semakin kecil nilai R², maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Oleh karena itu, digunakan
nilai adjusted R² untuk mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-
Watson 1
,573
a
,328 ,280
5807,5346 2,161
a. Predictors: Constant, EPS , NPM , DER , ROA , ROE b. Dependent Variable: Harga Saham Rupiah
Sumber : Data diolah dengan IBM SPSS Statistics Version 20 Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0,573 yang
berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel harga saham dengan variabel independennya menunjukan korelasi kuat. Defenisi korelasi ini didasarkan pada interval
nilai R yang berada pada nilai 0,501 – 0,800 menunjukan korelasi kuat. Angka R² pada model Summary
b
0,280 atau 28. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen ROA, ROE, NPM, DER, EPS
terhadap variabel dependen harga saham sebesar 28. Variasi variabel independen yang digunakan dalam model ROA, ROE, NPM, DER, EPS mampu menjelaskan
sebesar 28 variasi variabel dependen harga saham. Sedangkan sisanya sebesar 72 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan model penelitian
ini.
4.3.3.1. Analisis Hasil Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Penelitian Berdasarkan Uji Hipotesis
Model Konstanta
Koefisien t hitung
Signifikansi
Return on Asset 991,354
550,294 3,130
0,003 Return on Equity
991,354 -69,784
-0,529 0,599
Net Profit Margin 991,354
-30,675 -0,320
0,750 Debt to Equity Ratio
991,354 5,934
1,596 0,115
Earning per Share 991,354
0,440 0,251
0,802 Sumber : Data diolah dengan IBM SPSS Statistics Version 20
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel independen yaitu Return on Asset ROA secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap variable
dependen harga saham, sedangkan variabel independen lainnya yaitu Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM, Debt to Equity Ratio DER, dan Earning per Share
EPS tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen harga saham. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat sedangkan nilai signifikansi Return on Asset
ROA yang lebih kecil dari 0,05 yang memiliki makna bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan nilai signifikansi Return on Equity ROE, Net Profit Margin
NPM, Debt to Equity Ratio DER, dan Earning per Share EPS yang lebih besar dari 0,05 yang memiliki makna bahwa semua Ho diterima dan Ha ditolak.
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh koefisien regresi untuk variabel independen Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Margin, Debt
to Equity Ratio, dan Earning per Share untuk tahun 2009-2011 adalah 991,354. Koefien Return on Asset dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan adalah
sebesar 550,294, artinya jika variabel independen lainnya tetap dan Return on Asset
Universitas Sumatera Utara
mengalami kenaikan satu satuan, maka Closing Price Y akan mengalami peningkatan sebesar 550,294. Semakin naik Return on Asset maka semakin meningkat Closing Price.
Nilai t hitung variabel Return on Asset sebesar 3,130 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,99495. Selain itu variabel Return on Asset juga menunjukkan signifikansi sebesar
0,003 lebih kecil dari 0,05, maka diputuskan secara parsial bahwa terdapat pengaruh signifikansi antara Return on Asset terhadap harga saham pada perusahaan LQ-45 yang
terdaftar di BEI. Return on Asset merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang setinggi-tingginya. Return on Asset juga berfungsi sebagai
indikator seberapa menguntukan perusahaan relatif terhadap asetnya, dan nilai Return on Asset dapat digunakan untuk mengkomparasi perusahaan yang bersaing dalam industri
yang sama. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan bahwa Return on Asset dari tahun 2009-2011 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Closing Price. Hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sasongko dan Wulandari 2006, Stella 2009, dan Niekie 2012. Perbedaan ini mungkin disebabkan
oleh bedanya tahun pengumpulan data penelitian. Tetapi konsisten dengan penelitian oleh Umi dan Nurima 2010 dan Witaryo 2010, secara parsial Return on Equity
berpengaruh terhadap harga saham. Koefien Return on Equity dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan adalah
sebesar -69,784, artinya jika variabel independen lainnya tetap dan Return on Equity mengalami kenaikan satu satuan, maka Closing Price Y akan mengalami penurunan
sebesar -69,784. Semakin naik Return on Equity maka semakin menurun Closing Price. Nilai t hitung variabel Return on Equity sebesar -0,529 lebih kecil dari nilai t tabel
Universitas Sumatera Utara
sebesar 1,99495. Selain itu variabel Return on Equity juga menunjukkan signifikansi sebesar 0,599 lebih besar dari 0,05, maka diputuskan secara parsial bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikansi antar Return on Equity harga saham pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Return on Equity merupakan hitungan tingkat pengembalian dari bunga
kepemilikan shareholder’s equity saham biasa. Return on Equity mengukur seberapa efesien perusahaan menghasilkan laba dari setiap unit shareholder’s equity, karena
semakin tinggi nilai ini, maka investor dapat menilai bahwa perusahaan telah menggunakan dana yang didapat untuk menghasilkan pertumbuhan laba yang baik.
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan bahwa Return on Equity dari tahun 2009- 2011 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Closing Price. Hasil ini tidak
kosisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutia 2011. Tetapi konsisten dengan penelitian Sasongko dan Wulandari 2006, Witaryo 2010, Umi dan Kholiq 2011,
dan Niekie 2012 secara parsial Return on Equity tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Koefien Net Profit Margin dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan adalah sebesar -30,675, artinya jika variabel independen lainnya tetap dan Net Profit Margin
mengalami kenaikan satu satuan, maka Closing Price Y akan mengalami penurunan sebesar -30,675. Semakin naik Net Profit Margin maka semakin menurun Closing Price.
Nilai t hitung variabel Net Profit Margin sebesar -0,320 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,99495. Selain itu variabel Net Profit Margin juga menunjukkan signifikansi
sebesar 0,750 lebih besar dari 0,05, maka diputuskan secara parsial bahwa tidak terdapat pengaruh signifikansi antar Net Profit Margin terhadap harga saham pada perusahaan
Universitas Sumatera Utara
LQ-45 yang terdaftar di BEI. Perusahaan dengan tingkat Net Profit Margin yang rendah berarti tidak dapat mengelola biaya-biaya produksi maupun operasinya dengan baik,
ataupun perusahaan gagal dalam kebijakan harga produk yang ditawarkan. Net Profit Margin yang tinggi berarti perusahaan menanggung resiko yang rendah saat terjadi
penurunan angka penjualan karena margin laba yang tinggi per produknya, dan tidak akan menderita kerugian. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan bahwa Net
Profit Margin dari tahun 2009-2011 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Closing Price. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Witaryo 2010. Tetapi konsisten dengan penelitian oleh Umi dan Nurima 2010, secara parsial Net Profit Margin tidak berpengaruh terhadap harga
saham. Koefien Debt to Equity Ratio dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan adalah
sebesar 5,934, artinya jika variabel independen lainnya tetap dan Debt to Equity Ratio mengalami kenaikan satu satuan, maka Closing Price Y akan mengalami peningkatan
sebesar 5,934. Semakin naik Debt to Equity Ratio maka semakin meningkat Closing Price. Nilai t hitung variabel Debt to Equity Ratio sebesar 1,596 lebih kecil dari nilai t
tabel sebesar 1,99495. Selain itu variabel Debt to Equity Ratio juga menunjukkan signifikansi sebesar 0,115 lebih besar dari 0,05, maka diputuskan secara parsial bahwa
tidak terdapat pengaruh signifikansi antar Debt to Equity Ratio terhadap harga saham pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Rasio Debt to Equity Ratio yang tinggi
berarti semakin besar aktiva yang didanai oleh kreditur dan semakin besar risiko yang harus ditanggung oleh investor sehingga dapat menurunkan harga saham pemilik modal.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya utang untuk membiayai aktiva perusahaan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk sehingga banyak investor yang enggan untuk membeli saham
sehingga dapat menurunkan harga saham. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan bahwa Debt to Equity Ratio dari tahun 2009-2011 tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Closing Price. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Stella 2009. Tetapi konsisten dengan penelitian oleh
Mutia 2011, secara parsial Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham.
Koefien Earning per Share dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan adalah sebesar 0,440, artinya jika variabel independen lainnya tetap dan Earning per Share
mengalami kenaikan satu satuan, maka Closing Price Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,440. Semakin naik Earning per Share maka semakin meningkat Closing Price.
Nilai t hitung variabel Earning per Share sebesar 0,251 lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,99495. Selain itu variabel Earning per Share juga menunjukkan signifikansi
sebesar 0,802 lebih besar dari 0,05, maka diputuskan secara parsial bahwa tidak terdapat pengaruh signifikansi antar Earning per Share terhadap harga saham pada perusahaan
LQ-45 yang terdaftar di BEI. Seorang investor dalam melakukan investasi cenderung memperhatikan Earning per Share yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat disebabkan
karena jika perusahaan memiliki Earning per Share yang cenderung naik maka kemungkinan keuntungan yang didapat investor akan lebih besar daripada resiko
kerugian yang mungkin terjadi. Sehingga pendapatan dari perusahaan sangat berpengaruh terhadap kecenderungan investor untuk menanamkan modalnya. Earning
Universitas Sumatera Utara
per Share merupakan salah satu rasio pasar yang merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh para pemegang saham untuk lembar saham yang dimilikinya atas
keikutsertaannya dalam perusahaan. Dengan demikian besarnya Earning per Share dapat dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan. Earning per Share yang
tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik kepada para pemegang saham. Berdasarkan uji hipotesis
yang telah dilakukan bahwa Earning per Share dari tahun 2009-2011 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Closing Price. Hasil penelitian ini tidak konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sasongko dan Wulandari 2006, dan Niekie 2012. Tetapi konsisten dengan penelitian oleh Mutia 2011, secara parsial Earning per
Share tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan uji kelima variabel independen yaitu rasio keuangan yang terdiri
dari Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Marjin, Debt to Equity Ratio, dan Earning per Share yang dilakukan secara simultan bersama-sama dari tahun 2009
sampai 2012, menunjukan bahwa kelima variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar
di BEI. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah bahwa Ha₆ diterim a . Hal ini
dapat dilihat dari besarnya nilai pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Marjin, Debt to Equity Ratio, dan Earning per Share
yang ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square = 0,280 yaitu persentase pengaruh rasio Return on Asset, Return on Equity, Net Profit Marjin, Debt to Equity Ratio, dan Earning
Universitas Sumatera Utara
per Share terhadap harga saham pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI adalah sebesar 28, sedangkan 72 dijelaskan oleh variabel-varibel lain di luar penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui pengaruh Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Marjin NPM, Debt to Equity Ratio DER, dan
Earning per Share EPS terhadap harga saham pada perusahaan yang termasuk dalam daftar perusahaan LQ-45 pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009-2012. Variabel
penelitian ini terdiri atas satu variabel terikat variabel dependen dan lima variabel tidak terikat variabel independen. Variable terikat dalam penelitian ini adalah harga saham
closing price. Sedangkan variabel tidak terikat dalam penelitian ini adalah Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Net Profit Marjin NPM, Debt to Equity Ratio
DER, dan Earning per Share EPS. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan seperti yang telah diuraikan pada
Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan.
Tabel 5.1 Rangkuman Hasil Uji t dan F Tahun 2009-2012
Variabel Independen Hasil
Return on Asset Ho : ditolak
Return on Equity Ho : diterima
Net Profit Margin Ho : diterima
Debt to Equity Ratio Ho : diterima
Earning per Share Ho : diterima
Simultan Ho : ditolak
Universitas Sumatera Utara