Desain Penelitian METODE PENELITIAN

48

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan sebagian data yang didapat berdasarkan hasil wawancara Ibu Nur Rohmah Muktiani dengan Ibu Guru pengajar di SMA N 4 Yogyakarta. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Zainal Arifin 2011: 140 Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara wajar dan naturak sesuai kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi. Kajian utama penelitian kualitatif adalah fenomena atau kejadian yang berlangsung dalam suatu situasi sosial tertentu. Sedangkan tujuan penelitian kualitatif menurut Zainal Arifin 2011: 143 adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasar apa yang terjadi di lapangan sebagai bahankajian lebih lanjut untuk menemukan kekurangan dan kelemahan pendidikan. 2. Menganalisis dan menafsirkan suatu fakta, fenomena dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangansebagaimana adanya konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami. 3. Menyususn hipotesis berkenaan dengan konsep dan prinsip pendidikan berdasarkan data dan informasi yang terjadi di lapangan induktif untuk kepentingan lebih lanjut melalui pendekata kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi kasus. Menurut Zainal Arifin 2011: 152 Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh deskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah identitas. Data studi kasus diperoleh dari observasi, wawancara,dan studi dokumentasi. Substansi penelitian bisa berupa peristiwa, program, proses kegiatan, ataupun kumpulan individu. 49 Bilamana yang dikaji hanya sebuah peristiwa maka kajiannya disebut kajian dalam situs. Fokusnya busa pada kasusnya sendiri yang karena keunikannya menuntut penelitian Moedzakir, 2010: 169-170. Kemudian Moedzakir juga menjelaskan beberapa tantangan yang dapat dijadikan tolak ukur untuk penggunaan penelitian studi kasus adalah sebagai berikut. 1. Peneliti harus mengidentifikasi kasusnya. Yang menjadi sub-stansi apa dan konteksnya seperi apa. 2. Peneliti harus mempertimbangkan apakah yang dikaji kasus tunggal ataukah multi kasus. 3. Pemilihan kasus menuntut peneliti menetapkan alasan untuk strategi samplingnya, untuk pemilihan kasusnya, dan untuk pengumpulan informasinya. 4. Memiliki informasi yang cukup untuk menyajikan gambaran yang mendalam tentang kasus yang bersangkutan sebelum bisa membatasi nilai beberapa studi kasus. 5. Menetapkan batasan kasus-bagaimana kemungkinan kasus akan menjumpai kendala berkenaan dengan waktu, peristiwa, dan proses- merupakan tantangan tersendiri. Dengan demikian penjelasan desain penelitian yang akan digunakan dalam meneliti tentang Kedisiplinan pembelajaran kelas X IPS 3 kelas khusus olahraga di kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta dengan jenis penelitian studi kasus.

B. Tempat dan Waktu Penelitian