26
peserta didik demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan demikian, peserta didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan
suatu proses
yang menimbulkan
terjadinya perubahan perilaku atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Menurut Slameto 1995: 54-59, beberapa faktor yang
mempengaruhi suatu pembelajaran sebagai berikut. 1. Faktor Kesehatan, Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian – bagiannya bebas dari penyakit. Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap
belajarnya.
2. Faktor Perhatian, Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek
bendahal atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap
bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan siswa, sehingga ia tidak lagi suka
belajar.
3. Faktor Minat, Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.
4. Faktor Bakat, Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar
atau berlatih. 5. Faktor Kelelahan, Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya
tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Kelelahan jasmani terjadi karena terjadi kekacauan substansi sisa pembakaran didalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian
– bagian tertentu.
Sedangkan Menurut Purwanto dalam Thobroni 2016: 28, berhasil tidaknya perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang
dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut. 1. Faktor yang berada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor
individual. Faktor individual meliputi hal-hal berikut.
27
a. Faktor kematangan atau pertumbuhan Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau tingkat
pertumbuhan organ-organ tubuh manusia. Misalnya, anak usia enam bulan dipaksa untuk belajar berjalan meskipun dilatih dan
dipaksa anak tersebut tidak akan mampu melakukannya.hal tersebut dikarenakan untuk dapat berjalan anak dapat memerlukan
kematangan
potensi-potensi jasmaniah
maupun ruhaiahnya.
Contoh lain peserta didik sekolah dasar atau sekolah menengah diajarkan ilmu filsafat. Pertumbuhan mental anak seusia mereka
belum matang nutuk menerima pelajaran tersebut.
b. Faktor kecerdasan atau intelegensi Di samping faktor kematangan, berhasil atau tidaknya seseorang
mempelajari sesuatu dipengaruhi pula oleh faktor kecerdasan. Misalnya, anak umur empat belas tahun ke atas umumnya telah
matang untuk belajar ilmu pasti, tetapi pada kenyataanya tidak semua anak-anak tersebut pandai dalam ilmu pasti.
c. Faktor latihan dan ulangan Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang berulang-ulang,
kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki menjadi semakin dikuasai dan makin mendalam. Selain itu dengan seringnya
berlatih, akan timbul minat terhadap sesuatu yang dipelajari itu. Semakin besar minat, semakin besar pula perhatiannya sehingga
memperbesar hasratnya untuk mempelajarinya. Sebaliknya tanpa latihan, pengalaman-pengalaman yang telah dimilikinya dapat
menjadi hilang atau berkurang.
d. Faktor motivasi Motif
merupakan pendorong
bagi suatu
organisme untuk
melakukan sesuatu.
Seseorang tidak
akan mau
berusaha mempelajari
sesuatu dengan
sebaik-baiknya jika
ia tidak
mengetahui pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan dicapai dari suatu pembelajaran.
Berdasarkan dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor -faktor yang mempengaruhi peserta didik dalam pembelajaran antara lain;
faktor kesehatan, faktor perhatian faktor minat, faktor bakat, faktor kematangan, faktor kecerdasan, faktor latihan dan ulangan, dan faktor
motivasi.
28
D. Hakekat Peserta Didik