pada kelompok subjek yang sama Azwar, 2003 dalam Butarbutar, 2012. Uji reliabilitas dilakukan pada 20 responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian di
RSJD Provsu Medan. Sesuai dengan Notoatmodjo 2010, yang menyatakan bahwa untuk memperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal maka sebaiknya
jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Dari hasil uji reliabilitas instrument diperoleh nilai CronbachAlpha 0.802, yang artinya kuisioner reliable
sehingga kuisioner dapat digunakan untuk penelitian ini. Karena, suatu instrument dikatakan reliabel jika dalam uji reliable diperoleh nilai Cronbach Alpha 0,70 Polit
Hungler, 1999 dalam Butarbutar, 2012.
4.6 Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan setelah melalui ethicalclearence di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.Kemudian melakukan uji expert validity terhadap
modulpenelitian oleh dosen keperawatan jiwa Fakultas Keperawatan. Selanjutnya uji kompetensi yaitu peneliti melakukan intervensi di hadapan dosen untuk menguji
kemampuan peneliti melakukan semua SP dan intervensi.Dilanjutkan dengan melakukan uji coba kuisioner dan mengurus surat izin untuk melakukan penelitian di
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Setelah mendapatkan surat izin, peneliti melakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan perawat yang bertugas di ruang
rawat inap RSJD Provsu Medan. Peneliti memilih pasien yang sesuai dengan kriteria inklusisesuai dengan jumlah sampel penelitian, dan diperoleh 7 orang dari ruang pusu
buhit, 3 orang dari dolok martimbang, dan 6 orang dari kamboja. Kemudian peneliti memberi penjelasan mengenai tujuan, waktu, prosedur dan manfaat penelitian dan
memberi kesempatan bertanya kepada responden tentang penelitian. Jika
Universitas Sumatera Utara
bersediaberpartisipasi, responden menandatangani lembar persetujuan
informedconsent menjadi responden penelitian. Langkah selanjutnya, peneliti mengelompokkan responden untuk kelompok
intervensi dan kelompok kontrol masing-masing sebanyak 8 orang. Peneliti melakukan pre testpada kedua kelompok untuk mengetahui frekuensi dan durasi halusinasi
responden. Pemberian asuhan keperawatan generalis halusinasi dilakukan oleh peneliti
dengan dibantu oleh perawat ruangan. Dilakukan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol pada minggu pertama setelah pre-test selesai. Namun, kelompok
kontrol hanya mendapat asuhan keperawatan generalis sedangkan kelompok intervensi diberi intervensi tambahan yaitu distraksi membaca dengan suara keras dan meringkas
yang dilaksanakan berdasarkan modul yang telah disusun sebelumnya oleh peneliti dan telah disetujui oleh dosen keperawatan jiwa Fakultas Keperawatan.
Peneliti melakukan intervensi pada kelompok intervensi yaitu distraksi membaca dengan suara keraskemudian meringkasdilakukan oleh peneliti dalam satu minggu.
Pelaksanaan intervensi distraksi dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan interval dua hari dan masing-masing pertemuan dilaksanakan kurang lebih 20-30 menit. Waktu
pelaksanaan intervensi disesuaikan dengan jadwal perkuliahan peneliti. Setelah pelaksanaan distraksi pada kelompok intervensi berakhir, peneliti
melakukan post test untuk mengevaluasi apakah ada perubahan frekuensi dan durasi halusinasi. Pelaksanaan post test dilakukan bersamaan pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi yaitu pada minggu kedua setelah pertemuan ketiga selesai.
Universitas Sumatera Utara
4.7 Analisa Data