BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasyexperimental pre dan post test with control group yaitu untuk mengetahui pengaruh distraksi
terhadap frekuensi dan durasi halusinasi pendengaran klien skizofrenia.
Skema 4.1 Rancangan Penelitian
Kelompok Pre Test
Post test X
Intervensi O
1
O
2
Kontrol O
3
O
4
Keterangan:
X : intervensi perlakuan distraksi membaca dengan suara keras dan meringkas
O
1
: halusinasi pendengaran frekuensi dan durasi halusinasi responden pada
kelompokintervensi sebelum dilakukan distraksi O
2
: halusinasi pendengaran frekuensi dan durasi halusinasi responden pada
kelompok intervensi setelah diberikan intervensi perlakuan distraksi O
3
: halusinasi pendengaran frekuensi dan durasi halusinasi responden pada
kelompok kontrol sebelum diberikan intervensi perlakuan distraksi O
4
: halusinasi pendengaran frekuensi dan durasi halusinasi responden pada
kelompok kontrol setelah diberikan intervensi perlakuan distraksi
Universitas Sumatera Utara
4.2 populasi dan sampel penelitian 4.2.1 Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebutNotoatmodjo, 2010. Populasi penelitian ini adalah semua klien skizofrenia
dengan halusinasi pendengaran yang sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jiwa daerah Provinsi Sumatera Utara. Jumlah penderita skizofrenia gg. Skizotipal gg.
Waham yang dirawat inap pada bulan Januari-Oktober 2012 adalah 1.398 orang sumber data: Medical Record RSJD Provsu, 2012. Sehingga rata-rata tiap bulannya
adalah sebanyak 140 orang.
4.2.2 Sampel
Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasiNotoatmodjo, 2010. Sampeldalam penelitian ini adalah pasien yang
mengalami halusinasi pendengaran yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut: a.
klien berumur 20 tahun sampai dengan 55 tahun b.
dapat membaca, menulis dan berkomunikasi c.
bersedia menjadi responden d.
pasien dengan diagnosa medis skizofrenia paranoid dan masalah keperawatan utama halusinasi pendengaran.
e. Pasien sudah koperatif, dan menyadari bahwa halusinasi adalah sesuatu
yang tidak nyata baginya serta sudah mendapat SP halusinasi. f.
Tidak menderita penyakit fisik dan penurunan kesadaran
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah sampel ditentukan dengan estimasi proporsi menggunakan rumus Notoatmodjo,2010:
Keterangan:
n = besar sampel Z
1-a2
= nilai Z pada derajat kemaknaan biasanya 95= 1,96 P = Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi
d = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan: 10 0,10, 5 0,05, atau 1 0,01.
Sehingga didapat; n= [1,96x0,700,30]0,05
n= 8,232 dibulatkan 8 Maka besar sampel untuk penelitian ini adalah 8 responden untuk masing-
masing kelompok.
4.3 Waktu dan lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanaknan pada minggu kedua bulan September 2013- Juli 2014. Dimulai dengan penyusunan proposal penelitian hingga pengolahan data dan
pengumpulan hasil penelitian. Lokasi penelitian merupakan komponen yang penting dalam mendukung
terlaksananya penelitian dan harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian itu sendiri. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
� = �
1 −�2
�1 − � �
Universitas Sumatera Utara
Sumatera Utara dengan alasan merupakan rumah sakit rujukan, lebih strategis, mudah dilakukan dari segi waktu lebih efektif dan efisien.
Hasil survey awal yang dilakukan peneliti didapatkan jumlah rata-rata perbulan pasien dengan diagnosa skizofrenia, gangguan skizotipal, gangguan. Waham
sebanyak 140 orang.Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa jumlah tersebut telah memenuhi jumlah kebutuhan responden dalam penelitian ini.
4.4 Pertimbangan Etik
Untuk melindungi hak-hak responden yang menjadi subyek penelitian ini, maka peneliti akan mengikuti prosedur penelitian yang dimulai dengan melakukan ethical
clearenceyang dilakukan oleh komite etik penelitian kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Peneliti mendapatkan surat rekomendasi dari Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya menyampaikan surat permohonan penelitian pada Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan.
Setelah mendapat persetujuan, Peneliti mengkoordinasikan pelaksanaan intervensi dengan ruangan rawat inap.Peneliti menentukancalon responden yang sesuai dengan
kriteriayang telah ditentukan. Peneliti memberi penjelasan kepada responden tentang rencana, tujuan, prosedur, manfaat serta total durasi partisipasi responden dalam
penelitian. Peneliti menanyakan kesediaan klien untuk menjadi responden penelitian, dengan
mengisi dan menandatanganilembar persetujuan menjadi responden penelitian. Apabila klien tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak dapat memaksa
dan tetap menghargai hak klien. Peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas
Universitas Sumatera Utara
responden, maka peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi inisial
atau nomor kode tertentu. Kerahasiaan informasi yang deberikan responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil
penelitian.
4.5Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner terdiri dari dua bagian yaitu data demografi pasien inisial, usia, jenis kelamin, status perkawinan,
pendidikan terakhir, pekerjaan terakhir, lama rawat saat ini, terapi medik saat ini, dan lama sakit dan dua item pertanyaan tentang frekuensi dan durasi halusinasi
pendengaran yang diadopsi dari kuisioner tanda dan gejala halusinasi dalam Wahyuni 2010, yang diadopsi dari Psychotic Syndrome Rating Scale PSYRAT yang dibuat
oleh Huddock dkk 1991, dalam Kingdon Turkington, 2008. Dua item pertanyaan tersebut diisi oleh peneliti dengan menanyakan pertanyaan langsung kepada
responden. Masing- masing item diberi skor 0-4 maka akan diperoleh rentang nilai antara 0-8.
Sebelum digunakan dalam penelitian instrument harus diuji kevalidan atau kesahihannya dan juga reliabelitas apakah alat ukurdapat diguakan atau tidak.Uji
validitas telah dilakukan oleh dosen ahli dibidangnya yaitu dosen Fakultas Keperawatan Departemen Keperawatan Jiwa.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan alat ukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil relatif sama bila digunakan beberapa kali
Universitas Sumatera Utara
pada kelompok subjek yang sama Azwar, 2003 dalam Butarbutar, 2012. Uji reliabilitas dilakukan pada 20 responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian di
RSJD Provsu Medan. Sesuai dengan Notoatmodjo 2010, yang menyatakan bahwa untuk memperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal maka sebaiknya
jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang. Dari hasil uji reliabilitas instrument diperoleh nilai CronbachAlpha 0.802, yang artinya kuisioner reliable
sehingga kuisioner dapat digunakan untuk penelitian ini. Karena, suatu instrument dikatakan reliabel jika dalam uji reliable diperoleh nilai Cronbach Alpha 0,70 Polit
Hungler, 1999 dalam Butarbutar, 2012.
4.6 Pengumpulan Data