hanya memperhatikan efek terapi dan efek toksiksaja namun juga memberikan informasi tentang biaya-biaya yang harus ditanggung oleh pasien, sehingga penelitian ini penting untuk
dilakukan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Biaya-biaya apa sajakah yang dikeluarkan oleh psien selama menjalani kemoterapi regimen Paklitaksel Karboplatin di RSUP Sanglah Denpasar
2. Biaya-biaya apa sajakah yang dikeluarkan oleh pasein selama menjalani kemoterapi regimen BOMP di RSUP Sanglah Denpasar?
3. Berapakah besar biaya yang dikeluarkan oleh pasien selama menjalani kemoterapi regimen Paklitaksel Karboplatin di RSUP Sanglah Denpasar
4. Berapakah besar biaya yang dikeluarkan oleh pasien selama menjalani kemoterapi regimen BOMP di RSUP Sanglah Denpasar?
5. Bagaimanakah efektivitas biaya dari kemoterapi regimen Paklitaksel Karboplatin dan regimen BOMP?
6. Apakah terdapat perbedaan nilai kualitas hidup pasien antara kelompok pasien BOMP dengan kelompok pasien Paklitaksel Karboplatin?
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kanker Serviks 2.1.1. Kanker Serviks
Kanker serviks atau yang disebut juga kanker leher rahim cervical cancer merupakan kanker yang terjadi pada bagian serviks uterus. Serviks uterus adalah daerah organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak di antara rahim uterus dan vagina Smart, 2010; Adib, 2011.
2.1.2. Stadium pada Kanker Serviks Penentuan stadium klinis pada kanker serviks penting untuk memperkirakan
penyebaran penyakit dan merupakan faktor kunci dalam menentukan terapi yang tepat. Penentuan stadium klinis yang digunakan adalah dilakukan oleh The International Federation
of Gynecologi and Obstetric FIGO yang mana pembagian ini telah didasarkan atas pemeriksaan klinik Williams dan Wilkins, 2001.
2.1.3. Jenis Kanker Serviks
Ada dua jenis utama kanker serviks, yaitu: 1. Sel skuamosa epidermoid yaitu berasal dari luarbagian leher rahim yang menjorok ke
dalam vagina.Sekitar 80 - 90 dari kanker serviks adalahkarsinoma sel skuamosa. 2. Adenokarsinoma yaitu berasal dari sel-sel yang membentukkelenjar di leher rahim.
Dimulai pada bagian lebih dalam serviks, dari jenis yang samadengan sel-sel yang melapisi rahim. Sekitar 10 dari kanker serviks adalah adenokarsinoma.
Saonere,2010 2.2. Penatalaksanaan Terapi
Pemilihan terapi yang diberikan tergantung pada ukuran tumor, stadium klinis, tingkat penyebaran tumor, gambaran histologis, adanya keterlibatan kelenjar getah bening, faktor
risiko dari pembedahan atau terapi radiasi, umur, dan kondisi kesehatan pasien itu sendiri Williams dan Wilkins, 2001; NCI, 2008. Menurut Gynecologic Cancer Foundation GCF,
secara umum tindakan terapi pada kanker serviks, dapat dibagi 3 yaknipembedahan, radioterapi dan kemoterapi.
2.2.1. Kemoterapi
Kemoterapi merupakanterapi penggunaan obat–obat sitotoksik yang bertujuan membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi kanker serviks umumnya diberikan secara intravena
dan bersiklus yang diselingi dengan waktu istirahat untuk membatasi kerusakan sel-sel sehatGCF, 2005. Kemoterapi sebenarnya bukan pilihan utama terapi pada kanker yang masih
terbatas di daerah pelvis, namun merupakan pilihan utama untuk kanker yang telah menyebar ke luar pelvis McComick dan Giuntoli, 2011. Kemoterapi dapat menggunakan BOMP
Bleomycin, Oncovin, mitomycin dan Platinum, Paclitaxel-Carboplatin.
2.2.2. Indikator Efektivitas
Pada beberapa macam tumor, besar atau kecilnya sulit untuk dinilai, sehingga penilaian keberhasilan pengobatan didasarkan pada perubahan besar kecilnya produk dari tumor tersebut
hormone, antigen atau antibody.Pengobatan dikatakan berhasil bila jumlah immunoglobulin yang disintesa menjadi berkurang Boediwarsono, 2006.Beberapa penanda yang dapat
digunankan untuk kanker serviks adalah SCC dan CEA.
2.2.3. Indikator Toksisitas
Dalam menentukan toksisitas yang disebabkan akibat kemoterapi, dapat dilihat melalui perubahan nilai pada fungsi hematologi yaitu kadar Hemoglobin Hb, Leukosit, eritrosit,
fungsi ginjal yaitu kadar BUN, Creatinin dan fungsi hati yaitu SGOT dan SGPT
2.3. Evaluasi Farmakoekonomi