Tujuan Laporan Keuangan Kajian Teori 1. Kualitas Laporan Keuangan pada Usaha Mikro Kecil Menengah

3. Persepsi pemilik atas tujuan laporan keuangan untuk menyediakan informasi perubahan posisi keuangan perusahaan 4. Persepsi pemilik atas tujuan laporan keuangan untuk pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

3. Pengetahuan Akuntansi Pelaku Usaha a. Pengertian Pengetahuan Akuntansi

Secara etimologis, menurut Hoetomo 2005 bahwa Pengetahuan akuntansi adalah ilmu. Menurut Notoatmodjo 2003 dalam Darmawan 2013, Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar Pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan adalah segala pemikiran, ide, gagasan, konsep, dan pemahaman manusia Keraf, 2001. Pada hakikatnya setiap orang ingin menghasilkan pekerjaan yang mutunya tinggi. Mutu pekerjaan yang tinggi pada akhirnya akan melahirkan penghargaan dan kemajuan terlebih dalam arti yang lebih luas adalah menjamin eksistensi serta perkembangan usaha dari pencapaian tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini sangat dimungkinkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap orang, baik karena tuntutan yang semakin meningkat maupun akibat daripada ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Menurut Anoraga dan Suyati 1995, peningkatan pengetahuan maupun pendidikan akan meningkatkan kemampuan seseorang untuk berfikir kritis. Kemampuan berfikir kritis akan membuatnya lebih mampu mengekspresikan keinginanya dengan lebih baik. Dalam mengelola perusahaan, bagi pelaku UMKM tentunya juga ingin memiliki usaha yang mampu berkembang dengan mutu yang semakin hari selalu mengalami peningkatan. Salah satu poin penting yang menjadi perhatian pelaku UMKM adalah pengelolaan dalam hal pelaporan keuangan perusahaan. Pengelolaan pelaporan keuangan sangat erat hubungannya dengan akuntansi. Pengetahuan Akuntansi yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu pemahaman tentang proses pencatatan transaksi secara sistematis mulai dari proses pencatatan berdasarkan bukti transaksi sampai dengan tahap pembuatan laporan keuangan, selain itu pemahaman tentang hubungan berbagai macam akun yang saling mempengaruhi dalam transaksi bisnis juga merupakan salah satu poin Pengetahuan Akuntansi. Menurut Warsono 2009, komponen penting dalam mempelajari akuntansi dimulai dari tiga komponen, yaitu: 1 Input masukan, berupa transaksi, yaitu peristiwa yang bersifat keuangan. 2 Proses sistemaris, terdiri dari fungsi pengindentifikasian transaksi sampai dengan penyusunan informasi keuangan. Proses utama akuntansi yang spesifik adalah pencatatan yang terdiri dari dua fungsi, yaitu penjurnalan dan pemindahbukuan. 3 Output keluaran, berupa informasi keuangan. Salah satu output akuntansi adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan labarugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan laporan arus kas. Menurut Dian Irma Diani 2009 Pengetahuan Akuntansi memiliki indikatordapat diukur dengan: 1 Pengetahuan deklaratif Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep. 2 Pengetahuan prosedural Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan yang konsisten dengan aturan-aturan atau standar akuntansi yang berlaku, biasanya tergantung pada pengalaman. Kedua pengetahuan tersebut baik yang bersifat deklaratif maupun prosedural sama-sama sebagai suatu ilmu untuk mengolah transaksi akuntansi menjadi informasi keuangan yang digunakan untuk kepentingan penggunaannya . b . Indikator Pengetahuan Akuntansi Pelaku Usaha Berdasarkan uraian teori di atas dapat disimpulkan bahwa Pengetahuan Akuntansi Pelaku Usaha adalah segala sesuatu yang diketahui atau segala sesuatu yang diketahui oleh pelaku usaha dengan penangkapan kelima inderanya berkenaan dengan ilmu akuntansi khususnya dalam hal ini. Penulis pada penelitian kali ini menggunakan dua indikator untuk mengukur pengetahuan Akuntansi pelaku UMKM,yaitu: 1. Pengetahuan deklaratif Pengetahuan deklaratif merupakan pengetahuan tentang fakta-fakta dan berdasarkan konsep. 2. Pengetahuan prosedural Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan yang konsisten dengan aturan-aturan atau standar akuntansi yang berlaku, biasanya tergantung pada pengalaman.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan ini penulis belum banyak memasukkan hasil yang masih terkait dengan penelitian yang menghubungkan antara pengaruh persepsi pemilik dan pengetahuan akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada UMKM, dikarenakan masih adanya keterbatasan dari sumber dan refrensi. Namun diantaranya dapat digunakan penelitian dari beberapa peneliti, yaitu : 1. Ardhian Krisnaditya 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Persepsi Pelaku UMKM atas Tujuan Laporan Keuangan”, bertujuan untuk mengetahui persepsi pelaku UMKM di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul 2012 atas tujuan laporan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian didapat beberapa kesimpulan, yaitu :

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Strategi Pemasaran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Mengembangkan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Kerajinan Rotan Swaka Karya)

19 171 94

Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Studi Kasus Kerajinan Sapu Moro Bondo di Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

2 62 130

Bank Perkreditan Rakyat Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Menengah Kecil Di PT BPR Tridana Percut Medan

0 32 88

Pengaruh Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah Terhadap Pembangunan Ekonomi Masyarakat Kabupaten Karo (Studi pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo)

39 304 119

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI PELAKU USAHA MIKRO KECIL MENENGAH TENTANG PENTINGNYA PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK ETAP (Studi Empiris pada UMKM di Kabupaten Jember)

7 40 110

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN UMKM DAN JUMLAH KREDIT YANG DITERIMA UMKM DARI PERBANKAN PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI KOTA MEDAN.

7 17 28

Pengaruh Tingkat Pendidikan Manajer dan Tingkat Kebutuhan Manajemen Atas Laporan Keuangan Terhadap Praktek Akuntansi Keuangan Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) (Bidang Usaha Restoran/Cafe/Rumah Makan di Kota Padang).

0 5 6

Analisis Persepsi Pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Terhadap Regulasi Perpajakan pada Tahun 2013 (Studi Empiris pada UMKM di Kota Bandung).

0 2 16

PENGARUH PERSEPSI PEMILIK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAN PEMAHAMAN AKUNTANSI PELAKU USAHA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKMFASHION DI KABUPATEN SLEMAN.

0 9 203