Psikofarmaka Psikoterapi Terapi Pengobatan

berlawanan dengan teori bahwa temuan ini malah berhubungan dengan pemberian neuroleptik. 3. Pencetus Psikososial Stessor sosiolingkungan sering berkorelasi sementara dengan serangan awal dan kekambuhan dan dapat diduga sebagai suatu terobosan kekuatan protektif, dengantetap mempertahankan kerawanan psikobiologik dalam pengendalian. Peningkatan angka kekambuhan berhubungan secara bermakna dengan tiga tindakan emosi yang dinyatakan EE di lingkungan rumah: komentar kritis, permusuhan, dan keterlibatan emosional yang berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa pemisahan pasien dari keluarga dengan EE tinggi atau malah suatu penurunan dalam jumlah kontak memperbaiki angka kekambuhan.

2.1.5 Terapi Pengobatan

Gangguan jiwa Skizofrenia adalah salah satu penyakit yang cenderung berlanjut kronis, menahun. Oleh karenanya terapi pada Skizofrenia memerlukan waktu relative lama berbulan bahkan bertahun, hal ini dimaksudkan untuk menekan sekecil mungkin kekambuhan relapse. Menurut Hawari 2001, terapi yang dilakukan pada pasien skizofrenia meliputi: terapi psikofarmaka, psikoterapi, terapi psikososial, dan terapi psikoreligius.

1. Psikofarmaka

Pada Skizofrenia dan juga gangguan jiwa lainterdapat gangguan pada fungsi transmisi sinyal penghantar saraf neurotransmitter sel-sel susunan saraf pusat otak yaitu pelepasan zat dopamine dan serotonin yang mengakibatkan Universitas Sumatera Utara gangguan pada alam pikir, alam perasaan dan perilaku gejala-gejala klinis. Oleh karena itu obat psikofarmaka yang akan diberikan ditujukan pada gangguan fungsi neurotransmitter tadisehingga gejala-gejala klinis tadi dapat dihilangkan atau dengan kata lain penderita skizofrenia dapat diobati. Obat psikofarmaka dapat dibagi dalam dua golongan yaitu golongan generasi pertama typical dan golongan generasi kedua atypical. Yang termasuk golongan typical misalnya: Chlorpromazine HCL, Trifluoperazine HCL, Thioridazine HCL, Haloperidol. Dan golongan atypical misalnya: Risperidone, Clozapine, Quetiapine, Zotetine, Aripiprazole. Golongan obat anti Skozofrenia baik typical maupun atypical pada pemakaian jangka panjang umumnya menyebabkan pertambahan berat badan. Obat golongan typical khususnya berkhasiat dalam mengatasi gejala-gejala positif Skizofrenia, sehingga meninggalkan gejala-gejala negatif skizofrenia. Sementara itu pada penderita skizofrenia dengan gejala negatif pemakaian typical kurang memberikan respons. Selain daripada itu obat golongan typical tidakmemberikanefek yang baikpada pemulihan fungsi kognitif kemampuan berpikir dan mengingat penderita. Selain itu juga sering menimbulkan efek samping berupa gejala ekstra pyramidal extrapyramidalsymptomsEPS. Obat golongan atypical memilikibeberapaperbedaandankelebihan dibandingkan dengan golongan typical antara lain Nemeroff, 2001: a.gejala positif maupun negative dapat dihilangkan, b, efek samping EPS sangat minimal dan boleh dikatakan tidak ada, c. memulihakan fungsi kognitif. Universitas Sumatera Utara

2. Psikoterapi

Psikoterapi inibanyak macam ragamnya tergantung dari kebutuhan dan latar belakang penderita sebelum sakit premorbid, sebagai contoh misalnya Hawari, 2001: a. PsikoterapiSuportif Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan semangat dan motivasi agar penderita tidak merasa putus asa dan semangat juangnya fightingspirit dalam menghadapi hidup ini tidak kendur dan menurun. b. PsikoterapiRe-edukatif Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan ulang yang maksudnya memperbaiki kesalahan pendidikan di waktu lalu dan juga dengan pendidikan ini dimaksudkan untuk mengubah pola pendidikan lama dengan yang baru sehingga penderita lebih adaptif terhadap dunia luar. c. PsikoterapiRe-konstruktif Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kembali re- konstruksi kepribadian yang telah mengalami keretakan menjadi kepribadian utuh seperti semula sebelum sakit. d. PsikoterapiKognitif Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif daya pikir dan daya ingat rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai-nilai moral etika. Mana yang baik dan buruk, mana yang Universitas Sumatera Utara boleh dan tidak, mana yang halal dn haram dan lain sebagainya discriminative judgment. Menurut Susan,salah satu tehnik dalam terapi kognitif yang dapat dilakukan adalah distraksi. e. PsikoterapiPsiko-dinamik Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika kejiwaan yang dapat menjelaskan seseorang jatuh sakit dan mencari jalan keluarnya. Dengan psikoterapi ini diharapkan penderita dapat memahami kelebihan dan kelemahan dirinya atau mampu menggunakan mekanisme pertahanan diri defense mechanism dengan baik. f. PsikoterapiPerilaku Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu maladaptif menjadi perilaku yang adaptif mampu menyesuaikan diri. Kemampuan adaptasi penderita perlu dipulihkan agar penderita dapat berfungsi kembali secara wajar dalam kehidupannya sehari- hari baik di rumah, di sekolahkampus, di tempat kerja dan lingkungan spasialnya. g. Psikoterapi Keluarga Jenis psikoterapi ini dimaksudkan untuk memulihkan hubungan penderita dengan keluarganya. Dengan psikoterapi ini diharapkan keluarga dapat memahami mengenai gangguan jiwa skizofrenia dan dapat membantu mempercepat penyembuhan penderita. Secara umum tujuan dari psikoterapi tersebut diatas adalah untuk memperkuat struktur kepribadian, mematangkan kepribadian maturing Universitas Sumatera Utara personality, memperkuat ego ego strength, meningkatkan citra diri self esteem, memulihkan kepercayaan diri self confidence, yang kesemuanya itu untuk mencapai kehidupan yang berarti dan bermanfaat meaningfulness of life. 3. Terapi Psikososial Dengan terapi psikososial dimaksudkan penderita agar mampu kembeli beradaptasi dengan lingkungan social sekitarnya dan mampu merawat diri dengan limgkungan social sekitarnya dan mampu mandiri dan tidak bergantung pada orang lain sehingga tidak menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Penderita selama menjalani terapi psikososial ini hendaknya masih tetap mengkonsumsi obat psikofarmaka sebagaimana juga waktu menjalani psikoterapi. Kepada penderita diupayakan untuk tidak menyendiri, tidak melamun, banyak kegiatan dan banyak kesibukan dan banyak bergaul silaturahmisosialisasi.

4. Terapi Psikoreligius