Analisis fundamental menekankan bahwa faktor-faktor fundamental mempengaruhi harga saham karena menitikberatkan pada analisis rasio keuangan
Melalui analisis rasio keuangan dapat diperoleh informasi atau gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan dan hasil operasional yang telah dicapai oleh
perusahaan tersebut.
b. Analisis Teknikal Analisis teknikal didahului dengan asumsi dasar bahwa harga saham terbentuk
dari hasil spekulasi Ghozali, 2005: 94. Kegiatan spekulasi tersebut menitikberatkan pada trend yang dibentuk harga saham ada periode yang lalu
dan tidak ada hubungannya dengan nilai intrinsik saham. Kenaikan dan penurunan harga saham pada periode sebelumnya digunakan untuk memprediksi
harga saham pada periode berikutnya. Trend harga saham menjadi tolok ukur untuk memprediksi harga saham periode berikutnya.
2.1.3. Kinerja Keuangan Perusahaan
2.1.3.1. Pengertian Kinerja
Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai “performing measurement“, yaitu kualifikasi dan efisiensi perusahaan atau segmen atau keefektifan dalam
pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Dengan demikian pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk
mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu Hanafi, 2003: 69.
Universitas Sumatera Utara
Bagi investor, informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan
tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik
perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan
fungsi dari nilai perusahaan.
1. Tujuan Pengukuran Kinerja
Munawir 2002: 31 menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah :
a. Mengetahui tingkat likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih.
b. Mengetahui tingkat solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabia perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan
jangka panjang maupun jangka pendek. c.
Mengetahui tingkat rentabilitas Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Universitas Sumatera Utara
d. Mengetahui tingkat stabilitas aktivitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja keuangan memberikan penilaian atas pengelolaan aset perusahaan oleh manajemen dan
manajemen perusahaan dituntut untuk melakukan evaluasi dan tindakan perbaikan atas kinerja keuangan perusahaan yang tidak sehat.
2. Ukuran Kinerja
Ada tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif, yaitu:
a. Ukuran kriteria tunggal Ukuran kriteria tunggal single criteria adalah ukuran kinerja yang hanya
menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajer. Kelemahan apabila kriteria tunggal digunakan untuk mengukur kinerja yaitu orang akan cenderung
memusatkan usahanya pada kriteria pada usaha tersebut sehingga akibatnya kriteria lain diabaikan.
b. Ukuran kriteria beragam Ukuran kriteria beragam multiple criteria adalah ukuran kinerja yang
menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kriteria manajer. Tujuan
Universitas Sumatera Utara
penggunaan beragam ini adalah agar manajer yang diukur kinerjanya mengarahkan usahanya kepada berbagai kinerja.
c. Ukuran kinerja gabung Ukuran kriteria gabungan composite criteria adalah ukuran kinerja yang
menggunakan berbagai macam ukuran, untuk memperhitungkan bobot masing- masing ukuran dan menghitung rata-ratanya sebagai ukuran yang menyeluruh
kinerja manajer.
2.1.4. Analisis Rasio Keuangan 2.1.4.1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analisis laporan keuangan. Dengan kata lain, diantara alat-alat analisis yang
selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi perusahaan dibidang keuangan, adalah analisis rasio. Rasio merupakan alat yang
dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara faktor yang satu dengan faktor yang lain dari suatu laporan
finansial Alwi, 1994. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005: 36 “Analisis rasio dapat
mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari
masing-masing komponen yang membentuk rasio”. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perlambangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain,
dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio yang akan menjelaskan atau
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan.
Kegunaan rasio keuangan bagi ketiga kelompok utama pemakai laporan keuangan menurut Brigham dan Houston 2006: 119 adalah sebagai berikut:
a. Manajer, yang menerapkan rasio untuk membantu menganalisis, mengendalikan, dan kemudian meningkatkan operasi perusahaan,
b. Analis kredit, termasuk petugas pinjaman bank dan analis peringkat obligasi, yang menganalisis rasio-rasio untuk membantu memutuskan
kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya, dan c. Analis saham, yang tertarik pada efisiensi, resiko, dan prospek
pertumbuhan perusahaan. Analisis rasio keuangan memiliki beberapa keunggulan sebagai alat analisis,
yaitu : •
Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan
• Rasio merupakan pengganti yang sederhana dari informasi yang disajikan
laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit •
Rasio mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain •
Rasio sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan keputusan dan model prediksi z-score
• Rasio menstandarisasi size perusahaan
Universitas Sumatera Utara
• Dengan rasio lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan
perusahaan lainnya atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series
Ada beberapa keterbatasan atau kelemahan analisis rasio keuangan : •
Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
• Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda,
misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan. •
Rasio keuangan disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
• Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan hasil
manipulasi.
2.1.4.2. Jenis-jenis Rasio Keuangan