Tanda dan Gejala Proses Terjadinya

2.2 Halusinasi Pendengaran 2.2.1 Pengertian Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori tentang suatu objek atau gambaran dan pikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system penginderaan Dalami,dkk 2009. Halusinasi terjadi pada berbagai kondisi, tetapi yang paling umum pada gangguan psikotik. Pada skizofrenia biasanya dijumpai halusinasi audiotorik, sedangkan halusinasi visual lebih umum dijumpai pada kondisi organik. Halusinasi taktil sering terdapat pada keadaan putus zat alkohol dan hipnotik-sedatif Tomb, 2004. Halusinasi pendengaran adalah halusinasi yang seolah-olah mendengar suara, paling sering suara orang. Suara dapat berkisar dari suara yang sederhana sampai suara orang berbicara mengenai klien, klien mendengar orang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkan oleh klien dan memerintah untuk melakukan sesuatu dan kadang-kadang melakukan hal yang berbahaya Dalami,dkk 2009.

2.2.2 Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala pada halusinasi pendengaran dapat dikarakteristikkan dalam beberapa kategori yaitu karakteristik fisik meliputi: jumlah dan isi dari suara, frekuensi terjadinya, kekuatannya, kejelasan suara yang didengar, lokasi, keyakinan pasien terhadap suara yang didengarnya, tingkat atau derajat kemampuan mengontrol suara-suara, efek dan konsekuensi emosional dan perilaku akibat suara Smith, 2003 dalam Wahyuni, 2010. Universitas Sumatera Utara Halusinasi pendengaran harus menjadi fokus perhatian untuk segera ditangani karena kalau tidak ditangani secara baik dapat menimbulkan resiko terhadap keamanan diri pasien sendiri, orang lain dan juga lingkungan sekitar. Pasien halusinasi mengalami distress oleh karena isi halusinasi yang didengarnya, juga karena frekuensi halusinasi muncul sedikitnya 5 kali dalam sehari dan dengan durasi yang lebih dari 3 jam perhari Nayani dan Davis, 1996 dalam Birchwood, 2009 dalam Wahyuni, 2010. Menurut penelitian Wong 2008 dalam Wahyuni, 2010 tentang karakteristik halusinasi pendengaran didapatkan bahwa frekuensi terjadinya halusinasi, 27 terjadi beberapa kali dalam satu jam, pada 18 pasien terjadi satu kali dalam setiap jam, 41 terjadi setiap hari dan 14 terjadi setiap minggu. Dan durasi halusinasi pendengaran didapatkan 63 terjadi selama lebih kurang 10 menit, dan 27 melaporkan bahwa durasi terjadinya halusinasi selama kurang dari satu jam dan 9 mengatakan bahwa halusinasi terjadi sepanjang hari.

2.2.3 Proses Terjadinya

Halusinasi terjadi apabila yang bersangkutan mempunyai kesan tertentu tentang sesuatu, padahal dalam kenyataan tidak terdapat rangsangan apapun atau tidak terjadi sesuatu apapun atau bentuk kesalahan pengamatan tanpa objektivitas penginderaan tidak disertai stimulus fisik yang adekuat Sunaryo dalam Dalami,dkk 2009. Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering Universitas Sumatera Utara terjadi pada gangguan jiwa Schizoprenia. Bentuk halusinasi ini bisa berupa suara-suara ribut-ribut dan dengung. Tetapi paling sering berupa kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang memperngaruhi tingkah laku klien, sehingga menghasilkan respon tertentu, seperti: bicara sendiri, atau respon lain yang membahayakan membuat klien bertengkar sehingga dapat mencederai orang lain atau diri klien sendiri. Bisa juga klien bersikap mendengarkan suara halusinasi tersebut dengan mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain yang tidak bicara atau pada benda mati. Halusinasi pendengaran merupakan suatu tanda mayor yang terjadi pada gangguan skizofrenia dan satu syarat diagnostik minor untuk melankonia involusi, psikosa mania depresi dan syndrome otak organik Erlinafsiah, 2010.

2.2.4 Tahapan Halusinasi Stage I: Sleep disorder