71
video. Dalam upaya penanaman kedisiplinan ini berkenaan pada ketepatan penggunaan media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran untuk
menyampaikan materi ajar sangat membantu pendidik mengungkapkan apa yang sulit di ungkapkan oleh kata-kata seperti contohnya tabel dan
grafik. Selain itu peserta didik juga mampu menerima materi pembelajaran dengan antusias karena metode pembelajaran yang digunakan pendidik
tidak membosankan. Faktor ini peneliti dapatkan pada saat wawancara peserta didik, secara keseluruhan banyak yang menyukai metode ini
karena tidak membosankan dan sangat menarik dibanding yang hanya mencatat dan mendengarkan ceramah. Hal ini sangat membantu
menanamkan kedisiplinan anak kelas KKO karena banyak yang meyukai metode ini.
Pihak sekolah juga memberi sanksi terhadap peserta didik yang sering melakukan pelanggaran kedisiplinan dengan membuat surat
pernyataan bila telah melakukan pelanggaran sebanyak sekian kali atau sudah menempuh poin tertentu yang sudah ditetapkan oleh sekolah.
Dengan pemberian sanksi membuat surat pernyataan yang ditandatangani oleh orangtua ini akan membuat efek positif pada peserta didik yang
melanggar agar tidak melakukan tindakan ketidakdisiplinan selama di sekolah.
5. Kendala Penanaman Kedisiplinan dalam Pembelajaran
Kendala yang dihadapi guru saat penanaman kedisiplinan belajar anak KKO adalah karena terbatas nya sarana dan prasarana yang dimiliki
72
sekolah. Misalnya terbatas prasarana tempat latihan yang tidak seluruhnya berada di sekolahan contohnya kolam renang. Kolam renang yang
digunakan latihan peserta didik KKO berada di UNY yang berlokasi jauh dari sekolah menyebabkan pihak sekolah tidak dapat memantau atau
mengawasi peserta didik latihan atau tidak. Salah satu pendidik pernah membuktikan dengan menanyakan kepada pelatih yang mendampingi
latihan cabar olahraga bahwa peserta didik bernama ini latihan atau tidak. Ternyata tidak ada latihan namun peserta didik tersebut tidak masuk
sekolah karena latihan di UNY. Sekolah hanya memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah yang bisa digunakan untuk
latihan cabang olahraga antara lain sepakbola, basket, tenismeja, voli, dan panahan.
Berdasarkan data yang diperoleh, kendala yang paling sering muncul adalah peserta didik mengalami kelelahan yang sangat berarti dan
menyebabkan mengantuk dan tidak fokus saat mengikuti kegiatan pembelajaran, beberapa di antaranya mengalami kelelahan pada usai
latihan cabang olangraga di sekolah yang berlangsung pada hari rabu dan sabtu. Di sisi lain mengalami kelelahan diluar jadwal cabang olahraga
yang mereka ikuti di sekolahan yakni mengikuti latihan atau pertandingan di klubnya masing-masing. Hal ini peneliti dapatkan saat melakukan
pengamatan di dalam kelas, terdapat beberapa anak menguap saat pelajaran berlangsung dan bahkan ada enam peserta didik yang tertidur
saat pelajaran berlangsung. Hal ini menyebabkan peserta didik sulit
73
menerima materi yang diberikan oleh pendidik dan belum siap untuk menerima
pembelajaran. Selain
itu pendapat
anak yang
masih menomorsatukan bidang non akademis, membuat mereka belum bisa
membedakan kalau belajar itu juga penting. Terlihat dari salah satu siswa bernama Ge yang sering tidur larut malam dan bangun kesiangan di pagi
harinya. Kendala lainnya berasal dari diri anak itu sendiri yaitu peserta
didik bernama Sa yang melakukan pelanggaran, sudah ditegur karena ramai di kelas oleh temannya. Namun selang beberapa waktu, anak
tersebut mengulanginya kembali. Pemberian nasehat oleh temannya termasuk upaya penanaman kedisiplinan yang patut di apresiasi namun
karena sering sekali melakukan peanggaran membuat teman-temannya sudah capek menasehatinya.
B. Pembahasan