49
Bilamana yang dikaji hanya sebuah peristiwa maka kajiannya disebut kajian dalam situs. Fokusnya busa pada kasusnya sendiri yang karena keunikannya
menuntut penelitian Moedzakir, 2010: 169-170. Kemudian Moedzakir juga menjelaskan beberapa tantangan yang dapat dijadikan tolak ukur untuk
penggunaan penelitian studi kasus adalah sebagai berikut. 1. Peneliti harus mengidentifikasi kasusnya. Yang menjadi sub-stansi apa dan
konteksnya seperi apa. 2. Peneliti harus mempertimbangkan apakah yang dikaji kasus tunggal
ataukah multi kasus. 3. Pemilihan kasus menuntut peneliti menetapkan alasan untuk strategi
samplingnya, untuk pemilihan kasusnya, dan untuk pengumpulan informasinya.
4. Memiliki informasi yang cukup untuk menyajikan gambaran yang mendalam tentang kasus yang bersangkutan sebelum bisa membatasi nilai
beberapa studi kasus. 5. Menetapkan
batasan kasus-bagaimana
kemungkinan kasus
akan menjumpai kendala berkenaan dengan waktu, peristiwa, dan proses-
merupakan tantangan tersendiri.
Dengan demikian penjelasan desain penelitian yang akan digunakan dalam meneliti tentang Kedisiplinan pembelajaran kelas X IPS 3 kelas khusus
olahraga di kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta dengan jenis penelitian studi kasus.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Magelang Karangwaru Lor Tegalrejo Yogyakarta. Peneliti
memilih SMA Negeri 4 Yogyakarta sebagai tempat penelitian karena SMA Negeri 4 Yogyakarta merupakan satu-satunya sekolah yang ditunjuk oleh
Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai sekolah yang menyelenggarakan program kelas khusus Olahraga KKO setara dengan jenjang SMA di wilayah
50
Kotamadya Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2017 hingga 12 Maret 2017.
C. Populasi dan Responden Penelitian
Populasi dan Responden penelitian merupakan bagian yang sangat penting. Dalam penelitian kualitatif, hanya responden dari suatu populasi
dipilih untuk berbagai studi yang diberikan. Tujuan penelitian dan karakteristik populasi
seperti ukuran dan jenis akan menentukan berapa banyak orang untuk dipilih. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
Snowball sampling sebagai penentuan responden. Menurut Riduwan 2010: 64 Snowball sampling yaitu teknik penentuan responden yang semula
berjumlah kecil kemudian anggota responden mengajak temannya untuk dijadikan responden dan seterusnya sehingga jumlah responden membengkak
seperti bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin besar. Pada penelitian ini peneliti mengambil anggota responden yaitu peserta didik
yang melakukan pelanggaran kedisiplinan khususnya pada saat pembelajaran. Pertama ada satu peserta didik yang melakuka pelanggaran kedisiplinan dan
kemudian ada temannya juga melakukan pelanggaran dijadikan responden sehingga jumlah responden membengkak sampai data yang diperoleh jenuh.
Subjek penelitian ini adalah 8 peserta didik kelas X IPS 3 kelas khusus olahraga kelas X dan dua orang guru di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Populasi
peserta didik kelas X IPS 3 kelas khusus olahraga kelas X SMA Negeri 4 Yogyakarta sejumlah 33 peserta didik. Peneliti mengambil responden ini
karena dari sekian banyak peserta didik yang terjaring dalam kelas khusus
51
olahraga, maka hanya perlu beberapa peserta didik yang mewakilkan tetapi di pilih beberapa peserta didik yang melakukan pelanggaran yaitu 8 peserta
didik. Hal tersebut peneliti dapatkan pada saat melakukan pengamatan serta dengan bekerjasama dengan ibu guru olahraga di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
D. Metode Pengumpulan Data