Laporan keuangan perusahaan dapat dibuat secara tahunan. Menurut PSAK 2009, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan
ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi
nonkeuangan. Dari beberapa teori yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa Kualitas Laporan Keuangan pada UMKM adalah tingkat baik atau buruknya suatu laporan keuangan yang dapat diukur
dengan 4 indikator,yaitu : 1. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan fungsinya;
2. Melaporkan hasil operasi; 3.Melaporkan kondisi keuangan;
4.Melaporkan sumberdaya jangka panjang.
2. Persepsi Pemilik Atas Tujuan Laporan Keuangan a.
Pengertian Persepsi
Istilah persepsi
sering disebut juga disebut juga dengan pandangan, gambaran, atau anggapan, sebab dalam persepsi terdapat tanggapan
seseorang mengenai satu hal atau objek. Menurut Ikhsan dan Ishak 2005 persepsi adalah bagaimana orang
melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Mangkunegara dalam Arindita, 2003 berpendapat bahwa persepsi
adalah proses pemberian arti atau makna terhadap lingkungan. Dalam hal ini persepsi mencangkup penafsiran obyek, penerimaan stimulis input,
pengorganisasian stimulus dan pemberian penafsiran terhadap stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara mempengaruhi perilaku dan
perubahan sikap. Menurut Robbins 1993 Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu
proses dimana individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensori mereka untuk memberi arti bagi lingkungan mereka.
Menurut Slameto 2010 persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia, melalui persepsi
manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkunganya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat,
pendengar, peraba, perasa, dan pencium.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Persepsi
Terdapat beberapa faktor yang biasanya dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Faktor-faktor pembentuk persepsi yang diungkapkan
Jalaludin Rakhmat 2007 adalah sebagai berikut: a.
Faktor Fungsional Faktor fungsional adalah faktor yang berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu, harapan, keinginan, perhatian, emosi,nilai, daya ingat, dan suasanan hati. Faktor fungsional yang menentukan
persepsi adalah objek-objek yang memenuhi tujuan individu untuk melakukan persepsi. Persepsi bukan ditentukan oleh bentuk atau
jenis stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut.
b. Faktor Struktural
Faktor struktural adalah faktor-faktor yang berasal semata-mata dari sifat stimulus fisik terhadap efek-efek syaraf yang ditimbulkan pada
sistem individu. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa persepsi
dapat diartikan suatu proses yang dialami seseorang dalam menafsirkan rangsangan yang didapatnya untuk dapat memahami lingkungan di
sekitarnya. Reaksi setiap orang terhadap rangsangan akan bergantung pada bagaimana rangsangan yang bersangkutan diproses. Dalam hal ini
salah satunya adalah persepsi yang dimiliki oleh pelaku UMKM atas