah membaca dengan suara
keras dan meringkas karena beberapa tehnik distraksi yang lain telah didapatkan pada saat asuhan keperawatan generalis yaitu pada SP 1-4. Dan juga tidak
memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan semua tehnik distraksi tersebut. Pasien diminta untuk membaca dengan suara keras dan meringkas.
Strategi kombinasi memberikan perhatian – menuntut aktivitas dan input pendengaran dengan struktur dan makna Buccheri, et al., 1996 dalam Mandal,
2004. Margo et al., 1981 dalam Mandal, 2004 melaporkan efektivitas ‘membaca dengan suara keras dan meringkas’ dalam mengurangi durasi,
kenyaringan, dan kejelasan dari halusinasi pendengaran dibandingkan dengan berbagai strategi lainnya. Distraksi telah banyak digunakan pada pasien yang
mengalami halusinasi pendengaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Halusinasi pendengaran merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada pasien skizofrenia. Hal ini memberikan dampak tidak hanya terhadap
penderita dan tetapi juga pada keluarga dan orang lain yang ada di sekitar pasien. Untuk itu pasien harus dilatih untuk mengontrol halusinasi yang dialami, salah
satu caranya dengan distraksi. untuk melihat pengaruh distraksi terhadap halusinasi pendengaran klien, maka dilakukan pengkajian sebelum dan sesudah
dilakukan distraksi. Kerangka penelitian digambarkan sebagai berikut:
Pre-test intervensi
post-test Halusinasi pendengaran
halusinasi pendengaran
3.2 Defenisi Operasional
Variable penelitian
Defenisi operasional Alat ukur
Hasil ukur
Skala ukur
Variable dependen:
Frekuensi dan Durasi
Halusinasi Pendengaran
Suara- suara yang didengar klien
skizofrenia yang dirawat inap di
RSJD
Provsu Medan meliputi
frekuensiberapa sering halusinasi
muncul dan durasi lamanya
Kuisioner terdiri dari dua item pertanyaan
tentang frekuensi dan durasi halusinasi
yang diadopsi dari kuisioner tanda dan
gejala halusinasi yang diadopsi dari
Psychotic Syndrome Rating Scale
Nilai dalam
rentang 0-8
Interval
- Frekuensi
- durasi
distraksi -
Frekuensi -
durasi
Universitas Sumatera Utara