Pengukuran dan Perkiraan Biaya

3. Untuk mengidentifikasi manajemen klinik dari suatu penyakit pada tingkat nasional. Hasil evaluasi COI dapat membantu pembuat keputusan dan manajer untuk menganalisa fungsi produksi yang digunakan untuk menghubungkan input danatau pelayanan intermediate untuk mencapai output. Pedoman klinik merupakan salah satu contoh hasil akhir pada kasus ini, dapat digunakan untuk identifikasi manajemen penyakit terutama jika dinilai tidak efektif atau sangat beragam. 4. Menjelaskan variasi biaya. Pada kasus ini dapat dilakukan analisis statistik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variasi biaya dan variabel penyakit misalnya keparahan, pasien misalnya variabel demografi atau penyelenggara pelayanan kesehatan misalnya rumah sakit pendidikan dibandingkan rumah sakit daerah. Hasil penelitian ini akan membantu manajer untuk membuat perencanaan dengan informasi yang lebih akurat untuk menentukan pelayanan ke depan. Pola dari sumber daya yang digunakan dalam pelayanan sangat penting untuk merencanakan pelayanan kesehatan. Studi COI mengukur beban ekonomi dari suatu penyakit dan memperkirakan nilai maksimum yang dapat dihemat atau diperoleh jika penyakit dapat disembuhkan. Pengetahuan COI dapat membantu pembuat kebijakan untuk memutuskan penyakit apa yang diprioritaskan untuk ditentukan kebijakan pelayanan kesehatan dan pencegahannya. Selain itu, studi ini dapat menjelaskan regimen terapi mana pada suatu penyakit yang dapat menurunkan beban penyakit tersebut. Bagi pemegang kebijakan, studi COI dapat menggambarkan pengaruh finansial dari suatu penyakit pada program kesehatan di masyarakat. Bagi manajer, dapat diketahui penyakit apa yang mempunyai pengaruh besar pada biaya. Studi COI menyediakan informasi yang penting untuk cost-effectiveness analysis dan cost benefit analysis, memberikan kerangka kerja untuk perkiraan biayanya.

2.5. Pengukuran dan Perkiraan Biaya

Biaya dihitung untuk memperkirakan sumber daya atau input dalam suatu produksi barang atau jasa. Sumber daya digunakan untuk suatu barang atau jasa yang tidak bisa digunakan untuk yang lain. Berdasarkan teori ekonomi, biaya yang sesungguhnya dari sumber daya adalah opportunity cost nilai pilihan terbaik yang hilang atau pilihan selanjutnya yang paling baik, tidak harus sejumlah uang yang diterima. Sumber daya yang terkait dengan suatu produk atau jasa tidak dapat digunakan untuk produk atau jasa yang lain opportunities. Misalnya, jika sukarelawan diminta untuk membantu petugas di klinik yang bam, meskipun tidak dibayar, merupakan opportunity cost karena petugas tersebut akan memberikan pelayanan yang lain jika tidak membantu di klinik bam tersebut. Contoh yang lain, jika klinik baru tersebut membutuhkan Farmasis waktu paruh untuk membantu di klinik sebagai bagian dari tugas Farmasis yang sudah ada. Jumlah jam kerja Farmasis dikalikan dengan jumlah jam kerja di klinik dapat digunakan untuk memperkirakan alokasi biaya dari klinik baru tersebut, meskipun tidak ada tambahan Farmasis paruh waktu. Hal mi disebabkan jika Farmasis tidak bekerja di klinik, dia akan menyediakan jasa atau barang lain, misalnya menyiapkan resep atau memberikan pelayanan klinik kepada pasien rawat inap pilihan terbaik berikutnya.

2.5.1. Kategori Biaya

Pada tahun 1980 dan 1990, banyak textbook mengklasifikasikan biaya dalam empat kategori, yaitu biaya medik langsung, biaya non-medik langsung, biaya tidak langsung, dan biaya tidak teraba Tabel 2. Istilah tersebut tidak digunakan secara konsisten di literatur. Perlu mendapatkan perhatian disini adalah istilah biaya tidak langsung yang mengacu pada hilangnya produktivitas, kadang-kadang masih rancu dengan definisi biaya tidak langsung pada accounting, yang digunakan untuk overhead. Alternatif metode kategorisasi yang disampaikan oleh Drummond dkk, meliputi biaya pelayanan kesehatan, biaya untuk sektor yang lain, biaya pasien dan keluarga, dan biaya produktivitas.

a. Biaya Medik Langsung