Faktor Penyebab Pelanggaran Kedisiplinan dalam Pembelajaran

67 Berdasarkan uraian diatas diketahui terjadi beberapa pelanggaran kedisiplinan. Pelanggaran tersebut antara lain; peserta didik datang terlambat, membuat suasana gaduh, keluar kelas dengan izin yang tidak benar, bepakaian tidak rapi, menggunakan handphone saat pelajaran berlangsung, dan memakai sandal di sekolah.

3. Faktor Penyebab Pelanggaran Kedisiplinan dalam Pembelajaran

Berdasarkan data yang diperoleh, ada beberapa faktor penyebab pelanggaran kedisiplinan dalam pembelajaran. Faktor penyebab pelanggaran kedisiplinan ini berasal dari Pendidik maupun Peserta didik. Pertama, peserta didik sibuk bermain dengan handphone dan membuat suara gaduh yang mengganggu kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar menggunakan metode yang kurang bervariasi sehingga menyebabkan peserta didik mengalami bosan atau jenuh saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Faktor ini peneliti dapatkan saat mewawancarai beberapa peserta didik yang mengatakan bahwa pembelajaran yang mereka ikuti “gak ada yang menarik” dan ”males, nulis terus”. Hal ini terbukti pada saat mata pelajaran Ekonomi metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik kurang bervariasi yaitu membuat peserta didik hanya menulis dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran sedangkang pada mata pelajaran geografi metode pembelajaran yang digunakan monoton dan membuat peserta didik bosan. 68 Kedua, pendidik belum datang masuk ke kelas saat pelajaran dimulai. Faktor yang disebabkan oleh pendidik ini sangat fatal, karena sebagai seorang pendidik harusnya memberi contoh kepada peserta didiknya. Hal ini peneliti dapatkan saat mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Mata pelajaran bahasa Indonesia pada pukul 07.15 dan bahasa inggris pada pukul 09.45. Pada saat mata pelajaran bahasa Indonesia pendidik belum masuk ke kelas hingga pada pukul 07.30 sedangkan pada mata pelajaran bahasa inggris yang waktu itu di isi oleh mahasiswa PPL Praktik Pengalaman Lapangan datang masuk ke kelas pada pukul 10.05. Alasan dari pendidik itu sendiri peneliti dapatkan saat mewawancarai pendidik yang mengampu mata pelajaran Pendidikan Jasmani, beliau mengatakan bahwa bila mengajar di kelas KKO harus lebih ekstra dibandingkan kelas regular. Harus banyak persiapan bila ingin masuk ke kelas KKO dan juga beliau mengatakan ada beberapa guru yang malas kalau sudah disuruh mengajar anak KKO karena terkenal ramai dan sulit di atur. Ketiga, ada beberapa peserta didik yang melanggar aturan namun hanya di diamkan, tidak ditegur atau diberi sanksi sehingga tidak ada efek terhadap pelanggar aturan tersebut dan banyak peserta didik yang melanggar. Misalnya pendidik tidak menegur peserta didik yang menggunakan seragam sekolah tidak lengkap atau tidak rapi seperti baju tidak dimasukkan, tidak memakai ikat pinggang, dll. Sedangkan alasan 69 peserta didik tidak memasukkan baju adalah karena sumuk yang disebabkan oleh kipas yang berada di kelas tidak berkerja dengan baik. Keempat, peserta didik yang cenderung mempunyai kedisiplinan baik akan ikut teman-temannya yang sering melaggar aturan. Sebagai atlet yang baik apalagi sudah mengikuti kejuaraan dimana-mana harusnya mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik pula. Seperti datang tepat waktu, tidak sering membolos, dll. Namun karena lebih banyak teman- teman di kelasnya yang melakukan pelanggaran kedisiplinan maka anak tersebut akan ikut terbawa oleh kebiasaan teman-temannya yang tidak baik. Faktor ini tergantung dari diri anak itu sendiri. Faktor ini peneliti dapatkan saat mewawancarai pengampu mata pelajaran Pendidikan jasmani. Beliau mengatakan “sebenarnya itu ada pas masuk pertama anaknya baik, tapi melu kancane”. Meskipun ada peserta didik yang seperti itu tidak menutup kemungkinan juga kepada peserta didik yang memiliki prestasi baik dan tingkat kedisiplinan yang baik pula. Hal ini dikatakan oleh salah satu pengampu mata pelajaran geografi yang juga merangkap menjadi BK Bimbingan Konseling. Beliau mengatakan bahwa ada beberapa peserta didik yang berprestasi dan memiliki tingkat kedisiplinan yang baik pada lulusan tahun-tahun lalu yang salah satunya sekarang juga berkuliah di Universitas Negeri Yogyakarta. 70

4. Upaya Penanaman Kedisiplinan dalam Pembelajaran